Desember 21, 2008

KENAPA SAYA TAK BISA SEPERTI MEREKA,,

Hidup tu cuman sekali, santai aja.
Nikmatin aja hidup ini, ga usah diambil pusing.
Kalo aku jalanin aja hidup ini.

Ini tipikal orang yang paling tidak saya sukai. Bagi mereka hidup itu selalu dihadapi dengan santai. Bagaimanapun sulitnya. Ketidaksukaan yang membuat saya iri teradap orang-orang semacam ini.

Rasa iri yang muncul karena sebuah pertanyaan “mengapa saya tidak bisa hidup sesantai mereka?”. Mengapa hidup saya selalu dipenuhi strategi dan berbagai macam permasalahan. Saya yang tak bisa kongkow bareng temen-temen, jalan ke mall tiap minggu, update lagu terbaru, pacaran dan hal lainnya yang biasa dilakukan anak muda.

Saya kerap disibukkan dengan berbagai persoalan kemasyarakatan yang seharusnya ditangani pemerintah. Kalo hal semacam ini diurus juga oleh kami lantas apa kerja mereka sebenarnya. Belum lagi masalah kebijakan yang selalu mengundang kontroversi, ah makin payah saja pemerintahku ini.

Rasa iri ini kemudian sering menjadi sebuah kekesalan karena ternyata apa yang sudah coba dilakukan untuk perbaikan tak kunjung sesuai dengan apa yang diharapkan. Ah, kadang ingin rasanya kembali seperti dulu. Hidup nyaman tanpa harus direcoki masalah yang sebenarnya bukan masalah saya. Fokus kuliah, IP tinggi, lulus cum laude, kerja di perusahaan asing, gaji dollar dan bentuk kenyamanan lainnya. Tak harus mengurusi aksi-aksi hingga harus meninggalkan kuliah, bakti sosial ke perkampungan yang tertinggal dan kesibukan lainnya.

Memang apa masalahnya kalau mereka yang di perkampungan itu menderita gizi buruk? Toh saya tidak dirugikan sama sekali, siapa mereka?

Memang apa masalahnya kalau saya tidak turun aksi untuk mengkritisi atau sekedar mengingatkan? Sekali lagi saya tak akan rugi.

Hidup saya bisa tetap nyaman sama seperti orang lainnya yang hidup dengan santai itu.

Tapi kemudian kalimat di sebuah buku yang saya baca menyadarkan saya “Leave the comfort zone” kalimat yang membuat saya berpikir bahwa kalau selama ini saya selalu hidup nyaman maka saya tak akan bisa berpikir, berbicara, menulis seperti ini. Kenyamanan hanya akan menyebabkan matinya kreativitas yang saya miliki dan terjebak dalam rutinitas yang monoton.

Bukankah untuk mendapatkan hasil yang baik, maka perlu menanam yang baik pula.

Hidup akan terasa datar tanpa tantangan. “kan masalah yang bikin hidup ini indah” ini kalimat yang saya dapatkan dari seorang teman. Ya, saya sepakat dengan statement ini. Anggap saja masalah yang selama ini merecoki kita adalah bukti sayang Alloh SWT kepada kita. Sama seperti perhatian orang tua yang senantiasa dilampiaskan dengan mengkritik, memarahi kita seperti itu pula Alloh memperhatikan kita.

Malah gawat kalau dalam hidup ini saya tak pernah mendapatkan masalah karena artinya Alloh tak lagi peduli dengan saya. Akhirnya saya hanya berharap biarlah masalah –masalah ini tetap senantiasa datang kepada saya.

Dan biarlah rasa iri saya terhadap mereka tetap ada karena itu naluri dasar manusia walaupun ternyata hal itu memang tak banyak manfaatnya.

ENGKU PUTRI, JAWABAN PERMASALAHAN,,

Akhirnya saya tahu apa yang saya inginkan kemarin (18/12). Setelah sekian lama merasa ada yang kurang, kemarin saya benar-benar mengerti apa yang sebenarnya saya butuhkan selama ini.

Engku Putri, tempat kumpul orang – orang yang pengen internetan secara gratis memberikan jawaban tentang itu kemarin. Pertama nyampe disana saya langsung coba melupakan seluruh apa yang membebani selama ini. Sms serta telepon yang tak kunjung henti berdering tak saya gubris. Kala itu saya tak ingin diganggu.

Setelah agak lama searching berita, datanglah seorang teman. Saya menghentikan aktivitas ngenet saya sejenak dan larut dalam obrolan dan canda tawa bersama teman saya tersebut. Banyak hal yang saya bicarakan mulai dari masalah yang serius tentang kampus, bisnis hingga bahan obrolan picisan yang tak bermutu sama sekali.

Tak lama kemudian, di sebelah saya datang lagi seorang pria, tak bisa dibilang muda tapi tak tepat juga kalau disebut tua, pria paruh baya itu tepatnya. Kami –saya dan teman- tetap asik ngobrol hingga tanpa diminta tiba-tiba pria di sebelah saya yang kemudian saya tahu bahwa dia seorang aktivis LSM ini ikut nimbrung dalam pembicaraan kami.

Seketika itu saya diam, karena dilihat dari pertanyaan yang dia lontarkan saya langsung tahu dia bukan orang biasa. Akhirnya teman saya dan pria tadi yang ngobrol sedangkan saya hanya diam mendengarkan. Beberapa menit kemudian teman saya ini pamit karena ada urusan lain.

Tinggal saya berdua –yang 1 bangku- dengan pria itu. Saya melanjutkan aktivitas ngenet saya kembali, hingga akhirnya dia minta di-copy-kan lagu karena tidak ada lagu di laptopnya. Saya pun memberikannya. Kalimat-kalimat berikutnya yang dia lontarkan kemudian membuat saya harus menghentikan kembali aktivitas ngenet yang baru saya mulai. Sejurus kemudian saya langsung larut dalam obrolan bersama pria tadi. Lebrata, akhirnya saya tahu namanya.

Berbagai macam hal pembicaraan terutama masalah lingkungan jadi bahan obrolan kami. Terkait masalah limbah B3 yang semakin memenuhi batam, hingga ikan di wilayah perairan batam yang sudah tak layak di konsumsi lagi karena tercemar merkuri dari perusahaan shipyard yang banyak di Batam.

Permasalahan pemimpin muda pun tak luput dari topik pembicaraan yang kami bicarakan. Kebijakan pemerintah yang tak kunjung mensejahterakan masyarakat dan lainnya.

Hingga akhirnya dia bertanya tentang cita-cita ke saya. Pertanyaan yang saya sambut dengan diam beberapa saat. “saya ga tahu mau jadi apa abis tamat kuliah ini” jawab saya setelah agak lama. Lalu diapun mulai bercerita tentang dirinya, yang kemudian membuat saya mendengarkan sambil terus berpikir.

Setelah dia selesai bercerita tentang dirinya, tanpa ragu, entah kenapa saya langsung menceritakan impian dan cita-cita yang selama ini selalu saya khayalkan. Rencana-rencana masa depan saya, serta berbagai permasalahan yang saya hadapi selama ini. Setelah selesai menceritakan semuanya ada perasaan aneh kemudian yang menyelimuti saya. Perasaan lega yang amat sangat. Semua permasalahan yang ada saat itu rasanya hilang seketika. Sesuatu yang kemudian membuat saya tersadar bahwa yang saya butuhkan selama ini adalah orang yang bisa mendengarkan saya.

Sesuatu yang hilang, yang tak lagi saya temukan.

Dan akhirnya, kumandang adzan maghrib dari masjid raya menandai bahwa pertemuan kami hari itu harus berpisah. saya pun segera merapikan laptop dan bergegas pergi dari tempat itu. Angin laut yang sedari tadi bertiup kencang mengiringi saya pergi sembari membawa terbang berbagai permasalahan yang tadi membelit.

- maaf tuk seluruh teman yang tak terangkat telepon dan tak terbalas smsnya, karena saat itu saya benar-benar tak ingin diganggu.

Desember 15, 2008

ngeblog lagi.. (untuk kesekian kalinya)

kembali ngeblog lagi.

bukan karena ga ada waktu tapi malah karena terlalu banyak waktu yang tersiakan. beberapa hari belakangan saya emang seperti kehilangan arah. bingung mau ngerjain apa. padahal begitu banyak tugas yang menumpuk di depan mata, tapi bingung harus memulai dari mana.

masalah itu kayaknya ga henti-hentinya datang dan kemudian menumpuk.

sekarang ini, ga ada lagi rasanya semangat buat kuliah. pengennya cepet2 aja tamat dari kampus ini. BOSAN. saya pikir inilah penyebabnya. ga ada lagi yang menarik di kampus itu. semuanya serba monoton. there's no challenge for me.

kadang saya berpikir, mau kemana ntar setelah tamat kuliah. jujur 3 semester ke belakang adalah semester (dalam hal akademik) terburuk buat saya. saya hanya benar2 mengerti mata kuliah yang diajarkan pada semester 1 dan 2 selebihnya, faktor keberuntungan yang membuat IP saya selalu di atas rata-rata.

semenjak saya menyadari bahwa ternyata saya tak seharusnya berada di dunia teknik ini. sesuatu yang sangat lambat saya sadari.

tapi biarlah, betapa banyak orang salah jurusan bahkan tidak berpendidikan yang lebih berhasil daripada mereka yang pintar secara akademis..

I hope, I can be like that..

Desember 08, 2008

mEMang Saya Peduli...

baca blog ini dan temukan keterkaitannya. ini berarti tentang dia dan aku. sudah saya duga memang, sejak awal saya berada di komunitas yang salah. tak seharusnya saya berada disini. saya yang tidak tahu diri, tidak tahu bagaimana mengukur diri sendiri. saya tidak seperti mereka, orang-orang luar biasa itu. Dan saat ini saya makin tak ingin meniru bagaimana mereka bersikap.

sudah banyak memang orang yang terputus dengan saya saat ini. tapi satu hal, MEMANG SAYA PEDULI!!

ada pepatah katanya "1000 orang teman itu kurang, tapi 1 musuh sudah terlalu banyak". saya fikir ini tepat, untuk orang-orang melankolis. tapi saya lebih suka hidup seperti ini. terima kasih buat pesannya, walau saya tak paham artinya.

yup, saya kehilangan makna persahabatan sejak saat itu. sejak orang yang saya percaya ternyata tak lebih dari seorang, ah sudahlah. semuanya sama saja. akhir desember ini saya pastikan juga sebagai akhir kebersamaan kita. takkan ada lagi saya di komunitas itu. buat apa terus berada disana kalau semua tidak bisa menerima.

visi, misi serta cita kita sekarang sudah tidaklah sama. bukankah komunitas terdiri dari orang2 yang punya kesamaan visi dan misi. kalau sudah tidak ada kesamaan lagi berarti tak ada gunanya lagi berada disana.

terserah mau beranggapan apa juga karena sekali lagi saya tak akan perduli.

maafkan saya kalau memang berpemikiran sempit, saya memang tidak bisa berpemikiran LUAAS seperti mereka.

terima kasih juga karena telah berkali-kali untuk coba mengerti saya, tapi sepertinya saya memang pribadi yang sulit dimengerti dan sayapun sulit tuk mengerti. jadi jangan pernah mengharapkan pengertian dari saya.

kesendirian hanya itu sahabat sejati,
ia tak akan pernah mengkhianati
walau kita kadang sering meninggalkannya sendiri,
tapi ketika sedang sepi
maka hanya dia yang akan setia menemani,,

terima kasih untuk semuanya, semangat, motivasi, nasehat, dan lain sebagainya selama ini.
senang bisa berkenalan dengan anda..


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA

Desember 07, 2008

Idul Adha, Marah dan kita berbeda,,

Ya Alloh, ya Robb,,

baru sadar kalo ternyata besok hari raya idul adha, kumandang takbir ba'da shalat ashar di mesjid raya mengingatkan saya akan hal itu.

ampunilah hambaMu yang selalu alpa dalam mengingatmu ya Robb,,

-----------------------

beberapa hari ini sudah tidak terhitung banyaknya komplain, protes dan hal sejenisnya. baik secara tersurat, tersirat bahkan terang-terangan. sebelum meneruskan membaca tulisan ini saya ingin menegaskan bahwa saya tidak dalam keadaan sedang marah, labil dan atau hal - hal seperti itu.

jujur saya bukan orang yang bisa mengkomunikasikan segala sesuatu dengan baik, terbukti dengan berbagai orang yang selalu salah persepsi setelah berkomunikasi dengan saya. tapi saya tak hendak memperbaiki hal tersebut, biarlah ia menjadi ciri khas nantinya. sekallipun itu buruk.

jujur saya juga bukan orang yang bisa marah-marah secara oral, lalu mengajak berkelahi karena saya bukan orang yang pintar bersilat lidah atau berkelahi. saya akan lebih senang mengekspresikan kemarahan saya, kekecewaan saya dengan meninggalkan hal yang membuat saya marah tersebut atau menuliskannya.

Hal yang cukup merepotkan karena pada akhirnya kemarahan saya kadang tidak dibaca oleh orang yang ingin saya marahi, dan publikasinya hanya terbatas pada blog ini.

banyak hal yang membuat saya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa tetap berpura-pura tidak marah belakangan ini. disamping karena beberapa oknum yang selalu menganggap apa yang dijalani ini mudah, golongan yang suka terlalu mendramatisir masalah, hingga orang yang selalu menganggap semua orang itu sama.

untuk kasus terakhir saya bisa menjadi sangat marah karenanya. mereka yang tidak mengenal bagaimana saya tiba-tiba sesukanya mendikte, menggurui atau sok menasehati, membandingkan-bandingkan dengan orang lain. jelas hal ini bisa membuat saya sangat tersinggung, bukankah setiap orang diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. hal yang membuat kita punya tanggung jawab dan peran yang berbeda seperti yang diterangkan dalam surat at-taghabun ayat 16.

ya, setiap orang memnag diciptakan berbeda-beda, hal yang membuat DIA memang pantas disembah oleh setiap makhlukNya. aneh sekali orang-orang yang selalu menganggap semua orang harus sama.

Desember 03, 2008

TOLONG DEFINISIKAN...!!

Apa bedanya AMANAH dengan PERINTAH...?

KEMACETAN ITU...

Jalanan negeri ini menyimpan banyak cerita dan julukan. Dari kuburan masal hingga tempat menggantungkan hidup. Sebuah kondisi yang menarik memang, negeri yang bangkrut karena salah urus ini menyimpan berbagai keunikannya sendiri. Di saat banyak rakyat miskin yang pusing harus makan apa besok, deretan mobil mewah, motor serta kendaraan lain yang sudah tidak layak jalan masih antri memenuhi jalan raya hingga menyebabkan kemacetan. Ironis karena ternyata di tengah kemiskinan itu jumlah konsumsi kita akan kendaraaan tetaplah tinggi.

Bicara tentang kemacetan, ada 3 hal penyebabnya. Pertama, jumlah kendaraan yang membengkak, kedua rendahnya kedisiplinan dan ketiga pejabat lewat.

Kemacetan karena sebab yang ketiga sebenarnya tidak perlu terjadi kalau para pejabat itu memang peduli dengan rakyatnya. Mereka tidak perlu arogan meminta didahulukan lewat hingga mengorbankan kepentingan rakyatnya seperti karyawan, mahasiswa ataupun pelajar. Tindakan seperti ini jelas memperlihatkan sebuah implementasi dari kata zhalim.

Dibandingkan pejabat itu tentulah kepentingan rakyat lebih penting. Karyawan kantoran itu bisa terlambat ke kantor karena kemacetan tersebut hingga harus mendapatkan hukuman berupa pemotongan gaji, Surat peringatan atau mungkin pemecatan mungkin - Saya tidak akan membahas mahasiswa karena saat ini saya sedang apatis dengan yang namanya mahasiswa –

Kemudian pelajar, akibat kemacetan itu tentunya mereka akan mengalami permasalahan serupa yaitu terlambat. Lebih parah lagi kalau yang menjadi korban adalah pelajar SD yang kecil-kecil, sedang semangat menuntut ilmu dan patuh sekali kepada gurunya. Terlambat bagi mereka bisa merupakan suatu musibah, mereka bisa menangis meraung-raung hanya karena takut berdiri di depan kelas atau membacakan ikrar tidak akan terlambat di depan kelas. Anak-anak yang mulai belajar rasa malu. Rasa yang bahkan hampir dilupakan oleh para orang tua mereka bahkan mungkin oleh pejabat tadi.

Bagaimanapun, rakyat harus didahulukan kepentingannya karena peran dan fungsi pejabat tersebut sejatinya adalah melayani rakyat. Dilihat dari urgensi tentulah karyawan dan pelajar tadi berhak didahulukan dibanding pejabat itu. Karena mereka berada di pihak yang lemah dan takut. Pihak yang melulu akan terkena hukuman. Sedangkan pejabat itu dia lebih punya hak untuk menghukum dan ditakuti oleh bawahannya sehingga tidak ada alasan untuk terburu-buru.

KENAPA MEREKA TIDAK MAU...?

Pada suatu hari di sebuah negara antah berantah, sebuah kebijakan baru dikeluarkan. Semua orang yang berpangkat wakil dinaikkan pangkatnya. Wakil perdana menteri jadi perdana menteri, wakil gubernur jadi gubernur, wakil walikota jadi walikota, wakil direktur jadi direktur dan seterusnya dan seterusnya. Yang penting dalam kebijakan ini adalah tidak adanya penggusuran posisi. Seandainya ada tumpang-tindih posisi semuanya bisa diatur berdasarkan pembagian tugas. Bila ada pembengkakan anggaran semua akan ditanggung oleh negara. Setelah mantap, program ini diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan mereka. Ternyata seluruh anggota DPR menolak. Bahkan menolak dengan sangat keras. Alasannya, program ini menyengsarakan anggota DPR. Mereka tidak mau berubah status dari WAKIL RAKYAT menjadi RAKYAT.

MEMPERTANYAKAN SEMANGAT..


Semangat selalu muncul di awal, berkali-kali hal ini saya alami. Ketika merintis pertama kali, rasa semangat pasti akan membuncah hingga melebihi batasnya. Semuanya bergerak, semuanya berfikir dan semuanya adalah saudara sepenanggungan.

Lambat laun, semuanya hilang. Ketika kesuksesan membentang, kemalasan dan ego pribadi mulai muncul perlahan tapi pasti. Tiba-tiba semuanya merasa dirinyalah yang paling benar, tiba-tiba semua merasa dirinya yang paling berat tugasnya, tiba-tiba semua merasa dirinya yang paling berat beban hidupnya.

Mulai bergerak sendiri-sendiri dan meninggalkan kelompok. Merasa menang karena telah keluar dan meninggalkan kelompok. Sebagian sibuk mengurusi urusan hariannya sebagian lagi alasan klise menjaga idealisme.

Kokoh di eksternal tapi rapuh di internal. Ini yang kerap terjadi biasanya.

Kemudian saat berhadapan dengan tribulasi, baru semangat itu muncul kembali. Tiba-tiba semuanya mendadak menjadi saudara kembali. Saling memberi perhatian, nasihat dan sebagainya. Tapi terlambat karena semangat yang murni itu sejatinya memang sudah tidak dimiliki. Ketika tribulasi itu terjadi maka satu saja semangat yang paling dominan muncul disana

Semangat saling menyalahkan...

(sebuah catatan pengalaman pribadi)

Desember 01, 2008

Kita Memang Senang Melihat Orang Menderita,,


Fenomena reality show saat ini sedang menjamur di dunia pertelevisian. Tiap sore pasti ada saja acara seperti itu dengan format berbeda-beda tapi itulah yang membuatnya jadi menarik. Mulai dari yang nyelidikin pacarnya, nyomblangin orang, ngejelasin status, ngerjain orang dan lain sebagainya.

Khusus untuk yang kegiatan nyelidikin orang dan ngerjain orang pake hidden camera, kita akan melihat bahwa ternyata diri kita memang senang melihat penderitaan orang lain. tindakan yang dialami target waktu mereka rekam secara diam2 acapkali membuat kita terhibur, tertawa tak peduli hal tersebut menyiksa, mempermalukan mereka.

Kita senang melihat penderitaan orang lain, penderitaan yang dialami orang merupakan suatu hiburan yang sangat menarik bagi kita. Sarana untuk melepas stress setelah seharian dihimpit beban kerja.

Ini juga kemudian yang ditangkap oleh para komedian di negeri ini. Mereka rela mempermalukan diri mereka, menganiaya diri sendiri mungkin untuk menambah fansnya. Dan memang tepat karena seperti itulah mental kita, bahagia di atas penderitaan orang lain.

Karena itu tak heran kalau di negara yang bangkrut ini, tetap banyak orang kaya serta pejabat yang tega mengkorupsi uang negara. Di tengah kemiskinan rakyat yang semakin menjadi tetep saja ada pesta yang berlangsung berhari-hari.

Mungkin bukan hal yang aneh pula jika di kemudian hari, tabrakan, mobil nyungsep, dan anak busung lapar menjadi bahan tertawaan di negeri ini.

NGARET...!!!


On time jam 8 ya..?
Afwan y kayaknya telat nih..
Gimana dah mulai acaranya? Sori telat..
Alah paling ngaret, biasa Indonesia..

Susah memang sepertinya orang – orang di negara ini untuk menghargai waktu. Sekalipun dia aktivis yang terlihat keren dan selalu meneriakkan protes serta menuntut perbaikan. Ada saja alasan untuk tidak datang atau terlambat dalam sebuah rapat.

Diadakan jam 8 datang jam 9, kalo diadakan jam 9 datangnya jam 10. selalu beranggapan “ah, paling yang lain belum ngumpul.” Gimana mau ngumpul kalau setiap individu berpikiran seperti ini.

Ini yang saya alami 2 hari ini. Pelatihan itu dan rapat hari ini membuktikan bahwa negara ini memang senang dengan predikatnya sebagai negara berkembang. Tidak ada upaya nyata untuk menjadi negara maju.

Semua elemen di negara ini memang tidak menginginkan hal itu terjadi. Dan parahnya virus ini juga ternyata menjangkiti para aktivisnya (di Batam khususnya, wallahualam kalau di luar Batam).

Wacana tentang upaya menuju negara maju hanyalah sekedar lips service tanpa ada upaya nyata. Menjadi otokritik kepada kita semua –khususnya para aktivis- yang selalu menggembar-gemborkan perubahan, bercita-cita melakukan perbaikan, dan menjadi seorang negarawan.

Jepang, negara yang pernah menjajah bangsa ini. Sekarang menjadi negara yang leading dalam teknologi. Semua orang mengenal jepang sebagai tempat dilahirkannya teknolog baru. Dan duniapun mengakui itu. Jauh sebelum itu, mereka pernah mengalami keterpurukan karena 2 kotanya di luluh lantakkan oleh Amerika.

Putus asakah mereka? Tidak! Aspek pendidikan jadi perhatian utama, kedisiplinan mereka bangun dalam setiap diri mereka, menghargai waktu merupakan hal yang utama. Hasilnya, lihat sekarang bagaimana mereka.

Negeri ini, yang –katanya- banyak orang ingin melakukan perubahan malah makin kacau saja setiap harinya. Wakil rakyatnya enggan hadir rapat kalau tidak menyangkut proyek, ormas agamanya sibuk berdebat hal yang tidak penting yang menggiring ke perpecahan umat, rakyat biasa terjebak dalam rutinitas sehingga mati kreatifitasnya, mahasiswanya sibuk memikirkan dirinya sendiri (Self Oriented –SO-) dan melupakan fungsi moralnya.

Bagaimana bisa melakukan perubahan kalau totalitas tidak diadakan? Bagaimana mungkin melakukan perubahan kalau pengorbanan tidak mau dilakukan?
Mengoleksi berjuta alasan menjadi watak setiap orang di negeri ini.

Akankah negara ini menjadi negara yang berisikan para PECUNDANG?

Remaja... Berat emang godaannya..


Salah satu golongan orang yang akan mendapatkan air dan tempat berteduh di padang mahsyar nanti diantaranya adalah remaja yang taat beragama dan pemimpin yang adil. Tinggi sekali tingkat derajat remaja yang taat beragama di sisi Alloh SWT. Luar biasa kan!!

Kenapa remaja yang taat beragama derajatnya akan diangkat ke langit lebih tinggi? Alasannya cukup sederhana, karena untuk taat beragama itu berat dan menjadi remaja juga merupakan fase terberat dalam perjalanan manusia.maka dari itu kalo ada remaja yang lolos dari 2 ujian ini, logis saja kalau dia bermutu tinggi.

Menjadi manusia itu sudah berat, tapi menjadi remaja 2 kali lipat beratnya. Padahal biasanya persoalannya datang dari internal diri. Kena teror jerawat saja sudah setengah mati repotnya, dia bisa tidak mau keluar rumah, membatalkan kencan atau mungkin minta dioperasi segala.

Itu baru jerawat, belum gigi. Gigi yang agak maju harus dipasangi kawat, sehingga mulut yang tadinya susah mingkem akan makin susah mingkem. Malah udah jadi tren sekarang bahkan buat yang giginya baik2 aja. Itulah kenapa kawat gigi dipasangi mutiara, timah, batu akik, ato mungkin batu kali.

Lepas dari masalah jerawat dan gigi, kita masuk ke masalah tampang. Ada remaja yang tampangnya biasa2 aja, ketika kumpul dengan orang jelek dia terlihat tampan dan ketika kumpul dengan orang tampan kelihatan jeleknya. Remaja seperti ini akan terus bergulat denga perasaan suka dan benci, ketika merasa tampan ia senang sampai lupa diri ketika merasa jelek bawaannya langsung pengen bunuh diri.

Nah itu remaja tanggung, bagaimana dengan remaja yang emang jelek. Ini lebih parah lagi dia bisa kemana-mana sambil nentheng tali karena saking putus asanya. Cermin menjadi musuh abadi, baginya hidup harus segera diakhiri.

Dari remaja yang emang jelek kita beralih ke remaja yang keren total. Inipun sama saja. Kelihatannya emang hidupnya mudah, tapi bahaya mengintai dimana-mana. Karena saking kerennya ia ditawari pacaran dimana-mana, akibatnya banyak yang harus kawin muda bahkan di beberapa kasus ada yang sudah hamil duluan tanpa diketahui siapa pasangan resminya. Hidup baginya selesai seketika. Energiny sudah habis di depan menghadapi begitu banyaknya bahaya.
Jadi, berat memang menjadi remaja. Hal-hal sepele bisa jadi persolan hidup dan mati. Makanya bagi mereka yang lolos dalam ujian itu juga diberikan ganjaran serta derajat yang tinggi dari sang pemilik semesta ini.

November 28, 2008

SENDIRI..?? SIAP..!!

Hari ini semua orang sibuk, ga biasanya jalan keliling kampus sendirian kaya’ gini. Yang satu lagi uring-uringan masalah PA yang ditinggalin dosen pembimbingnya, 2 yang lain lagi ikut pelatihan di Pekanbaru, yang lain merajuk ga jelas cuman gara-gara masalah sepele.

Sendirian hari ini,

Ga enak memang rasanya, apalagi selama ini selalu bareng kalo kemana-mana. Cuman kayaknya mulai sekarang harus dibiasaain, mencoba jatuh hati pada kesendirian. Sampe nanti akhirnya saya bisa nemuin sapa orang yang emang bisa saya percayai.

Sekarang ini, hubungan relasi yang saya bangun hanya akan sekedar “seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh dari dia untuk mencapai tujuan” cuman itu, ga kurang ga lebih. Selama dia masih bisa bermanfaat, berarti hubungan masih bisa dilanjutkan. Kalo udah ga’ lagi berarti saatnya disingkirkan, sebelum dia berbalik menyingkirkan saya.

Prinsip relasi yang buruk emang, tapi menumbuhkan persaudaraan memang bukan hal yang mudah. Kalo gagal, alih-alih menimbulkan kebaikan malah akan menimbulkan sebuah kejahatan. Sikap persaudaraan palsu, hanya akan membuat kita terperangkap pada permisifisme yang luar biasa. Akibatnya, kita bakalan cenderung toleran terhadap orang2 sekallipun ia melakukan sebuah kejahatan.

Yah, terserahlah orang mau nganggep gimana, satu hal yang pasti.

SULIT MEMANG MEMPERCAYAI ORANG..!!!

Ini yang Disebut Teman..!! (REAL TRAITOR)

Saya fikir selama ini orang di sekitar saya adalah sahabat,,
Saya fikir selama ini orang di sekitar saya kerabat,,
Saya fikir selama ini orang di sekitar saya sudah menjadi saudara,,
Tapi ternyata semuanya tak LEBIH dari teman biasa,,
Bahkan sebagian adalah pengkhianat sebenarnya,,

True Friend stab you in the front,,

Mereka yang memang teman sejati akan menikam dari depan,,
Saya fikir ini ada benarnya,,
Mereka yang memang teman sejati tak akan pernah mengkhianati,,
Saya fikir ini juga ada benarnya,,

Sekarang, mendapatkan teman sejati itu utopis,,
Di tengah kebusukan dunia seperti ini
Mendapatkan teman sejati itu tak lebih dari sekedar mimpi,,

Bagai pungguk merindukan bulan,,
Seperti itulah keadaannya,,
Sekarang, terserah anda, mau percaya saya atau tidak,,
Satu hal, jangan pernah terlalu mempercayai seseorang,,
Karena suatu saat ia bisa menusuk anda dari belakang,,
Mengkhianati anda,,

Bangunan relasi hanyalah sekedar simbiosis mutualisme,,
Ketika sudah tidak dapat menguntungkan lagi maka;
Pastikan ia memang sudah tidak berguna lagi,,
Lalu pastikan buang dia sejauh-jauhnya dari kehidupan anda,,
Sebelum, mengganggu , menjerumuskan, mengkhianati, meninggalkan
Dan bertransformasi menjadi pengkhianat yang sebenar-benarnya.

November 26, 2008

Bergerak Sekarang...!!!

A poem from the tomb at Westminster, England (1100 M)

Hasrat Untuk Berubah

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi inginmengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,,
Lalu kuputuskan hanya mengubah negeriku,

Namun tampaknya, hasrat itu[un tiada hasilnya.
Ketika usiaku telah semakin senja,
Dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku,
Celakanya, mereka pun tidak mau diubah.

Dan kini,
Sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
Tiba-tiba kusadari:

“Andaikan yang pertama kali kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku;
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia”

November 20, 2008

Negeri yang Penduduknya Selalu Bersyukur,,

untung cuman keserempet,,

untung cuman ini,,

untung cuman itu,,

kalimat ini sering sekali dikatakan oleh orang-orang yang baru ngalamin suatu kejadian buruk di negeri ini. Beberapa orang bilang kalo ini sesuatu yang kurang bagus. udah kena musibah masih aja bilang untung.

tapi saya punya persepsi laen tentang itu, dengan makin banyaknya orang yang bilang untung ketika kena musibah ini mengindikasikan kalo ternyata di negara ini penduduknya memang selalu bersyukur. kena musibah aja bersyukur apalagi dapet barokah.

Di negara yang memang sedang bangkrut dan senantiasa dilanda berbagai musibah ini, sikap seperti ini mutlak diperlukan. walopun mungkin ini hanya sekedar kamuflase untuk menghilangkan sedikit rasa sakit akibat musibah yang kita alamin. Yah, tak ubahnya obat bius waktu mau dioperasi.

Yah, tapi setidaknya denga sederet kebangkrutan yang kita alami masih ada yang patut kita banggakan. Bahwa penduduk di Negeri ni masih senantiasa bersyukur.

don't worry be happy..

November 18, 2008

Ritsleting dan Pencapaian Tujuan,,

Kejadian ini terjadi beberapa hari yang lalu, waktu itu saya lagi di bengkel ngerjain PA (Proyek Akhir, Alhamdulillah akhirnya selesai juga). Dari kejadian yang terlihat sepele ini saya ngambil sedikit pelajaran tentang pencapaian tujuan.

Jadi waktu itu ada beberapa temen saya juga yang lagi sibuk ngerjain PA-nya. Salah satu temen saat itu memakai celana jeans dengan ritsleting yang terbuka. Beberapa orang temen pun mulai ramai ada yang mengingatkan (memberitahu) sampai mengolok-olok.

Tapi temen saya tu tetep aja fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan. Seolah ga peduli dengan ejekan teman2 di sekitarnya dia tetap dengan santai meneruskan PA-nya.

Hingga ketika itu saya berdua dengan dia, lantas saya tanya “kenapa ga dinaikkin sih ritsletingnya? Dengan santai dia menjawab “abis percuma dinaikkin, ntar juga turun lagi, daripada repot naikkin terus mending dibiarin. Toh pake celana pendek koq di dalem.”

Jawaban temen tersebut langsung membuat saya tersadar bahwa ternyata selama ini saya terlalu sibuk memikirkan hal yang remeh temeh. Melupakan tujuan besar sebenarnya. Terlalu fokus pada hal – hal yang memang tidak terlalu penting hingga akhirnya tenaga terkuras habis untuk memikirkan masalah tersebut, konsentrasi tercurahkan ke masalah yang sepele.

Kalau kata ustad Anis Matta, orang yang seperti itu seperti orang yang sedang dalam perjalanan tapi terlalu banyak waktu yang terbuang percuma dalam perjalanan tersebut. Ketika ada tabrakan di jalan ia berhenti sebentar untuk sekedar melihat padahal tabrakan tersebut tidak ada hubungannya dengan pencapaian tujuannya. Begitupun ketika sampai pada suatu tempat dengan pemandangan yang indah, ia berhenti pula hanya sekedar untuk mengaguminya. Hingga memang pada akhirnya ia sampai pada tujuan tapi dalam waktu yang sangat lama.

Dan ini memang banyak terjadi diantara kita, sibuk debat kusir tentang permasalahan yang tidak penting tapi melalaikan tugas, amanah serta tanggung jawab yang berada di pundak kita.

Saatnya berbuat, fokus dengan tujuan kita, tinggalkan hal-hal yang tidak penting karena dengan itulah kita kan terakselerasi dalam pencapaian tujuan.

Empati dan Kutukan Orang


Hidup di dunia memang tidak bisa sendirian. Diciptakan sebagai makhluk sosial membuat kita senantiasa memerlukan bantuan orang lain, bukan berarti bergantung pada orang lain tapi lebih kepada bantuan moril, motivasi dan semangat dari orang lain.

Dan tentu saja ketika hidup bersosial yang kita butuhkan adalah perasaan empati, yaitu bisa turut merasakan apa yang orang lain rasakan. Mampu menimbang perasaan orang lain dan memposisikan bagaimana perasaan kita sendiri jika di posisi orang tersebut.

Beberapa hari yang lalu saya baru mendapatkan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya empati. Dalam sebuah seminar/pelatihan yang saya ikuti, ketika itu waktu coffe break pun tiba. Para peserta yang sedari tadi mendengarkan materi dipersilakan untuk mengambil makanan yang telah disediakan berupa; dua jenis kue, dan minuman; teh serta kopi.

Entah, karena semua belum sarapan atau memang menggemari kue yang disediakan, banyak peserta yang mengambil lebih dari porsi yang ditetapkan (porsinya 1 orang 2 kue). Dan bisa dipastikan, peserta di antrian terakhir kehabisan kue yang disediakan.

Kesempatan serta kebebasan yang diberikan kadang memang membuat kita tidak perduli dengan orang di sekitar kita. Empati yang seharusnya kita miliki hilang entah kemana. Dan tentunya ini yang paling berbahaya, karena dari sinilah kutukan orang akan menghujani kehidupan kita.

Ketidakpedulian kita akan menimbulkan kebencian orang-orang di sekitar, sumpah serapah tentunya akan mengiringi setiap kepergian kita. Bepergian dengan berbekal kutukan dan sumpah serapah sungguh berbahaya, kehidupan kita akan kehilangan hampir separuh berkahNya.

Sekarang yang harus kita sadari adalah bagaimana meningkatkan kepedulian, rasa empati kita pada sesama. Anggap orang-orang di sekitar kita adalah saudara, kemudian capailah tingkatan persaudaraan tertinggi. Itsar, mendahulukan kepentingan saudaranya melebihi kepentingan diri sendiri. Dan niscaya indahnya hidup akan kita dapatkan. Bukan sesuatu yang mudah tapi tidak mustahil juga dilakukan.

Kini, mungkin ada baiknya kita menghitung-hitung segala tindakan yang kita lakukan yang berisiko mengundang kutukan sesama.

November 14, 2008

Pindahin Ibukota Yuk...!!

Malam ini (13/11) tepatnya jam 11, ane masih belum bisa (baca: belum boleh) tidur karena harus ngabisin satu buku. Satu ilmu lagi ane dapetin ternyata membaca itu pekerjaan ato hobi otak kiri.

Iseng2 setelah penat membaca, ane meriksa jumlah bonus sms yang ane punya. Wah ternyata masih ada 78. sayang nih, harus segera diberdayakan. Dengan semangat akhirnya ane mengetikkan beberapa kata yang terangkai jadi 1 kalimat indah begini kira – kira bunyinya “apa tanggapan anda jika ibukota pindah, dari jakarta ke papua?”

Langsung aja ane sebarin ke temen2, dan tanggapan dari mereka pun bermacam2. mulai dari yang jawabnya serius sampe yang nyeleneh.

Kalo ane sih sebenernya sepakat kalo misalnya ibukota dipindah. Terkait masalah mau di papua ato dimana ya ga jadi masalah (di bengkong juga gpp) tapi yang penting jakarta harus segera diselamatkan dan ibukota harus segera dipindah.

Nah lo, menyelamatkan Jakarta dari apa? Mau ada perang?

Sekarang ini Jakarta udah parah banget keadaannya. Banjir dari tahun ke tahun semakin parah. Gundukan sampah dapat teronggok lama dan baru diangkat ketika presiden hendak meninjau. Mengurus sampah di Jakarta memang sama susahnya dengan mengurus negara.

Belum lagi penambahan jumlah penduduk yang ga terkendali. Secara mendapatkan KTP resmi relatif masih gampang. Ukuran pembuatan KTPnya bukan lagi jumlah penduduk dan luas wilayah, tapi sepanjang blangko masih dapat dicetak.

Ditambah lagi, ajang idol dan kompetisi sejenis yang menjanjikan jadi artis instan memperumit keadaan di Jakarta. Pusat pemerintahan melengkapi penderitaan yang dialami oleh Jakarta.

Itu baru sebagian, masih banyak lagi permasalahan lainnya. Dengan keadaan seperti ini Jakarta sudah ga bisa lagi disebut kota, ia tak ubahnya seperti kamp pengungsian yang berisikan berbagai jenis orang. Kota yang sangat heterogen memang.

Untuk itu dalam upaya menyelamatkan Jakarta, sudah saatnya menghentikan kekaguman kita padanya. Berhenti mensukseskan urbanisasi dengan menceritakan orang2 yang berhasil mengadu nasib disana kepada orang2 kampung.

Jakarta adalah kota yang sakit dengan bermacam kanker yang bersarang dalam tubuhnya. Ada baiknya kita turut mengobatinya dengan mengangkat kanker tersebut dari Jakarta. Salah satu caranya memindahkan ibukota ke Papua.

DICARI : MOTIVATOR..

Sebuah bangsa yang sedang mengalami krisis hanya memerlukan MOTIVASI untuk keluar dari krisis tersebut. Ini kata F.D Roosevelt, presiden Amerika yang berhasil mengeluarkan Amerika dari krisis ekonomi yang melanda hingga menjadi negara adidaya.

Jauh sebelum itu Rasulullah SAW. sudah menujukkan kepada kita bahwa dengan motivasi dan keteladanan beliau berhasil merubah jazirah Arab dari gelap gulita hingga diterangi cahaya. Menurut kabar ketika beliau meninggal beliau telah mewariskan sekitar 100 orang ulama disana. Jazirah arab tiba-tiba dipenuhi para pemikir besar, ilmuwan, ahli hukum, negarawan yang adil luar biasa, entrepreneur tangguh, panglima perang gagah yang membuat islam dapat menguasai peradaban saat itu.

Indonesia yang tengah ditimpa berbagai krisis saat ini perlu orang yang mampu memotivasi dan tindakannya dapat diteladani. Membuat orang2 tergerak untuk memperjuangkan hidupnya menuju kesejahteraan dan berlepas dari mode pasrah maksimal yang selama ini selalu dipertontonkan.

Beralih ke ruang lingkup yang lebih kecil. Kampus ane (Poltek ato UMRAH) juga perlu orang yang bisa memotivasi dan diteladani. Hingga akhirnya bisa memotong generasi pragmatis, oportunis dan orang2 penuh perhitungan yang destruktif.

Membuat kampus lebih dinamis. Budaya diskusi dan menulis dapat dihidupkan setelah sekian lama tidak pernah terjadi. Mahasiswanya mau bergerak dan jadi orang yang bisa lebih peduli serta punya empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

Saatnya ane, antum dan kita semua buat melakukan ini. Satu lagi proyek peradaban kita.

Razia Preman Dimana-mana..

Batam Pos kemaren isinya tentang penangkapan preman di Indonesia. Sekitar 3 ribuan orang ditangkapi karena disinyalir preman. Secara pribadi ane dukung apa yang dilakukan polisi tentang perang terhadap preman.

Di beberapa daerah juga ga kalah, razia preman dilakukan di pasar2. mereka yang tidak punya kartu identitas, bertato dan ciri2 preman lainnya ditangkapi ato dibawa ke kantor polisi hanya uuntuk sekedar dimintai keterangannya.

Penangkapan seorang kepala preman di Jakarta karena kasus pengeroyokan pengusaha makin menunjukkan keseriusan polisi memerangi premanisme. “kita ingin menunjukkan tidak ada preman yang kebal hukum” kata salah seorang pejabat polisi.

Ini yang kemudian perlu dipertanyakan!

Benarkah apa yang telah mereka lakukan sudah menunjukkan totalitas sikap perang terhadap premanisme?

Benarkah orang2 bertato dengan tampang sangar itu adalah preman yang kerjaannya cuman males2an dan mengintimidasi orang untuk dapet sedikit uang?

Di daerah Jawa sana ada seorang tukang becak yang badannya penuh tato, bertampang sangar tapi tetap memilih menjadi seorang pengayuh becak ketimbang preman.

Ato seperti yang teman ane ceritakan tentang seorang dengan tindik di telinga, baju seadanya, celana bolong disuruh jadi imam saat sholat maghrib di mushola mall karena orang2 berpakaian rapi serta necis lainnya tidak pada becus dan PD baca surat fatihah dan surat pendek lainnya yang dikeraskan.

Lantas kenapa mereka memilih berpenampilan seperti itu?

O, ini jelas karena manusia Indonesia membutuhkan hiburan akibat dikepung banyak tekanan. Karena tertekan oleh kemiskinan maka seseorang butuh menjadi seolah-olah kuat, keren dan jagoan. Tato dan pakaian nyeleneh itu hanya sebagai penentram saja, fungsinya sama seperti bedak yang mendadak membuat cantik cewek yang make’ dan lipstik yang bisa bikin bibir tiba2 jadi sensual.

Ane pikir tidak adil misalnya kalo polisi itu hanya merazia preman2 kecil di pasar, halte ato tempat umum lainnya tanpa merazia mereka, preman sebenarnya yang merugikan negeri ini lebih banyak ketimbang preman2 kelas teri itu. Preman yang lebih memilih dasi ketimbang tato untuk menunjukkan identitas kepremanannya.

Turut Berduka Cita,,

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Akhirnya berpulang juga Amrozi cs ke haribaanNya. Aksi pengeboman yang dilakukan 6 tahun silam di Bali adalah yang mengakibatkan dijatuhkannya eksekusi mati kepada mereka.

Tapi bagaimanapun mereka udah menorehkan diri dalam catatan sejarah. Coba perhatikan berita sebelum mereka dieksekusi. Pengamanan ditingkatin dimana-mana. Helipad disiapkan di kampung halaman mereka buat mengirimkan jasad mereka, sebuah akhir yang luar biasa. Setidaknya mereka berhasil membuat pemerintah, rakyat dan aparat bahkan dunia tersita perhatiannya kepada mereka sama ketika Bush yang hanya numpang tidur mampir di negeri yang membentang dari sabang sampe merauke ini.

Aksi pengeboman yang dilakukan oleh mereka merupakan satu lagi contoh kebaikan salah ruang di negegri ini. Kalo aksi itu dilakukan di palestina, afghanistan ato memang wilayah jihad lainnya itu sah-sah saja. Sekarang permasalahannya itu dilakukan di negeri yang aman yang kebutuhan jihadnya berbeda dengan daerah konflik.

Yah, beginilah negara ane. Begitu banyak orang baik bermukim disini, begitu banyak kegiatan tolong menolong. Tapi ada begitu banyak pula kebaikan yang salah ruang dan waktu. Ada bentuk kebaikan yang hanya menarik pelakunya menjadi tersangka secara rombongan. Jadi ada jenis kebaikan yang begitu membahayakan.

Aneh sekali negara ini, begitu banyak kebaikan yang bisa begitu membuahkan banyak kerusakan.

November 13, 2008

Janji...

kalau besok ga ujan ane janji bakal nambah postingan.

sekian dulu n terma kasih atas perhatiannya...

November 09, 2008

PEMBURU AKHIRAT,,

Penghujung malam. Sang khalifah, Ali Bin Abi Thalib, berdiri di tengah mihrabnya. Sendiri. Tangannya menengadah ke langit. Air matanya tumpah ruah. Lirih benar ketika do’anya memecah sunyi, “Tuhan, biarlah dunia ini hanya ada dalam genggaman tanganku. Jangan biarkan ia masuk ke dalam hatiku.”la sadar ia berada di puncak. Tapi juga di ujung waktunya. la hanya ingin menutup kitab kehidupannya dengan kebaikannya. la tidak ingin tergelincir di ujung jalan. Tapi godaan kekuasaan memang terlalu dahsyat untuk diremehkan.

Melawan dalam sunyi itu susah. Terlalu susah. Membangun dalam hening itu berat. Terlalu berat. Tapi meremehkan kekuasaan yang ada dalam genggaman tanganmu, meninggalkannya dengan sadar dan enteng, mungkin jauh lebih susah. Jauh lebih berat. Inilah syahwatnya syahwat. Inilah kunci dunia yang memberimu segalanya: kebesaran, kemegahan, kemudahan, popularitas, uang, seks. Semuanya. Itulah yang kamu bangun dari perlawanan berdarah-darah. Kerja panjang dalam hening dan sepi. Sekarang, ketika kamu sudah merebutnya, setelah semuanya ada dalam genggamanmu, kamu harus melepasnya, dengan sadar dan enteng, sambil tersenyum.Inilah sisi ketiga dari kepahlawanan seseorang yang diceritakan kekuasaan: kezuhudan. Kamu tidak melawan musuh disini. Kamu tidak bekerja keras disini. Kamu bahkan tidak berpikir disini. Kamu hanya melawan dirimu sendiri. Memikirkan nasibmu sendiri. Memilah keinginanmu sendiri: Apa yang kau cari sebenarnya? Inikah?

Kamu harus berhati-hati dengan penglihatanmu sendiri! Kamu mungkin salah lihat. Kamu mungkin tertipu. Kamu sedang berada di puncak. Tapi kamu juga sedang melangkah pada jengkal terakhir dari waktumu. Apa yang kamu lihat di sini bukanlah apa yang kamu cari. Ini hanya fatamorgana. Kamu harus melampauinya. Tujuanmu yang sebenarnya masih ada di ujungsana, di balik fatamorgana ini: akhirat.Hanya ketika seorang pahlawan menetapkan misi hidupnya sebagai pemburu akhirat, ia akan sanggup melampaui dunia: meremehkan kekuasaannya, meninggalkannya dengan sadar dan enteng. Itu sebabnya mereka tidak menikmatinya. Kekuasaan berubah jadi beban yang menyesakkan dada. Bukan kehormatan yang membuatnya bangga.

“Aku ingin melepas jabatan ini. Aku sudah bosan dengan rakyatku. Mungkin juga mereka sudah bosan denganku,” kata Umar bin Khattab suatu sa at di tengah masa khilafahnya.

Hanya ketika kamu menganggap kekuasaan sebagai beban kamu akan mencari celah untuk melepaskannya.

Hanya ketika beban pertanggung- jawaban menyiksa batinmu, merebut privasimu, membuatmu takut setiap saat, kamu tidak akan pernah bisa menikmati kekuasaan. Kamu pasti lebih suka meninggalkannya. Hanya ketika itu kamu jadi pahlawan.

November 05, 2008

Andai di Kampusku Setiap Hari Ada Pelajaran Agama,,

Mengamati semester baru ini ada sesuatu yang menarik. Untuk pelajaran agama Islam, seluruh mahasiswinya harus (ato emang malu, kurang tau) pake jilbab.

Paksaan emang kadang diperlukan untuk pembiasaan. Cuma agak aneh emang, kalo ini diterapin ke masyarakat awam yang emang beragam tingkat intelektualnya wajar, masalahnya ini mahasiswa yang secara intelektual merekalah anak muda yang punya kesempatan memperoleh pendidikan lebih tinggi dari masyarakat lainnya.

Hal yang sangat miris emang, karena ternyata kita lebih mentingin pandangan orang ke diri kita, lebih takut ancaman dan paksaan dari orang, lebih menuruti apa yang diinginkan orang daripada pandangan, ancaman serta perintah Alloh SWT. Sang Pemilik Jagad Semesta ini.

Fenomena yang banyak terjadi di sekitar kita, pakai baju taqwa ketika ada pengajian, nangis sesenggukan waktu denger tausiyah, tapi sesukanya lagi selepas keluar dari pengajian.

Pandangan orang jadi acuan, penampilan luar jadi ukuran.

”Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-shaf : 3)

Nah, kalo dah gini gawat nih. Dibenci ama pemilik semesta, pemberi rezeki n Yang Mengetahui segalanya. Mw jadi apa kita? Itu durhaka pangkat ~ namanya.

Yah, akhirnya kalo untuk berubah perlu ada paksaan ane Cuma berharap agar di kampus ane ada pelajaran agama setiap harinya.

Kancil Itu Sudah Tidak Relevan Lagi Bagi Bangsa Ini,,


Bagi seluruh orang tua, guru, fasilitator dan profesi lain yang berhubungan dengan anak2 jangan pernah lagi menceritakan dongeng ”Si Kancil MencuriTimun”. Karena dongeng itu udah ga relevan lagi untuk penanaman nilai ke anak2 penerus bangsa.

Dahulu, -kira – kira- dongeng tersebut diceritakan untuk membangkitkan keberanian dan kecerdikan kaum pribumi (yang lemah, kecil) melawan penjajah (yang jauh lebih kuat, berkuasa).

Nah, sekarang sudah berbeda zamannya. Cerita si kancil akan menanamkan nilai2 yag cenderung negatif di pikiran bawah sadar anak2 kita. Dalam cerita kancil selalu digambarkan sebagai hewan yang cerdas, lincah, sekaligus licik, amat pintar menipu dan mencuri serta selalu lihai berkelit dari hukuman.

Watak2 seperti ini yang nantinya membentuk anak2 kita ketika sudah dewasa kelak. Di mata mereka kancil adalah sosok yang menarik dan mengagumkan. Proses sosialisasi dan internalisasi nilai ”kancil” ini pada urutannya membentuk persepsi bahwa mencuri itu seni dan kepintaran yang merupakakn keunggulan seseorang.

Maka wajar saja jika sekarang ini pemimpin elit kita-ato bahkan kita juga-banyak yang senang mencuri, mencuri dengar, mencuri harta negara, mencuri jawaban orang, mencuri ide dsb. Diperparah lagi ketika muncul rasa bangga jika berhasil dan pandai berkelit seperti kancil dalam cerita yang dulu sering diceritakan. Karena itu perlu dipertimbangkan untuk mengubur dongeng anak2 seperti ”kancil sang pencuri”.

Selain dongeng kancil, ada baiknya juga menghindari dongeng2 tentang dunia gaib, semacam wangsit, kesaktian dan peri baik yang bisa mendatangkan kemudahan secara instan.

Ceritakanlah dongeng yang membangkitkan etos kerja keras dalam meraih sukses, karena 90% keberhasilan kita ditentukan oleh kerja keras sisanya tergantung keberuntungan dan kemurahan Alloh SWT,,

November 03, 2008

Lewis Hamilton Juara dunia Formula 1 terMUDA sepanjang sejarah

Satu lagi prestasi mengagumkan dicetak oleh pemuda dunia, Lewis Hamilton namanya. pembalap F1 dari Mc Laren ini sukses menjadi juara dunia termuda balapan paling bergengsi di bumi ini.

Lewis Hamilton harus menunggu hingga saat-saat terakhir untuk memastikan titel juara dunianya. Nyaris gagal, pembalap McLaren itu akhirnya finis kelima, posisi minimal yang ia butuhkan.

Balapan sepanjang 71 lap di Sirkuit Interlagos, Senin (3/11) dinihari WIB, itu dimenangi oleh pembalap Ferrari Felipe Massa. Menyusul di belakangnya, Fernando Alonso, dan Kimi Raikkonen.

Hamilton menempati peringkat kelima di belakang Sebastian Vettel. Hasil ini sudah cukup untuk mengantar pembalap McLaren itu menjadi juara dunia dengan 98 poin, sedangkan Massa meraup 97 angka.

nah, pemuda lagi kan..

besok penentuan apakah memang ini saatnya bagi pemuda, Pemilu Amerika akan segera menjawabnya. kemenangan milik kaum muda atau masih didominasi oleh mereka yang sudah tua.

Maju Terus Pantang Mundur,,

Berikut ini adalah tulisan dari Prie GS yang terangkum dalam bukunya “Nama Tuhan dalam Sebuah Kuis”, yang ane pikir seringkali terjadi ga hanya di tingka elit tapi juga di sekitar kita.

selamat membaca :

Meminta pejabat Indonesia menolak jabatan rangkap akan sama susahnya meminta mereka mundur dari jabatannya. Bukan Cuma karena mereka telah merasa menjabat adalah amant, tetapi juga karena mereka atau kita, telah terbiasa sanggup menjadi ahli dan dapat mengurus apa saja dalam waktu yang sama.

Itulah kenapa hanya dengan bekal satu jabatan, seseorang dapat menjadi ketua puluhan organisasi. Dengan bekal jabatan, seseorang akan langsung dapat menjadi penasihat, pelindung, sesepuh, staff ahli dan dewan kehormatan. Kemampuan kita dalam merangkap peran benar2 luar biasa. Dimana letak kunci keberhasilan itu semua? Apakah kita seorang superman hingga cuma dengan dua tangan dapat mengerjakan banyak hal dalam sekaali kerja?

Ternyata tidak. Kita sanggup merangkap begitu banyak pekerjaan karena sesungguhnya kita tak pernah benar2 bekerja. Jadi, seratus jabatan boleh dikelola karena bekerja untuk setengahnya saja sering tak ada. Banyak sedikitnya jabatan ternyata tidak berpengaruh pada tingkat kesibukan kita. Oleh karena itu, banyaknya pengurus, banyaknya orang yang merasa dapat mengurus, dapat berbanding lurus dengan banyaknya soal2 yang tak terurus. Ini benar2 tudingan paling nyata bagi mental sok dapat mengurus itu. Sekarang ini tak sulit mencari partai yang pecah. Pertanyaan kita sederhana, jika mengurus partai saja sudah susah apa jadinya jika mereka harus mengurus negara. Nasi sudah menjadi bubur. Pengurus partai itu sudah kepalang mengurus negara. Jadi, marilah kita sama2 menerima resikonya.

Kita selalu menyediakan pengurus di semua lini urusan. Pengurus ini malah sering demikian bengkak jumlahnya. Namun di setiap bagian yang ”terurus” itu pula ketidakterurusan tetap saja menjadi cerita. Ada menteri transportasi, tapi kecelakaan kereta tetap terjadi berulang kali. Ada menteri tenaga kerja tapi pengangguran tetap tinggi. Ada menteri kehutanan, tapi pembabatan hutan tetap dilakukan. Ada menteri lingkungan hiduptapi kerusakan lingkungan tetap menjadi-jadi, ada daerah resapan dibikin pemukiman, ada pantai penahan banjir disulap jadi perumahan. Ada menteri olahraga, tapi kekalahan selalu menjadi cerita biasa. Polisi selalu ditempatkan di jalan2, tapi pelanggaran jalan menjadi pemandangan sehari-hari.

Sekali lagi banyaknya pengurus ternyata sebanding dengan banyaknya soal yang tak terurus. Ini membuktikan bahwa kita Cuma dapat menjadi pengurus, tetapi tak benar2 sanggup mengurus. Kita Cuma dapat menjabat, tetapi kurang dapat benar2 menjalankan amanat. Akhirnya, menjabat Cuma menjadi semacam kegemaran ketimbang sebagai kewajiban. Seperti yang sering dislogankan ”Saya siap mundur” selalu akan diikuti oleh ”asal sesuai prosedur”. Kata ”Prosedur” itu akhirnya menjadi suaka, menjadi benteng yang aman yang sulit melacak kejujurannya. Faktanya, yang menonjoldari pejabat Indonesia selalu jumlah kekayaanya, mobilnya, rumah mewahnya. Yang menonjol dari wakil rakyat kita juga soal2 seperti mesin cuci, kenaikan gaji, studi banding ke luar negeri.

Meminta pejabat indonesia menolak jabatan rangkap adalah sesuatu yang berat karena kita memang telah terbiasa menjadi ahli apa saja. Kita sama sekali tidak malu ketika pada akhirnya kita toh tak mengerjakan apa2.

November 02, 2008

Putih, Hitam dan Kuning (remember it)

setelah lama mikir akhirnya ane mutusin dah saatnya mengganti template blog ane,,

untuk menghindari kejenuhan serta kemunduran produktivitas (apa c...??), maka hal yang penting dilakukan ialah dinamisasi..

untuk itu dengan merubah tampilan blog ini, ane harap dapat membangkitakan semangat baru dalam diri sehingga produktifitas bisa tetap terjaga..

Template baru, SEMANGAT BARU..!!!

ALLAHUAKBAR..!!!

November 01, 2008

MERENCANAKAN PROYEK PERADABAN SESUNGGUHNYA,,

Ga terasa udah semester 5, taon depan Insya Alloh udah diwisuda. Mw kemana dan ngapain setelah lulus kuliah nanti? Ada baiknya dirumusin dari sekarang, targetan apa aja yang akan dicapai dalam beberapa bulan ke depan.

  1. Sukses UTS
  2. ngirim tulisan (min.2) di bulan november
  3. selesaikan PA
  4. dapetin IP minimal 3,5 di semester 5
  5. menyelesaikan permasalahan dengan beberapa orang di sekitar
  6. transfer ilmu keorganisasian, kepenulisan, dan membuka pemikiran crew LPM yang baru
  7. mencari tempat magang yang cukup bebas
  8. mulai mengkonsep usaha kafe tenda yang akan dilakukan setelah lulus kuliah
  9. mencari kader baru penerus LPM
  10. Nyoblos di pemilu
  11. mempersiapkan buku TA
  12. fokus persiapan sidang
  13. sukses dalam sidang
  14. travelling keliling jawa sambil nunggu diwisuda
  15. wisuda dengan status cum laude-------------------------------------------- usia 21
  16. fokus dengan usaha kafe tenda
  17. aktif di organisasi kemasyarakatan
  18. mencari peluang menjadi wartawan/ penulis
  19. mencapai omset min. 5 juta sebulan----------------------------------------usia 22
  20. menikah di umur 23

kayaknya segini dulu targetan yang pengen ane capai, mohon dukungan, spirit, motivasi serta doa dari semuanya agar apa yang ditargetkan dapat tercapai...

AMIN....!!!

Oktober 31, 2008

The Last Game

[sandal+dan+pantai.jpg]

Seorang
pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya. Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya. Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh pelatihnya.

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukkan u
ntuk umum. Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar.

Sampai pada suatu hari...
Permainan segera dimulai. Atraksi demi atraksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukkan. Akhirnya, tibalah acara yang mendebarkan, yaitu permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan aya yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan. Oleh karena itu ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ular itu semakin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari pemain sirkus itu, dan akhirnya ia meninggal dengan mengenaskan.

------------
Kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan merasa dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataannya, apabila dosa itu telah mulai melilit hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya.

Mendaki Sejarah!

Oleh Anis Matta
-------------------

Di alam batin para pahlawan, pencinta dan pembelajar sejati, hidup selalu dimaknai sebagai pendakian sejarah. Kita akan sampai ke puncak kalau kita selamanya punya energi dan rute pendakian yang jelas. Pendakian kita akan terhenti begitu kita kehabisan nafas dan kehilangan arah. Energi dan rute, nafas dan arah, adalah kekuatan fundamental yang selamanya membuat kita terus mendaki, selamanya membuat hidup terus bertumbuh.

Semakin tinggi gunung yang kita daki, semakin panjang nafas yang kita butuhkan. Begitu kita kehabisan oksigen, kita mati. Semakin kita berada di ketinggian semakin kita kekurangan oksigen. Itu sebabnya kita harus merawat dan mempertahankan semangat kepahlawanan kita. Karena dari sanalah kita memperoleh nafas untuk terus mendaki.

Tapi kita perlu rute yang akurat dan jelas. Sebab kesadaran tentang jarak memberi kita kesadaran lain tentang bagaimana mendistribusi energi secara seimbang dan proporsional dalam jarak tempuh yang harus dilalui dan pada lama waktu yang tersedia. Dengan begitu kita bisa mengukur posisi ketinggian maksimum yang mungkin kita capai pada pandakian yang kita lakukan.

Rute yang jelas dan akurat membuat kita jadi terarah. Keterarahan, atau perasaan terarah, sense of direction, memberi kita kepastian dan kemanta¬pan hati untuk melangkah. Pandangan mata kita jauh menjangkau masa depan, menembus tabir ketidaktahuan, keraguan dan ketidakpastian. Kita tahu kemana kita melangkah, berapa jauh jarak yang masih harus kita tem¬puh, berapa lama waktu yang kita perlukan. Tapi ketika kita menengok ke belakang, atau melihat ke bawah, ke kaki gunung yang telah kita lalui, ke lembah ngarai yang terhampar di sana, kita juga tahu jarak yang telah kita lalui. IIham dari masa lalu dan mimpi masa depan terajut indah dan cerah dalam realitas kekinian.

Rute itu membuat kita menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan jarak dan waktu. Dalam kesadaran itu fokus kita tertuju pada semua upaya untuk menjadi efesien, efektif dan maksimal. “Kita menjadi peserta kehidupan yang sadar”, kata Muhammad Iqbal.

Kesadaran itu manifestasi pembelajaran. Kesadaran itu melahirkan kekhusyukan. Maka begitulah sejak dini benar, tepatnya pada tahun keempat periode Mekkah, Allah menegur keras para sahabat Rasulullah saw, generasi pertama Islam, untuk tidak banyak bercanda dan segera menjalani hidup dengan penuh kekhusyukan:

"Belumkah datang saatnya bagi orang-orang beriman untuk meng¬khusyukkan diri mengingat Allah dan (melaksanakan) apa yang turun dari kebenaran itu (AI Qur'an)".

Sumber: Tarbawi

Pesan Perjuangan dari Asy-Syahid Hasan Al-Banna

Saudaraku,

Janganlah engkau putus asa, karena putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.

Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu." (Al-Qashash: 5-6)

Putaran waktu akan memperlihatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, karena bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembali kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya.

Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, karena bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.

Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, karena kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad.

Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. "(Al-Ankabut: 69)

Hanya Allah-lah Dzat yang Maha Agung, bagi-Nya segala puji.

[Ath-Thariq ilal quluub/ Abbas As-Siisiy]

[from piyungan]

Selalu ada Sisi Baik,,

Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Janganlah bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.

Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi anda jika saja anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk anda.

Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan.

Hanya bila cuaca cukup gelaplah anda bisa melihat bintang.


(thx 4 piyungan)

Oktober 28, 2008

UNTUKMU SAHABATKU IV

Jika aku butuh sahabat,
Cukuplah aku puas dengan orang-orang sederhana.
Sepanjang orang itu sanggup mengilhamiku
Agar tidak ragu untuk tidur jika mengantuk,
Makan jika aku lapar, dan
Tertawa jika geli.
Cukuplah jika para sahabatku
Mengajariku untuk berani menjadi
Manusia yang wajar dan semestinya.

Dan

Aku cukup bahagia karena
Sudah mendapatkan semua itu

Mereka orang-orang di sekitarku...

SAHABATKU...

Finding Real MR,,

Jika aku berguru, aku tak meminta guru yang dapat
Mengajariku punya kemampuan terbang dan menghilang.
Cukuplah bagiku jika sang guru mau membimbingku
Untuk belajar menyingkirkan batu di jalan,
Rela pada keberuntungan orang lain,
Sabar atas kemalangan diri sendiri,
Senang melihat tetangganya punya barang baru,
Mencintai anak-anak, menyayangi hewan....
Dari guruku, aku tidak mengharapkan
Pelajaran apapun
Selain pelajaran meredahkan hati.
Jika ada seorang yang memiliki
Kualitas kerendahan hati
Dalam arti yang sebenarnya,
Kepada merekalah aku datang berguru.

Salah apa hari ini..??

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.......

Mw teriak sekeras-kerasnya,,

Ga’ tau salah apa, kemarin koq kesialan demi kesialan terus2an menimpa,,

Mulai dari pagi hari, waktu mw nganter kk ke hotspot, uang saku ketinggalan. Ditambah pula rentetan peringatan supaya serius kuliah dari orang tua.

Setelah itu, kemaren ane bolos lagi. Ada aksi mendukung pengesahan RUU Pornografi. Mulai dari jam 8 hingga 11 siang. (it means 16 session to SP 2)

Sampe di kampus ane masih harus menghadapi telemetri yang tugasnya masih belum terselesaikan. Berkali2 nyoba, aneh emang ga pernah berhasil. Mana batas terakhirnya kemaren pula. Yah bisa dipastikan nilai terbaik buat mata kuliah telemetri dan antarmuka mikrokontroller y “C”.

Kesialan ga berhenti sampe disitu, sepatu ane yang diparkir di asrama ilang ga tw sapa yang make’. Dengan rasa marah yang semakin menumpuk di dada, ane pun masih mencoba untuk tetep bersabar.

Setelah itu, ane mampir ke kelas sekedar bwt ngabsen (dengan minjem sepatu temen tentunya). Setelah ngabsen ane turun ke asrama lagi dan tanpa disangka-sangka sepatu ane udah balik lagi ke tempatnya semula.

Marah yang dari tadi ditahan pun akhirnya ga tertahankan lagi. Dengan semangat membabi buta ane mulai mencari pelakunya. Pokoknya kalo ketangkep ga bakalan selesai dengan makian. 2-3 kali pukulanlah minimal.

Setelah dicari keliling2 ga ketemu, akhirnya ane pun nyerah. Ya ALLAH ampunilah manusia tak beradab itu.

Setelah berbagai kesialan tersebut, ane pun memutuskan bwt pulang. Selama jalan menuju parkiran, perasaan ane udah mulai ga karuan dengan rasa marah paling dominan. Dan kejadian di parkiran makin membuat kemarahan ane semakin menjadi-jadi.

Bayangin, part di bagian kunci motor ane ada yang nyongkel. Ya ALLAH apa lagi ini. Masa yang kaya gituan aja diambil. Kenapa ga sekalian shocknya ato spidometernya aja sekalian.

Dan pas pulang, apa yang ane ucapin sebelumnya hampir aja terjadi. Dengan kesadaran yang cuman setengah ane hampir dengan sukses masuk lobang yang menganga di ruas jalan.

Alhamdulillah, langsung tersadar. Dan ane pun masih sehat wal afiat sekarang.

Berbagai kesialan yang menimpa kayaknya perlu kajian dan analisa khusus untuk mengetahui apa penyebabnya.

Ane fikir ane butuh berhenti sejenak.

Ironis karena ketika harusnya smangat itu menggelora seiring peringatan sumpah pemuda, ane malah semakin terpuruk dalam lingkaran kegagalan.

Oktober 26, 2008

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part III)

Heran, kiamat emang makin deket aja nih,,

nih sebagian buktinya;

.

Makin banyak aja orang yang bangga mempermalukan dirinya sendiri. Memakai pakaian, riasan dan bertingkah aneh untuk mendapat perhatian dari orang2 yang ada di sekitarnya.

Yang cewek penampilannya kaya’ cowo yang cowo penampilannya kemayu banget. Berpakaian di luar batasan moral jadi biasa asal itu bisa bikin orang di sekitarnya bahagia. Ngajak orang jaga budaya dan teguhkan keimanan dilakukan, tapi kelakuan sendiri ga sejalan. “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Ash-shaff : 3)

Pendidikan itu ya buat mainan, hura2, adu gengsi kekayaan dan lainnya membuat dunia pendidikan ini hanya menghasilkan produk2 lulusan yang tak berisi otaknya.
Ane fikir, itu pelajaran yang bisa diambil d
ari parodi yang tadi malem ditampilin di acara MKM (Malam Keakraban Mahasiswa).

Sebuah pertunjukan tanpa manfaat dan hanya ngumbar aurat.

Ini sebenernya yang bikin perasaan ane makin kacau waktu dateng acara MKM. Koq bisa gitu mahasiswa yang katanya manusia dengan tingkat intelektual diatas masyarakat lainnya menampilkan sebuah sajian tanpa makn
a di atas pentas, cuman sekedar meramaikan dan menghilangkan stress orang2, BASI alasan tu. Banyak acara sarat makna yang ditampilin dengan santai, menyenangkan dan menghibur.

Jangan TOR (Term Of Referrence) nya ngambil dari sinetron2 KATRO’. Yah, kaya gini hasilnya. Jujur waktu itu kalo jalan di belakang ane ga rame dihadang orang, ane pengen langsung pulang. Sedih banget liatnya.

Ngeliat orang2 yang bangga ketika ditertawakan, orang2 yang bangga karena melakukan kebodohan, orang2 yang bangga karena tampil aneh di luar batas moral.

Dan ini kayaknya yang bikin negara kita sulit maju, masyarakat kita juga apreciate terhadap lakonan yang miskin pesan kaya gini. Contoh kecilnya mungkin bisa dilihat dari orang2 di sekitar ane yang kemaren nonton juga, tertawa tergelak-gelak sampe mukulin temen sebelahnya mereka lakuin karena senangnya menonton lakonan murahan kaya gini.

Dan akhirnya, semoga bangsa ini bisa segera bangkit dari keterpurukannya. Saatnya bagi kita singsingkan lengan baju untuk membangun negeri ini.

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part II)

Afwan Jiddan sebelumnya,,

Satu kata untuk MKM tahun ini :

BASI ABIS...!!!

Bwt yang ngonsep mana buktinya mau bikin MKM yang beda, ngomong doang. Mending urusin kuliah deh, kerjain tuh Tugas Akhir (TA) nya. Dah bukan zamanny antum lagi sekarang, ini waktunya mereka.

Li kulli marhalatin rijaluha,,

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part I)

Malem ini ane koq ngerasa melankolis abis. Jadi gampang terharu dan kebawa perasaan. Mata ane berkaca-kaca Dalam merenung kejadian seminggu ini. Ane fikir ini minggu dengan ujian terberat, berbagai masalah dan tugas, tanggung jawab serta kewajiban makin lama makin menumpuk menunggu gilirannya untuk selesai dikerjakan.

Ujian pertama muncul dari kelompok PA ane yang mempertanyakan masalah komitmen ane, kedua dari prodi elind yang ngeluarin Surat Peringatan (SP) I karena ketidakhadiran tanpa keterangan selama 36 sesi. Lantas kedua hal ini kemudian berkorelasi dengan SP dari keluarga (secara suratnya langsung dikirimin ke rumah). Belum lagi tugas persiapan aksi dan ngurusin masalah organisasi lainnya.

Melelahkan memang...

Cuman kemudian ane ngerasa agak sedikit terhibur, soalnya di akhir pekannya bakalan digelar acara MKM (Malam Keakraban Mahasiswa) dan pengukuhan (katanya c, cuman koq jadi acra pelantikan y, ga profesional juga rupanya) IA- POLBAT.

Dengan publikasi besar2an baik lewat spanduk, brosur, pamflet, dan publish di media baik cetak maupun radio ni acara ane yakin acaranya bakalan mewah n megah banget, mana katanya mau datengin artis ibukota lagi (ROSSA katanya).

Alhasil dengan menaruh harapan besar pada acara ini ane pun dateng ke acara tersebut dengan semangat sumpah pemuda. Sesampainya disana parkiran ga terlalu rame, positf thinking “mungkin banyak yang naik angkot bwt ngurangin dampak global warming”. Ane mulai jalan menuju lobi tampat acara megah itu digelar. Udah rame orang ternyata, ane pun langsung melihat sekeliling bwt nyari orang yang ane kenal, dan akhirnya ane menemukan juang, langsung aja ane kesana bwt nikmatin acara itu bareng juang.

Beberapa menit ngikutin acara, ternyata MKMnya diselingi dulu dengan Pengukuhan IA-POLBAT spanduk MKM pun ditimpa dengan spanduk IA-POLBAT dengan desain yang NORAK banget.

Setelah acara itu selesai, mulailah lagi memasuki acara sambutan dari berbagai orang (yang katanya) penting itu. Dan ane pun mendengarkan sambutan pidato mereka dengan khidmat sambil telinga disumbat dengan earphone dari MP4 dengan volume maksimal.

Sambutan2 panjang dan melelahkan tersebut akhirnya selesai juga, ane langsung nyuruh anak2 LPM bwt siap2 mencari dimana keberadaan artis ibukota yang katanya akan ngisi acara tersebut. Dan laporannya mengejutkan, “ARTISNYA GA JADI DATENG”. Wah ini jelas2 pembohongan publik nih. Ane harus usut dan investigasi masalah ini (apaan c).

Dapet laporan kaya gitu jelas ane langsung males dan nyesel banget hadir di acara itu. Konsepnyua ga ada yang berubah dari 2 tahun sebelumnya (waktu ane semester 1). Bosen juga band, band,band, teatrikal, band, parodi, band,band dan selesai.

Ntah waktunya yang terlalu sempit, panityanya yang kurang kreatif ato intervensi dari penanggung jawab acara (BEM) yang terlalu besar kepada panitia, wallahualam. Yang pasti nih acara menurut ane :
1. standar dan monoton
2. buang2 waktu (ane, panitya dan yang lainnya)
3. buang2 duit
4. penggelapan duit (semoga yang ini tidak terjadi)
5. pembohongan publik

satu hal yang pasti kalo emang poin keempat terjadi (secara ngundang HARDI HOOD - Calon DPD Prov. KEPRI dan Hj. Asnah – Caleg PAN DPRD Provinsi no urut 9) mudah2an aja mereka yang terlibat segera dikembalikan ke jalanNya yang lurus dan benar.

Dan ane akhirnya langsung pulang setelah menyaksikan PARODI PALING GA’ MUTU dipertontonkan. Pulang dengan tambahan perasaan yang makin kacau balau.

Oktober 25, 2008

Vote 4 RUU Pornografi,,

"Mohon dikerahkan organisasi, LSM maupun pribadi UNTUK MENGIRIMKAN SURAT / PERNYATAAN SIKAP DUKUNGAN terhadap RUU PORNOGRAFI melalui FAX, karena teman2 di DPR sekarang tersudut dengan banyaknya surat2 yang MENOLAK RUU PORNOGRAFI tersebut. "

No. Fax Pansus RUU PORNOGRAFI d.a DPR-RI Senayan Jakarta = 021-021-5715512
Juga dapat di Fax ke :
-PKS 021-5756471 (Ibu Yoyoh Yusroh)
-Golkar 021-5735304
-Demokrat 021-5755134
-PKB 021-5755624

atau juga bisa kirimkan ke sms center : 081380123450
Ketik : RUU APP,alasan perlunya RUU, nama, alamat domisili

atau via email : sahkan.ruupornografi@gmail.com
CP: Hilman Rosyad Anggota Pansus RUU Pornografi

Tolong sebarkan segera!...
ALLAHU AKBAR!!!!!!!

10 Kekeliruan dalam wacana Anti RUU Pornografi,,

Ditulis pada Oktober 5, 2008 oleh Ade armando

Seusai Ramadhan ini, DPR akan membicarakan kembali RUU Pornografi yang kontroversial. Ada harapan,RUU ini bisa disahkan menjadi UU sebelum akhir tahun. Kritik terhadap draft RUU yang beredar sudah banyak terdengar. Sebagian kritik bahkan sampai pada tahap “Hanya satu kata – Lawan!”. Sembari mengakui bahwa RU tersebut masih mengandung beberapa hal yang perlu diperebatkan, saya merasa salah satu persoalan yang mendasari ketajaman kontroversi adalah adanya kekeliruan mendasar dalam mempersepsikan dan menilai RUU ini. Saya ingin berbagi pandangan tentang apa yang saya lihat sebagai 10 kekeliruan mendasar dalam kritik terhadap RUU. Laporan lebih lengkap tentang RUU Pornografi ini sendiri akan dimuat dalam Majalah Madina edisi Oktober ini.

Rangkaian kekeliruan cara pandang tersebut adalah:

1. RUU Pornografi ini bertentangan dengan hak asasi manusia karena masuk ke ranah moral pribadi yang seharusnya tidak diintervensi negara.

Argumen ini memiliki kelemahan karena isu pornografi bukanlah sekadar masalah moral. Di berbagai belahan dunia, perang terhadap pornografi dilancarkan karena masalah-masalah sosial yang ditimbulkannya. Pornografi diakui – bahkan oleh masyarakat akademik—sebagai hal yang berkorelasi dengan berbagai masalah sosial.
Kebebasan yang dinikmati para pembuat media pornografis adalah sesuatu yang baru berlangsung sekitar 30-40 tahun terakhir. Sebelumnya untuk waktu yang lama, masyarakat demokratis di berbagai belahan dunia memandang pornografi sebagai “anak haram” yang bukan hanya mengganggu etika kaum beradab tapi juga dipercaya membawa banyak masalah kemasyarakatan.

Saat ini pun, industri pornografi yang tumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir dipercaya mendorong perilaku seks bebas dan tidak sehat yang pada gilirannya menyumbang beragam persoalan kemasyarakatan: kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular melalui seks, kekerasan seksual, keruntuhan nilai-nilai keluarga, aborsi, serta bahkan pedophilia dan pelecehan perempuan. Sebagian feminis bahkan menyebut pornogafi sebagai “kejahatan terhadap perempuan”.

Karena rangkaian masalah ini, plus pertimbangan agama, tak ada negara di dunia ini yang membebaskan penyebaran pornografi di wilayahnya. Bentuk pengaturannya memang tak harus dalam format UU Pornografi, namun dalam satu dan lain cara, negara-negara paling demokratis sekali pun mengatur soal pornografi.

Di sisi lain, argumen bahwa soal “moral” seharusnya tidak diatur negara juga memiliki kelemahan mendasar. Deklarasi Univeral Hak-hak Asas Manusia (ayat 29), misalnya, secara tegas menyatakan bahwa pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dapat dilakukan atas dasar, antara lain, pertimbangan moral dalam masyarakat demokratis. Hal yang sama tertuang dalam amandemen Pasal 28J UUD 1945. Dengan begitu, kalaupun RUU ini menggunakan pendekatan moral pun sebenarnya tetap konstitusional.

2. RUU ini memiliki agenda penegakan syariah.

Tuduhan ini sulit diterima karena RUU ini jelas memberi pengakuan hukum terhadap sejumlah bentuk pornografi. RUU ini menyatakan bahwa yang dilarang sama sekali, hanyalah: adegan persenggamaan, ketelanjangan, masturbasi, alat vital dan kekerasan seksual. Pornografi yang tidak termasuk dalam lima kategori itu akan diatur oleh peraturan lebih lanjut.

Dengan kata lain, RUU ini sebenarnya justru mengikuti logika pengaturan distribusi pornografi yang diterapkan di banyak negara Barat. Mengingat ajaran Islam menolak semua bentuk pornografi, bila memang ada agenda Syariah, RUU ini seharusnya mengharamkan semua bentuk pornografi tanpa kecuali.

Dengan RUU ini, justru majalah pria dewasa seperti Popular, FHM, ME, Playboy (Indonesia) akan memperoleh kepastian hukum. Mereka diizinkan ada, tapi pendistribusiannya akan diatur melalui peraturan lebih lanjut.

Memang benar bahwa kelompok-kelompok yang pertama berinsiatif melahirkan RUU ini, sejak 1999, adalah kelompok-kelompok Islam. Begitu juga dalam prosesnya, dukungan terhadap RUU ini di dalam maupun di luar parlemen, lazimnya datang dari komunitas muslim. Dalam perkembangan terakhir, bahkan pembelahannya nampak jelas: Konnferensi Waligereja Indonesia dan Persatuan Gereja Indonesia meminta agar RUU tidak disahkan; Majelis Ulama Indonesia mendukung RUU.

Namun kalau dilihat isi RUU, agak sulit untuk menemukan nuansa syariah di dalamnya. Ini yang menyebabkan Hizbut Tahrir Indonesia secara terbuka mengeluarkan kritik terhadap RUU yang dianggap mereka sebagai membuka jalan bagi sebagian pornografi. Bagaimanapun, HTI juga secara terbuka menyatakan dukungan atas pengesahannya dengan alasan “lebih baik tetap ada aturan daripada tidak ada sama sekali”.

3. RUU ini merupakan bentuk kriminalisasi perempuan.

Tuduhan ini sering diulang-ulang sebagian feminis Indonesia. Tapi, sulit untuk menerima tuduhan ini mengingat justru yang berpotensi terkena ancaman pidana adalah kaum lelaki. RUU ini mengancam dengan keras mereka yang mendanai, membuat, menawarkan, menjual, menyebarkan dan memiliki pornografi. Mengingat industri pornografi adalah industri yang dibuat dan ditujukan kepada (terutama) pria, yang paling terancam tentu saja adalah kaum pria.

RUU ini memang juga mengancam para model yang terlibat dalam pembuatan pornografi. Namun ditambahkan di situ bahwa hanya mereka yang menjadi model dengan kesadaran sendiri yang akan dikenakan hukuman. Dengan begitu, RUU ini akan melindungi para perempuan yang misalnya menjadi “model” porno karena ditipu, dipaksa, atau yang gambarnya diambil melalui rekaman tersembunyi (hidden camera).

Para pejuang hak perempuan juga lazim berargumen bahwa RUU ini membahayakan kaum perempuan karena banyak model yang terjun ke dalam bisnis pornografi karena alasan keterhimpitan ekonomi. Sayangnya, kalau dilihat muatan pornografi yang berkembang di Indonesia, argumen itu nampak tidak berdasar. Para model pornografi itu tidak bisa disamakan dengan para pekerja seks komersial kelas bawah yang tertindas. Para model itu mengeruk keuntungan finansial yang besar dan sulit untuk membayangkan mereka melakukannya karena keterhimpitan dalam struktur gender yang timpang.

4. Definisi pornografi dalam RUU sangat tidak jelas.

Secara ringkas, definisi pornografi di dalam RUU ini adalah: ““materi seksualitas melalui media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat”.

Para pengeritik RUU menganggap, definisi ini kabur karena penerapannya melibatkan tafsiran subjektiif mengenai apa yang dimaksudkan dengan “membangkitkan hasrat seksual” dan “melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat”. Karena kelemahan itu, para pengeritik menganggap RUU sebaiknya ditunda atau dibatalkan pengesahannya.

Kritik semacam ini tidak berdasar karena definisi soal pornografi yang lazim berlaku di seluruh dunia – kurang lebih – seperti yang dirumuskan dalam RUU itu. Ensiklopedi Encarta 2008, misalnya menulis pornografi adalah film, majalah, tulisan, fotografi dan materi lainnya yang eksplisit secara seksual dan bertujuan untuk membangkitkan hasrat seksual. English Learner’s Dictionary (1986-2008) mendefinisikan pornografi sebagai literatur, gambar film, dan sebagainya yang tidak sopan (indecent) secara seksual.

Di banyak negara, pengaturan soal pornografi memang lazim berada dalam wilayah multi-tafsir ini. Karena itu, pembatasan tentang pornografi bisa berbeda-beda dari tahun ke tahun dan di berbagai daerah dengan budaya berbeda. Sebagai contoh, pada tahun 1960an, akan sulit ditemukan film AS yang menampilkan adegan wanita bertelanjang dada, sementara pada abad 21 ini, bagian semacam itu lazim tersaji di filmfilm yang diperuntukkan pada penonton 17 tahun ke atas. Itu terjadi karena batasan “tidak pantas” memang terus berubah.

Soal ketidakpastian definisi ini juga sebenarnya lazim ditemukan di berbagai UU lain. Dalam KUHP saja misalnya, definisi tegas “mencemarkan nama baik” atau “melanggar kesusilaan” tidak ditemukan. Yang menentukan, pada akhirnya, adalah sidang pengadilan. Ini lazim berlaku dalam hukum mengingat ada kepercayaan pada kemampuan akal sehat manusia untuk mendefinisikannya sesuai dengan konteks ruang dan waktu.

5. RUU ini mengancam kebhinekaan

Cara pandang keliru ini nampaknya bisa terjadi karena salah baca. Dalam draft RUU yang dikeluarkan pada 2006, memang ada pasal-pasal yang dapat ditafsirkan sebagai tidak menghargai keberagaman budaya. Misalnya saja, aturan yang memerintahkan masyarakat untuk tidak mengenakan pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh yang sensual seperti payudara, paha, pusar, baik secara keseluruhan ataupun sebagian.

Ini memang bermasalah karena itu mengkriminalkan berbagai cara berpakaian yang lazim di berbagai daerah. Tak usah di wilayah yang dihuni masyarakat non-muslim; di wilayah mayoritas muslim pun, seperti Jawa Barat, kebaya dengan dada rendah adalah lazim. Hanya saja, pasal-pasal itu seharusnya sudah tidak lagi menjadi masalah karena sudah dicoret dari RUU yang baru.

Begitu juga dengan kesenian tradisional yang lazim menampilkan gerak tubuh yang sensual, seperti jaipongan. Dalam RUU yang baru, tak ada satupun pasal yang menyebabkan kesenian semacam itu akan dilarang. RUU ini bahkan menambahkan klausul yang menyatakan bahwa pelarangan terhadap pornografi kelas berat (misalnya mengandung ketelanjangan) akan dianulir kalau itu memiliki nilai seni-budaya.

6. RUU ini akan mengatur cara berpakaian.

Sebagian pengeritik menakut-nakuti masyarakat bahwa bila RUU ini disahkan, perempuan tak boleh lagi mengenakan rok mini atau celana pendek di luar rumah. Ini peringatan yang menyesatkan. Tak satupun ada pasal dalam RUU ini yang berbicara soal cara berpakaian masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

7.RUU ini berpotensi mendorong lahirnya aksi-aksi anarkis masyarakat.

Para pengecam menuduh bahwa RUU ini akan membuka peluang bagi tindak anarkisme masyarakat, mengingat adanya pasal 21 yang berbunyi: “Masyarakat dapat berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.”

Tuduhan ini agak mencari-cari, karena dalam pasal berikutnya, RUU menyatakan bahwa “peran serta” masyarakat itu hanya terbatas pada: melaporkan pelanggaran UU, menggugat ke pengadilan, melakukan sosialisasi peraturan, dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat.
Dengan kata lain, justru RUU ini memberi batasan yang tegas terhadap kelompok-kelompok yang senang main hakim sendiri bahwa dalam alam demokratis, peran serta itu tak boleh ditafsirkan semena-mena.

8. RUU ini tidak perlu karena sudah ada perangkat hukum yang lain untuk mengerem pornografi.

Para pengeritik lazim menganggap RUU ini sebagai tak diperlukan karena sudah ada KUHP yang bila ditegakkan akan bisa digunakan untuk mengatur pornografi.
Argumen ini lemah karena sejumlah hal. Pertama, KUHP melarang penyebaran hal-hal yang melanggar kesusilaan yang definisinya jauh lebih luas daripada pornografi. KUHP pun menyamaratakan semua bentuk pornografi. Selama sesuatu dianggap “melanggar kesusilaan”, benda itu menjadi barang haram yang harus dienyahkan dari Indonesia. Dengan demikian, KUHP justru tidak membedakan antara sebuah novel yang di dalamnya mengandung muatan seks beberapa halaman dengan film porno yang selama dua jam menghadirkan adegan seks. Dua-duanya dianggap melanggar KUHP.

RUU ini, sebaliknya, membedakan kedua ragam pornografi itu. Media yang menyajikan adegan pornografis kelas berat memang dilarang, tapi yang menyajikan muatan pornografis ringan akan diatur pendistribusiannya.

Lebih jauh lagi, sebagai produk di masa awal kemerdekaan, KUHP memang nampak ketinggalan jaman. Terhadap mereka yang membuat dan menyebarkan hal-hal yang melanggar kesusilaan, KUHP hanya memberi ancaman pidana penjara maksimal 18 bulan dan denda maksimal empat ribu lima ratus rupiah! KUHP juga tidak membedakan perlakuan terhadap pornografi biasa dan pornografi anak.

9. RUU Pornografi tidak perlu, yang diperlukan adalah mendidik masyarakat.

Para pengecam menganggap bahwa sebuah pornografi tidak diperlukan karena untuk mencegah efek negatif pornografi yang lebih penting adalah memperkuat kemampuan masyarakat untuk menolak dan menseleksi sendiri pornografi. Jadi yang diperlukan adalah pendidikan melek media dan bukan Undang-undang.

Argumen ini lemah karena bahkan para pendukung mekanisme pasar bebas pun, lazim mempercayai arti penting aturan. Bila pornografi memang dipercaya mengandung muatan yang negatif (misalnya mendorong perilaku seks bebas, melecehkan perempuan, mendorong kekerasan seks, dan sebagainya), maka negara lazim diberi kewenangan untuk melindungi masyarakat dengan antara lain mengeluarkan peraturan perundangan yang ketat.

Di Amerika Serikat, sebagai contoh sebuah negara yang demokratis, terdapat aturan yang ketat terhadap pornografi yang dianggap masuk dalam kategori cabul (obscene). Di sana pun, masyarakat tak diberi kewenangan untuk menentukan sendiri apakah mereka mau atau tidak mau menonton film cabul, karena begitu sebuah materi pornografis dianggap ‘cabul’, itu akan langsung dianggap melanggar hukum.
Pendidikan untuk meningkatkan daya kritis masyarakat tetap penting. Namun membayangkan itu akan cukup untuk mencegah efek negatif pornografi, sementara gencaran rangsangan pornografi berlangsung secara bebas di tengah masyarakat, mugnkin adalah harapan berlebihan.

10. RUU ini mengancam para seniman.

Tuduhan bahwa RUU ini akan mengekang kebebasan para seniman juga mencerminkan kemiskinan informasi para pengecam tersebut. RUU ini justru memberi penghormatan khusus pada wilayah kesenian dan kebudayaan, dengan memasukkan pasal yang menyatakan bahwa pasal-pasal pelarangan pornografi akan dikecualikan pada karya-karya yang diangap memiliki nilai seni dan budaya

Ini saatnya Buktiin Kamu emang peduli,,

Tadi malem ane rapat buat ngadain aksi dukungan pengesahan RUU Pornografi. Rapat yang digagas oleh beberapa ormas islam & mahasiswa rencananya bakalan diadain tanggal 27 Oktober 2008.

masalah pornografi emang udah parah banget di Indonesia, selalu menempati urutan pertama di bidang pornografi menjadi prestasi yang cukup mencoreng nama negeri yang mayoritas muslim ini. Suatu hal yang tentunya sangat menyedihkan mengingat kita ternyata lebih parah daripada Rusia ataupun Amerika yang nota bene negara kafir.

Disana (Rusia ato Amerika) masalah pornografi diatur dengan sangat serius. majalah porno, VCD serta akses situs2 dewasa diprotect bener2 dari jangkauan mereka yang masih di bawah umur. hal ini ga terlepas dari anggapan mereka -bahkan orang2 demokratis- di berbagai belahan dunia bahwa pornografi sebagai “anak haram” yang bukan hanya mengganggu etika kaum beradab tapi juga dipercaya membawa banyak masalah kemasyarakatan.

Dan sekarang, ketika para anggota dewan -yang peduli bangsa ini- di pusat sana sedang berupaya untuk melakukan perbaikan (mengesahkan UU Pornografi), ternyata banyak pihak yang tidak setuju dengan itu. Gelombang penolakan terus bergulir baik dari internal dewan maupun dari masyarakat. pesanan ato kemauan sendiri ngerti wallahualam, tapi yang jelas menurut ane ini merupakan sublimasi dari ketidakfahaman, kebodohan orang2 di negeri indah ini. wong , di negara kafir aja pornografi diatur, disini yang jelas2 negara yang berketuhanan yang maha esa kok menolak.

dan sekarang untuk mereka yang peduli dengan keberlangsungan bangsa ini, yang ingin melihat bangsa ini menjadi lebih baik ane mengundang (yang khususnya tinggal di BATAM) untuk ikut bergabung dalam "AKSI MENDUKUNG PENGESAHAN RUU PORNOGRAFI" yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tgl : Senin/27 Oktober 2008
Tempat : Depan Gedung DPRD
Waktu : 08.00 - selesai

nah, buat antum/antuna yang memang peduli dengan negeri Indah ini mari bergabung bersama kami.