Januari 06, 2009

LAWAN!!!

Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.-GIE-

Hari ini dan kemarin saya mau tertawa rasanya. Ada seorang teman saya yang sedang mengibarkan bendera perang dengan salah seorang dosennya. terus terang saya senang dengan perlawanan yang dia berikan. 7 tahun lamanya (menurut pangakuan dosen itu) tak ada yang berani menentangnya, dan baru tahun ini ada yang berani melawan dia.

Saya sudah memprediksi sebelumnya, bahwa dengan adanya UMRAH yang kontroversial dengan mahasiswanya maka geliat mahasiswa di kampus ini bahkan Batam nantinya akan berubah. kalau selama ini cenderung hedonistik dan monoton maka akan ada sedikit dinamisasi dengan adanya mereka. bukan menghilangkan kalau selama ini tak ada pergerakan mahasiswa di Batam, tapi sedikit orang nekat yang benar-benar ingin merubah. kebanyakan dari mereka adalah orang-orang oportunis yang hanya mengejar keuntungan dari statusnya sebagai mahasiswa.

kembali ke soal dosen dan mahsiswanya tadi, kalau pendapat saya teruskan saja. kalau memang kita yakin dengan apa yang kita lakukan dan dosen tersebut memang salah maka tak ada alasan untuk mundur. meminta maaf mungkin akan membuat kita terlihat lebih berbesar jiwa tapi disaat bersamaan itu akan membuat dia besar kepala. dan tak ada yang lebih berbahaya dari orang sombong yang dibesarkan kepalanya secara sistematis.

bukankah menyombongi orang sombong adalah shadaqah..?

ah, tak tahulah. saya bukan orang yang expert untuk urusan agama seperti ini.

tapi yang pasti ini menyangkut harga diri. bagi saya penyelesaian dengan cara kekeluargaan taklah menyenangkan. peperangan harus dimenangkan salah satu pihak, tak ada kata perdamaian. ini salah satu cara untuk meredam adanya perang berikutnya saya rasa.

Kesendirian, itu hal biasa. saya juga sering mengalami hal seperti itu. dan bukankah seperti yang sudah saya katakan sebelumnya kesendirianlah sahabat yang sejati. karena dia selalu setia menemani dan tak akan mengkhianati. (ini bukan provokasi untuk memutuskan seluruh hubungan pertemanan yang telah terjalin)

tapi sebelum memutuskan lebih jauh, pikirkan dulu matang-matang resikonya. kalkulasi peluang kemenangan itu penting. hingga ketika berperang kita tak hanya modal nekat tapi juga tekad.

Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan -GIE-

Tidak ada komentar: