Oktober 31, 2008

The Last Game

[sandal+dan+pantai.jpg]

Seorang
pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya. Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya. Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh pelatihnya.

Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukkan u
ntuk umum. Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar.

Sampai pada suatu hari...
Permainan segera dimulai. Atraksi demi atraksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukkan. Akhirnya, tibalah acara yang mendebarkan, yaitu permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan aya yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan. Oleh karena itu ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ular itu semakin liar dan lilitannya semakin kuat. Para penonton menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari pemain sirkus itu, dan akhirnya ia meninggal dengan mengenaskan.

------------
Kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan merasa dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataannya, apabila dosa itu telah mulai melilit hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya.

Mendaki Sejarah!

Oleh Anis Matta
-------------------

Di alam batin para pahlawan, pencinta dan pembelajar sejati, hidup selalu dimaknai sebagai pendakian sejarah. Kita akan sampai ke puncak kalau kita selamanya punya energi dan rute pendakian yang jelas. Pendakian kita akan terhenti begitu kita kehabisan nafas dan kehilangan arah. Energi dan rute, nafas dan arah, adalah kekuatan fundamental yang selamanya membuat kita terus mendaki, selamanya membuat hidup terus bertumbuh.

Semakin tinggi gunung yang kita daki, semakin panjang nafas yang kita butuhkan. Begitu kita kehabisan oksigen, kita mati. Semakin kita berada di ketinggian semakin kita kekurangan oksigen. Itu sebabnya kita harus merawat dan mempertahankan semangat kepahlawanan kita. Karena dari sanalah kita memperoleh nafas untuk terus mendaki.

Tapi kita perlu rute yang akurat dan jelas. Sebab kesadaran tentang jarak memberi kita kesadaran lain tentang bagaimana mendistribusi energi secara seimbang dan proporsional dalam jarak tempuh yang harus dilalui dan pada lama waktu yang tersedia. Dengan begitu kita bisa mengukur posisi ketinggian maksimum yang mungkin kita capai pada pandakian yang kita lakukan.

Rute yang jelas dan akurat membuat kita jadi terarah. Keterarahan, atau perasaan terarah, sense of direction, memberi kita kepastian dan kemanta¬pan hati untuk melangkah. Pandangan mata kita jauh menjangkau masa depan, menembus tabir ketidaktahuan, keraguan dan ketidakpastian. Kita tahu kemana kita melangkah, berapa jauh jarak yang masih harus kita tem¬puh, berapa lama waktu yang kita perlukan. Tapi ketika kita menengok ke belakang, atau melihat ke bawah, ke kaki gunung yang telah kita lalui, ke lembah ngarai yang terhampar di sana, kita juga tahu jarak yang telah kita lalui. IIham dari masa lalu dan mimpi masa depan terajut indah dan cerah dalam realitas kekinian.

Rute itu membuat kita menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran akan jarak dan waktu. Dalam kesadaran itu fokus kita tertuju pada semua upaya untuk menjadi efesien, efektif dan maksimal. “Kita menjadi peserta kehidupan yang sadar”, kata Muhammad Iqbal.

Kesadaran itu manifestasi pembelajaran. Kesadaran itu melahirkan kekhusyukan. Maka begitulah sejak dini benar, tepatnya pada tahun keempat periode Mekkah, Allah menegur keras para sahabat Rasulullah saw, generasi pertama Islam, untuk tidak banyak bercanda dan segera menjalani hidup dengan penuh kekhusyukan:

"Belumkah datang saatnya bagi orang-orang beriman untuk meng¬khusyukkan diri mengingat Allah dan (melaksanakan) apa yang turun dari kebenaran itu (AI Qur'an)".

Sumber: Tarbawi

Pesan Perjuangan dari Asy-Syahid Hasan Al-Banna

Saudaraku,

Janganlah engkau putus asa, karena putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.

Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka itu." (Al-Qashash: 5-6)

Putaran waktu akan memperlihatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, karena bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembali kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya.

Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, karena bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.

Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, karena kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad.

Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. "(Al-Ankabut: 69)

Hanya Allah-lah Dzat yang Maha Agung, bagi-Nya segala puji.

[Ath-Thariq ilal quluub/ Abbas As-Siisiy]

[from piyungan]

Selalu ada Sisi Baik,,

Jadilah pihak yang selalu optimis dan berusaha untuk melihat kesempatan di setiap kegagalan. Janganlah bersikap pesimis yang hanya melihat kegagalan di setiap kesempatan. Orang optimis melihat donat, sedangkan orang pesimis melihat lubangnya saja.

Anda dapat mengembangkan keberhasilan dari setiap kegagalan. Keputusasaan dan kegagalan adalah dua batu loncatan menuju keberhasilan. Tidak ada elemen lain yang begitu berharga bagi anda jika saja anda mau mempelajari dan mengusahakannya bekerja untuk anda.

Pandanglah setiap masalah sebagai kesempatan.

Hanya bila cuaca cukup gelaplah anda bisa melihat bintang.


(thx 4 piyungan)

Oktober 28, 2008

UNTUKMU SAHABATKU IV

Jika aku butuh sahabat,
Cukuplah aku puas dengan orang-orang sederhana.
Sepanjang orang itu sanggup mengilhamiku
Agar tidak ragu untuk tidur jika mengantuk,
Makan jika aku lapar, dan
Tertawa jika geli.
Cukuplah jika para sahabatku
Mengajariku untuk berani menjadi
Manusia yang wajar dan semestinya.

Dan

Aku cukup bahagia karena
Sudah mendapatkan semua itu

Mereka orang-orang di sekitarku...

SAHABATKU...

Finding Real MR,,

Jika aku berguru, aku tak meminta guru yang dapat
Mengajariku punya kemampuan terbang dan menghilang.
Cukuplah bagiku jika sang guru mau membimbingku
Untuk belajar menyingkirkan batu di jalan,
Rela pada keberuntungan orang lain,
Sabar atas kemalangan diri sendiri,
Senang melihat tetangganya punya barang baru,
Mencintai anak-anak, menyayangi hewan....
Dari guruku, aku tidak mengharapkan
Pelajaran apapun
Selain pelajaran meredahkan hati.
Jika ada seorang yang memiliki
Kualitas kerendahan hati
Dalam arti yang sebenarnya,
Kepada merekalah aku datang berguru.

Salah apa hari ini..??

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.......

Mw teriak sekeras-kerasnya,,

Ga’ tau salah apa, kemarin koq kesialan demi kesialan terus2an menimpa,,

Mulai dari pagi hari, waktu mw nganter kk ke hotspot, uang saku ketinggalan. Ditambah pula rentetan peringatan supaya serius kuliah dari orang tua.

Setelah itu, kemaren ane bolos lagi. Ada aksi mendukung pengesahan RUU Pornografi. Mulai dari jam 8 hingga 11 siang. (it means 16 session to SP 2)

Sampe di kampus ane masih harus menghadapi telemetri yang tugasnya masih belum terselesaikan. Berkali2 nyoba, aneh emang ga pernah berhasil. Mana batas terakhirnya kemaren pula. Yah bisa dipastikan nilai terbaik buat mata kuliah telemetri dan antarmuka mikrokontroller y “C”.

Kesialan ga berhenti sampe disitu, sepatu ane yang diparkir di asrama ilang ga tw sapa yang make’. Dengan rasa marah yang semakin menumpuk di dada, ane pun masih mencoba untuk tetep bersabar.

Setelah itu, ane mampir ke kelas sekedar bwt ngabsen (dengan minjem sepatu temen tentunya). Setelah ngabsen ane turun ke asrama lagi dan tanpa disangka-sangka sepatu ane udah balik lagi ke tempatnya semula.

Marah yang dari tadi ditahan pun akhirnya ga tertahankan lagi. Dengan semangat membabi buta ane mulai mencari pelakunya. Pokoknya kalo ketangkep ga bakalan selesai dengan makian. 2-3 kali pukulanlah minimal.

Setelah dicari keliling2 ga ketemu, akhirnya ane pun nyerah. Ya ALLAH ampunilah manusia tak beradab itu.

Setelah berbagai kesialan tersebut, ane pun memutuskan bwt pulang. Selama jalan menuju parkiran, perasaan ane udah mulai ga karuan dengan rasa marah paling dominan. Dan kejadian di parkiran makin membuat kemarahan ane semakin menjadi-jadi.

Bayangin, part di bagian kunci motor ane ada yang nyongkel. Ya ALLAH apa lagi ini. Masa yang kaya gituan aja diambil. Kenapa ga sekalian shocknya ato spidometernya aja sekalian.

Dan pas pulang, apa yang ane ucapin sebelumnya hampir aja terjadi. Dengan kesadaran yang cuman setengah ane hampir dengan sukses masuk lobang yang menganga di ruas jalan.

Alhamdulillah, langsung tersadar. Dan ane pun masih sehat wal afiat sekarang.

Berbagai kesialan yang menimpa kayaknya perlu kajian dan analisa khusus untuk mengetahui apa penyebabnya.

Ane fikir ane butuh berhenti sejenak.

Ironis karena ketika harusnya smangat itu menggelora seiring peringatan sumpah pemuda, ane malah semakin terpuruk dalam lingkaran kegagalan.

Oktober 26, 2008

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part III)

Heran, kiamat emang makin deket aja nih,,

nih sebagian buktinya;

.

Makin banyak aja orang yang bangga mempermalukan dirinya sendiri. Memakai pakaian, riasan dan bertingkah aneh untuk mendapat perhatian dari orang2 yang ada di sekitarnya.

Yang cewek penampilannya kaya’ cowo yang cowo penampilannya kemayu banget. Berpakaian di luar batasan moral jadi biasa asal itu bisa bikin orang di sekitarnya bahagia. Ngajak orang jaga budaya dan teguhkan keimanan dilakukan, tapi kelakuan sendiri ga sejalan. “Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Ash-shaff : 3)

Pendidikan itu ya buat mainan, hura2, adu gengsi kekayaan dan lainnya membuat dunia pendidikan ini hanya menghasilkan produk2 lulusan yang tak berisi otaknya.
Ane fikir, itu pelajaran yang bisa diambil d
ari parodi yang tadi malem ditampilin di acara MKM (Malam Keakraban Mahasiswa).

Sebuah pertunjukan tanpa manfaat dan hanya ngumbar aurat.

Ini sebenernya yang bikin perasaan ane makin kacau waktu dateng acara MKM. Koq bisa gitu mahasiswa yang katanya manusia dengan tingkat intelektual diatas masyarakat lainnya menampilkan sebuah sajian tanpa makn
a di atas pentas, cuman sekedar meramaikan dan menghilangkan stress orang2, BASI alasan tu. Banyak acara sarat makna yang ditampilin dengan santai, menyenangkan dan menghibur.

Jangan TOR (Term Of Referrence) nya ngambil dari sinetron2 KATRO’. Yah, kaya gini hasilnya. Jujur waktu itu kalo jalan di belakang ane ga rame dihadang orang, ane pengen langsung pulang. Sedih banget liatnya.

Ngeliat orang2 yang bangga ketika ditertawakan, orang2 yang bangga karena melakukan kebodohan, orang2 yang bangga karena tampil aneh di luar batas moral.

Dan ini kayaknya yang bikin negara kita sulit maju, masyarakat kita juga apreciate terhadap lakonan yang miskin pesan kaya gini. Contoh kecilnya mungkin bisa dilihat dari orang2 di sekitar ane yang kemaren nonton juga, tertawa tergelak-gelak sampe mukulin temen sebelahnya mereka lakuin karena senangnya menonton lakonan murahan kaya gini.

Dan akhirnya, semoga bangsa ini bisa segera bangkit dari keterpurukannya. Saatnya bagi kita singsingkan lengan baju untuk membangun negeri ini.

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part II)

Afwan Jiddan sebelumnya,,

Satu kata untuk MKM tahun ini :

BASI ABIS...!!!

Bwt yang ngonsep mana buktinya mau bikin MKM yang beda, ngomong doang. Mending urusin kuliah deh, kerjain tuh Tugas Akhir (TA) nya. Dah bukan zamanny antum lagi sekarang, ini waktunya mereka.

Li kulli marhalatin rijaluha,,

Sublimasi Kekecewaan Minggu ini (Part I)

Malem ini ane koq ngerasa melankolis abis. Jadi gampang terharu dan kebawa perasaan. Mata ane berkaca-kaca Dalam merenung kejadian seminggu ini. Ane fikir ini minggu dengan ujian terberat, berbagai masalah dan tugas, tanggung jawab serta kewajiban makin lama makin menumpuk menunggu gilirannya untuk selesai dikerjakan.

Ujian pertama muncul dari kelompok PA ane yang mempertanyakan masalah komitmen ane, kedua dari prodi elind yang ngeluarin Surat Peringatan (SP) I karena ketidakhadiran tanpa keterangan selama 36 sesi. Lantas kedua hal ini kemudian berkorelasi dengan SP dari keluarga (secara suratnya langsung dikirimin ke rumah). Belum lagi tugas persiapan aksi dan ngurusin masalah organisasi lainnya.

Melelahkan memang...

Cuman kemudian ane ngerasa agak sedikit terhibur, soalnya di akhir pekannya bakalan digelar acara MKM (Malam Keakraban Mahasiswa) dan pengukuhan (katanya c, cuman koq jadi acra pelantikan y, ga profesional juga rupanya) IA- POLBAT.

Dengan publikasi besar2an baik lewat spanduk, brosur, pamflet, dan publish di media baik cetak maupun radio ni acara ane yakin acaranya bakalan mewah n megah banget, mana katanya mau datengin artis ibukota lagi (ROSSA katanya).

Alhasil dengan menaruh harapan besar pada acara ini ane pun dateng ke acara tersebut dengan semangat sumpah pemuda. Sesampainya disana parkiran ga terlalu rame, positf thinking “mungkin banyak yang naik angkot bwt ngurangin dampak global warming”. Ane mulai jalan menuju lobi tampat acara megah itu digelar. Udah rame orang ternyata, ane pun langsung melihat sekeliling bwt nyari orang yang ane kenal, dan akhirnya ane menemukan juang, langsung aja ane kesana bwt nikmatin acara itu bareng juang.

Beberapa menit ngikutin acara, ternyata MKMnya diselingi dulu dengan Pengukuhan IA-POLBAT spanduk MKM pun ditimpa dengan spanduk IA-POLBAT dengan desain yang NORAK banget.

Setelah acara itu selesai, mulailah lagi memasuki acara sambutan dari berbagai orang (yang katanya) penting itu. Dan ane pun mendengarkan sambutan pidato mereka dengan khidmat sambil telinga disumbat dengan earphone dari MP4 dengan volume maksimal.

Sambutan2 panjang dan melelahkan tersebut akhirnya selesai juga, ane langsung nyuruh anak2 LPM bwt siap2 mencari dimana keberadaan artis ibukota yang katanya akan ngisi acara tersebut. Dan laporannya mengejutkan, “ARTISNYA GA JADI DATENG”. Wah ini jelas2 pembohongan publik nih. Ane harus usut dan investigasi masalah ini (apaan c).

Dapet laporan kaya gitu jelas ane langsung males dan nyesel banget hadir di acara itu. Konsepnyua ga ada yang berubah dari 2 tahun sebelumnya (waktu ane semester 1). Bosen juga band, band,band, teatrikal, band, parodi, band,band dan selesai.

Ntah waktunya yang terlalu sempit, panityanya yang kurang kreatif ato intervensi dari penanggung jawab acara (BEM) yang terlalu besar kepada panitia, wallahualam. Yang pasti nih acara menurut ane :
1. standar dan monoton
2. buang2 waktu (ane, panitya dan yang lainnya)
3. buang2 duit
4. penggelapan duit (semoga yang ini tidak terjadi)
5. pembohongan publik

satu hal yang pasti kalo emang poin keempat terjadi (secara ngundang HARDI HOOD - Calon DPD Prov. KEPRI dan Hj. Asnah – Caleg PAN DPRD Provinsi no urut 9) mudah2an aja mereka yang terlibat segera dikembalikan ke jalanNya yang lurus dan benar.

Dan ane akhirnya langsung pulang setelah menyaksikan PARODI PALING GA’ MUTU dipertontonkan. Pulang dengan tambahan perasaan yang makin kacau balau.

Oktober 25, 2008

Vote 4 RUU Pornografi,,

"Mohon dikerahkan organisasi, LSM maupun pribadi UNTUK MENGIRIMKAN SURAT / PERNYATAAN SIKAP DUKUNGAN terhadap RUU PORNOGRAFI melalui FAX, karena teman2 di DPR sekarang tersudut dengan banyaknya surat2 yang MENOLAK RUU PORNOGRAFI tersebut. "

No. Fax Pansus RUU PORNOGRAFI d.a DPR-RI Senayan Jakarta = 021-021-5715512
Juga dapat di Fax ke :
-PKS 021-5756471 (Ibu Yoyoh Yusroh)
-Golkar 021-5735304
-Demokrat 021-5755134
-PKB 021-5755624

atau juga bisa kirimkan ke sms center : 081380123450
Ketik : RUU APP,alasan perlunya RUU, nama, alamat domisili

atau via email : sahkan.ruupornografi@gmail.com
CP: Hilman Rosyad Anggota Pansus RUU Pornografi

Tolong sebarkan segera!...
ALLAHU AKBAR!!!!!!!

10 Kekeliruan dalam wacana Anti RUU Pornografi,,

Ditulis pada Oktober 5, 2008 oleh Ade armando

Seusai Ramadhan ini, DPR akan membicarakan kembali RUU Pornografi yang kontroversial. Ada harapan,RUU ini bisa disahkan menjadi UU sebelum akhir tahun. Kritik terhadap draft RUU yang beredar sudah banyak terdengar. Sebagian kritik bahkan sampai pada tahap “Hanya satu kata – Lawan!”. Sembari mengakui bahwa RU tersebut masih mengandung beberapa hal yang perlu diperebatkan, saya merasa salah satu persoalan yang mendasari ketajaman kontroversi adalah adanya kekeliruan mendasar dalam mempersepsikan dan menilai RUU ini. Saya ingin berbagi pandangan tentang apa yang saya lihat sebagai 10 kekeliruan mendasar dalam kritik terhadap RUU. Laporan lebih lengkap tentang RUU Pornografi ini sendiri akan dimuat dalam Majalah Madina edisi Oktober ini.

Rangkaian kekeliruan cara pandang tersebut adalah:

1. RUU Pornografi ini bertentangan dengan hak asasi manusia karena masuk ke ranah moral pribadi yang seharusnya tidak diintervensi negara.

Argumen ini memiliki kelemahan karena isu pornografi bukanlah sekadar masalah moral. Di berbagai belahan dunia, perang terhadap pornografi dilancarkan karena masalah-masalah sosial yang ditimbulkannya. Pornografi diakui – bahkan oleh masyarakat akademik—sebagai hal yang berkorelasi dengan berbagai masalah sosial.
Kebebasan yang dinikmati para pembuat media pornografis adalah sesuatu yang baru berlangsung sekitar 30-40 tahun terakhir. Sebelumnya untuk waktu yang lama, masyarakat demokratis di berbagai belahan dunia memandang pornografi sebagai “anak haram” yang bukan hanya mengganggu etika kaum beradab tapi juga dipercaya membawa banyak masalah kemasyarakatan.

Saat ini pun, industri pornografi yang tumbuh pesat dalam beberapa dekade terakhir dipercaya mendorong perilaku seks bebas dan tidak sehat yang pada gilirannya menyumbang beragam persoalan kemasyarakatan: kehamilan remaja, penyebaran penyakit menular melalui seks, kekerasan seksual, keruntuhan nilai-nilai keluarga, aborsi, serta bahkan pedophilia dan pelecehan perempuan. Sebagian feminis bahkan menyebut pornogafi sebagai “kejahatan terhadap perempuan”.

Karena rangkaian masalah ini, plus pertimbangan agama, tak ada negara di dunia ini yang membebaskan penyebaran pornografi di wilayahnya. Bentuk pengaturannya memang tak harus dalam format UU Pornografi, namun dalam satu dan lain cara, negara-negara paling demokratis sekali pun mengatur soal pornografi.

Di sisi lain, argumen bahwa soal “moral” seharusnya tidak diatur negara juga memiliki kelemahan mendasar. Deklarasi Univeral Hak-hak Asas Manusia (ayat 29), misalnya, secara tegas menyatakan bahwa pembatasan terhadap kebebasan berekspresi dapat dilakukan atas dasar, antara lain, pertimbangan moral dalam masyarakat demokratis. Hal yang sama tertuang dalam amandemen Pasal 28J UUD 1945. Dengan begitu, kalaupun RUU ini menggunakan pendekatan moral pun sebenarnya tetap konstitusional.

2. RUU ini memiliki agenda penegakan syariah.

Tuduhan ini sulit diterima karena RUU ini jelas memberi pengakuan hukum terhadap sejumlah bentuk pornografi. RUU ini menyatakan bahwa yang dilarang sama sekali, hanyalah: adegan persenggamaan, ketelanjangan, masturbasi, alat vital dan kekerasan seksual. Pornografi yang tidak termasuk dalam lima kategori itu akan diatur oleh peraturan lebih lanjut.

Dengan kata lain, RUU ini sebenarnya justru mengikuti logika pengaturan distribusi pornografi yang diterapkan di banyak negara Barat. Mengingat ajaran Islam menolak semua bentuk pornografi, bila memang ada agenda Syariah, RUU ini seharusnya mengharamkan semua bentuk pornografi tanpa kecuali.

Dengan RUU ini, justru majalah pria dewasa seperti Popular, FHM, ME, Playboy (Indonesia) akan memperoleh kepastian hukum. Mereka diizinkan ada, tapi pendistribusiannya akan diatur melalui peraturan lebih lanjut.

Memang benar bahwa kelompok-kelompok yang pertama berinsiatif melahirkan RUU ini, sejak 1999, adalah kelompok-kelompok Islam. Begitu juga dalam prosesnya, dukungan terhadap RUU ini di dalam maupun di luar parlemen, lazimnya datang dari komunitas muslim. Dalam perkembangan terakhir, bahkan pembelahannya nampak jelas: Konnferensi Waligereja Indonesia dan Persatuan Gereja Indonesia meminta agar RUU tidak disahkan; Majelis Ulama Indonesia mendukung RUU.

Namun kalau dilihat isi RUU, agak sulit untuk menemukan nuansa syariah di dalamnya. Ini yang menyebabkan Hizbut Tahrir Indonesia secara terbuka mengeluarkan kritik terhadap RUU yang dianggap mereka sebagai membuka jalan bagi sebagian pornografi. Bagaimanapun, HTI juga secara terbuka menyatakan dukungan atas pengesahannya dengan alasan “lebih baik tetap ada aturan daripada tidak ada sama sekali”.

3. RUU ini merupakan bentuk kriminalisasi perempuan.

Tuduhan ini sering diulang-ulang sebagian feminis Indonesia. Tapi, sulit untuk menerima tuduhan ini mengingat justru yang berpotensi terkena ancaman pidana adalah kaum lelaki. RUU ini mengancam dengan keras mereka yang mendanai, membuat, menawarkan, menjual, menyebarkan dan memiliki pornografi. Mengingat industri pornografi adalah industri yang dibuat dan ditujukan kepada (terutama) pria, yang paling terancam tentu saja adalah kaum pria.

RUU ini memang juga mengancam para model yang terlibat dalam pembuatan pornografi. Namun ditambahkan di situ bahwa hanya mereka yang menjadi model dengan kesadaran sendiri yang akan dikenakan hukuman. Dengan begitu, RUU ini akan melindungi para perempuan yang misalnya menjadi “model” porno karena ditipu, dipaksa, atau yang gambarnya diambil melalui rekaman tersembunyi (hidden camera).

Para pejuang hak perempuan juga lazim berargumen bahwa RUU ini membahayakan kaum perempuan karena banyak model yang terjun ke dalam bisnis pornografi karena alasan keterhimpitan ekonomi. Sayangnya, kalau dilihat muatan pornografi yang berkembang di Indonesia, argumen itu nampak tidak berdasar. Para model pornografi itu tidak bisa disamakan dengan para pekerja seks komersial kelas bawah yang tertindas. Para model itu mengeruk keuntungan finansial yang besar dan sulit untuk membayangkan mereka melakukannya karena keterhimpitan dalam struktur gender yang timpang.

4. Definisi pornografi dalam RUU sangat tidak jelas.

Secara ringkas, definisi pornografi di dalam RUU ini adalah: ““materi seksualitas melalui media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat”.

Para pengeritik RUU menganggap, definisi ini kabur karena penerapannya melibatkan tafsiran subjektiif mengenai apa yang dimaksudkan dengan “membangkitkan hasrat seksual” dan “melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat”. Karena kelemahan itu, para pengeritik menganggap RUU sebaiknya ditunda atau dibatalkan pengesahannya.

Kritik semacam ini tidak berdasar karena definisi soal pornografi yang lazim berlaku di seluruh dunia – kurang lebih – seperti yang dirumuskan dalam RUU itu. Ensiklopedi Encarta 2008, misalnya menulis pornografi adalah film, majalah, tulisan, fotografi dan materi lainnya yang eksplisit secara seksual dan bertujuan untuk membangkitkan hasrat seksual. English Learner’s Dictionary (1986-2008) mendefinisikan pornografi sebagai literatur, gambar film, dan sebagainya yang tidak sopan (indecent) secara seksual.

Di banyak negara, pengaturan soal pornografi memang lazim berada dalam wilayah multi-tafsir ini. Karena itu, pembatasan tentang pornografi bisa berbeda-beda dari tahun ke tahun dan di berbagai daerah dengan budaya berbeda. Sebagai contoh, pada tahun 1960an, akan sulit ditemukan film AS yang menampilkan adegan wanita bertelanjang dada, sementara pada abad 21 ini, bagian semacam itu lazim tersaji di filmfilm yang diperuntukkan pada penonton 17 tahun ke atas. Itu terjadi karena batasan “tidak pantas” memang terus berubah.

Soal ketidakpastian definisi ini juga sebenarnya lazim ditemukan di berbagai UU lain. Dalam KUHP saja misalnya, definisi tegas “mencemarkan nama baik” atau “melanggar kesusilaan” tidak ditemukan. Yang menentukan, pada akhirnya, adalah sidang pengadilan. Ini lazim berlaku dalam hukum mengingat ada kepercayaan pada kemampuan akal sehat manusia untuk mendefinisikannya sesuai dengan konteks ruang dan waktu.

5. RUU ini mengancam kebhinekaan

Cara pandang keliru ini nampaknya bisa terjadi karena salah baca. Dalam draft RUU yang dikeluarkan pada 2006, memang ada pasal-pasal yang dapat ditafsirkan sebagai tidak menghargai keberagaman budaya. Misalnya saja, aturan yang memerintahkan masyarakat untuk tidak mengenakan pakaian yang memperlihatkan bagian tubuh yang sensual seperti payudara, paha, pusar, baik secara keseluruhan ataupun sebagian.

Ini memang bermasalah karena itu mengkriminalkan berbagai cara berpakaian yang lazim di berbagai daerah. Tak usah di wilayah yang dihuni masyarakat non-muslim; di wilayah mayoritas muslim pun, seperti Jawa Barat, kebaya dengan dada rendah adalah lazim. Hanya saja, pasal-pasal itu seharusnya sudah tidak lagi menjadi masalah karena sudah dicoret dari RUU yang baru.

Begitu juga dengan kesenian tradisional yang lazim menampilkan gerak tubuh yang sensual, seperti jaipongan. Dalam RUU yang baru, tak ada satupun pasal yang menyebabkan kesenian semacam itu akan dilarang. RUU ini bahkan menambahkan klausul yang menyatakan bahwa pelarangan terhadap pornografi kelas berat (misalnya mengandung ketelanjangan) akan dianulir kalau itu memiliki nilai seni-budaya.

6. RUU ini akan mengatur cara berpakaian.

Sebagian pengeritik menakut-nakuti masyarakat bahwa bila RUU ini disahkan, perempuan tak boleh lagi mengenakan rok mini atau celana pendek di luar rumah. Ini peringatan yang menyesatkan. Tak satupun ada pasal dalam RUU ini yang berbicara soal cara berpakaian masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

7.RUU ini berpotensi mendorong lahirnya aksi-aksi anarkis masyarakat.

Para pengecam menuduh bahwa RUU ini akan membuka peluang bagi tindak anarkisme masyarakat, mengingat adanya pasal 21 yang berbunyi: “Masyarakat dapat berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.”

Tuduhan ini agak mencari-cari, karena dalam pasal berikutnya, RUU menyatakan bahwa “peran serta” masyarakat itu hanya terbatas pada: melaporkan pelanggaran UU, menggugat ke pengadilan, melakukan sosialisasi peraturan, dan melakukan pembinaan terhadap masyarakat.
Dengan kata lain, justru RUU ini memberi batasan yang tegas terhadap kelompok-kelompok yang senang main hakim sendiri bahwa dalam alam demokratis, peran serta itu tak boleh ditafsirkan semena-mena.

8. RUU ini tidak perlu karena sudah ada perangkat hukum yang lain untuk mengerem pornografi.

Para pengeritik lazim menganggap RUU ini sebagai tak diperlukan karena sudah ada KUHP yang bila ditegakkan akan bisa digunakan untuk mengatur pornografi.
Argumen ini lemah karena sejumlah hal. Pertama, KUHP melarang penyebaran hal-hal yang melanggar kesusilaan yang definisinya jauh lebih luas daripada pornografi. KUHP pun menyamaratakan semua bentuk pornografi. Selama sesuatu dianggap “melanggar kesusilaan”, benda itu menjadi barang haram yang harus dienyahkan dari Indonesia. Dengan demikian, KUHP justru tidak membedakan antara sebuah novel yang di dalamnya mengandung muatan seks beberapa halaman dengan film porno yang selama dua jam menghadirkan adegan seks. Dua-duanya dianggap melanggar KUHP.

RUU ini, sebaliknya, membedakan kedua ragam pornografi itu. Media yang menyajikan adegan pornografis kelas berat memang dilarang, tapi yang menyajikan muatan pornografis ringan akan diatur pendistribusiannya.

Lebih jauh lagi, sebagai produk di masa awal kemerdekaan, KUHP memang nampak ketinggalan jaman. Terhadap mereka yang membuat dan menyebarkan hal-hal yang melanggar kesusilaan, KUHP hanya memberi ancaman pidana penjara maksimal 18 bulan dan denda maksimal empat ribu lima ratus rupiah! KUHP juga tidak membedakan perlakuan terhadap pornografi biasa dan pornografi anak.

9. RUU Pornografi tidak perlu, yang diperlukan adalah mendidik masyarakat.

Para pengecam menganggap bahwa sebuah pornografi tidak diperlukan karena untuk mencegah efek negatif pornografi yang lebih penting adalah memperkuat kemampuan masyarakat untuk menolak dan menseleksi sendiri pornografi. Jadi yang diperlukan adalah pendidikan melek media dan bukan Undang-undang.

Argumen ini lemah karena bahkan para pendukung mekanisme pasar bebas pun, lazim mempercayai arti penting aturan. Bila pornografi memang dipercaya mengandung muatan yang negatif (misalnya mendorong perilaku seks bebas, melecehkan perempuan, mendorong kekerasan seks, dan sebagainya), maka negara lazim diberi kewenangan untuk melindungi masyarakat dengan antara lain mengeluarkan peraturan perundangan yang ketat.

Di Amerika Serikat, sebagai contoh sebuah negara yang demokratis, terdapat aturan yang ketat terhadap pornografi yang dianggap masuk dalam kategori cabul (obscene). Di sana pun, masyarakat tak diberi kewenangan untuk menentukan sendiri apakah mereka mau atau tidak mau menonton film cabul, karena begitu sebuah materi pornografis dianggap ‘cabul’, itu akan langsung dianggap melanggar hukum.
Pendidikan untuk meningkatkan daya kritis masyarakat tetap penting. Namun membayangkan itu akan cukup untuk mencegah efek negatif pornografi, sementara gencaran rangsangan pornografi berlangsung secara bebas di tengah masyarakat, mugnkin adalah harapan berlebihan.

10. RUU ini mengancam para seniman.

Tuduhan bahwa RUU ini akan mengekang kebebasan para seniman juga mencerminkan kemiskinan informasi para pengecam tersebut. RUU ini justru memberi penghormatan khusus pada wilayah kesenian dan kebudayaan, dengan memasukkan pasal yang menyatakan bahwa pasal-pasal pelarangan pornografi akan dikecualikan pada karya-karya yang diangap memiliki nilai seni dan budaya

Ini saatnya Buktiin Kamu emang peduli,,

Tadi malem ane rapat buat ngadain aksi dukungan pengesahan RUU Pornografi. Rapat yang digagas oleh beberapa ormas islam & mahasiswa rencananya bakalan diadain tanggal 27 Oktober 2008.

masalah pornografi emang udah parah banget di Indonesia, selalu menempati urutan pertama di bidang pornografi menjadi prestasi yang cukup mencoreng nama negeri yang mayoritas muslim ini. Suatu hal yang tentunya sangat menyedihkan mengingat kita ternyata lebih parah daripada Rusia ataupun Amerika yang nota bene negara kafir.

Disana (Rusia ato Amerika) masalah pornografi diatur dengan sangat serius. majalah porno, VCD serta akses situs2 dewasa diprotect bener2 dari jangkauan mereka yang masih di bawah umur. hal ini ga terlepas dari anggapan mereka -bahkan orang2 demokratis- di berbagai belahan dunia bahwa pornografi sebagai “anak haram” yang bukan hanya mengganggu etika kaum beradab tapi juga dipercaya membawa banyak masalah kemasyarakatan.

Dan sekarang, ketika para anggota dewan -yang peduli bangsa ini- di pusat sana sedang berupaya untuk melakukan perbaikan (mengesahkan UU Pornografi), ternyata banyak pihak yang tidak setuju dengan itu. Gelombang penolakan terus bergulir baik dari internal dewan maupun dari masyarakat. pesanan ato kemauan sendiri ngerti wallahualam, tapi yang jelas menurut ane ini merupakan sublimasi dari ketidakfahaman, kebodohan orang2 di negeri indah ini. wong , di negara kafir aja pornografi diatur, disini yang jelas2 negara yang berketuhanan yang maha esa kok menolak.

dan sekarang untuk mereka yang peduli dengan keberlangsungan bangsa ini, yang ingin melihat bangsa ini menjadi lebih baik ane mengundang (yang khususnya tinggal di BATAM) untuk ikut bergabung dalam "AKSI MENDUKUNG PENGESAHAN RUU PORNOGRAFI" yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tgl : Senin/27 Oktober 2008
Tempat : Depan Gedung DPRD
Waktu : 08.00 - selesai

nah, buat antum/antuna yang memang peduli dengan negeri Indah ini mari bergabung bersama kami.

Oktober 24, 2008

Menyongsong 80 tahun Sumpah Pemuda

Tapakkanlah kaki di Jalan Ilahi
Jangan ragu lagi janji surganya pasti
Kobarkanlah api semangant nan suci
Yakin kemenangan janjikan bidadari

Bangkitlah segera wahai pemuda
Jangan terlalaikan oleh buai dunia
Disini negeri indah sedang terluka
Sadarkan jiwamu untuk membela

Siapkan diri, bangkitkan negeri
Panjatkan doa, untuk citakan surga
Pekikan takbir, sampai nafas terakhir
Kejayaan di tangan kita

Satu hati bebaskan Indonesia
Hancurkan tirani penjajah
Tetap maju dan songsonglah surga
Takkan pernah gentar sampai
Indonesia jaya.

Izzatul Islam – Cita Pemuda
(dengan perubahan seperlunya)

Oktober 22, 2008

Lengkaplah sudah,,


baru beberapa hari yang lalu Surat Peringatan (SP) dari temen2 PA ane terima dan sekarang lengkaplah sudah SP itu. hal yang paling ga ane inginkan akhirnya terjadi juga.

pagi yang cerah ini, rupanya ga secerah peruntungan ane hari ini. Baru juga dateng ke kampus (jam 08.10) ane langsung dikasih kabar buruk ama temen

"kayaknya ko bakal dapet SP I pik", kata BB (temen ane)

duaar...!!

langsung aja perasaan ane waktu itu ga enak seketika.

karena bujukan dari temen, ane pun langsung menuju ke lantai 4 tempat pengambilan SP I tersebut. perjalanan ke sana terasa sangat berat dan penuh tantangan bagi ane (maklum naik tangga darurat, abis liftnya penuh). sesampainya disana, ane langsung menuju ruang prodi elektro. di situ ane langsung disambut oleh mbak tina (TPS elektro) dengan ramahnya (ini hal yang jarang terjadi) dia ngasih tau ke aku kalo aku berhak nerima SP I atas prestasi ga masuk kuliah sebanyak 36 sesi.

dan berikut adalah informasi yang akan menerima SP :
ga masuk 28 sesi = SP I
ga masuk 56 sesi = SP II
ga masuk 84 sesi = SP III

dan siap2lah di drop out (DO) kalo udah nerima SP III.

sekarang tinggal 20 sesi lagi ane bakalan dapet SP II.

sekarang tinggal menyiapkan mental bwt ngadepin orang tua ama wali kelas ane.

dan berhubung UAS akan diselenggarakan tanggal 19 januari - 6 februari maka kayaknya ane ga bisa lagi bebas ngurusin hal2 di luar kegiatan akademik.

mohon doanya aja biar ane bisa kuat dan tabah ngehadapin semua ini (Xtra lebay bgt...)

Oktober 21, 2008

UNTUKMU SAHABATKU III

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Susahnya meyakinkan orang,,

Meyakinkan orang akan ide dan gagasan yang kita ungkapkan emang susah. apalagi di zaman sekarang yang intensitas kecurigaannya tinggi. diajak bwt ngerjain ini susah, diusulin ini ga mau terima, diarahkan kesini malah dicurigai.

sudah hilangkah rasa percaya diantara kita...?

hingga akhirnya semuanya harus dicurigai, ini pesanannya sapa, itu suruhannya sapa?

kadang males juga sih kalo ngadepin situasi kaya' gini.

karena hal2 seperti ini orang bisa bunuh2an, ga teguran ato saling bermusuhan cuman gara2 rasa curiga berlebihan padahal mungkin mereka sebenernya satu.

sebenernya, ini lebih kepada bagaimana cara kita mengkomunikasikan pendapat, ide serta gagasan kita pada orang lain. semakin bagus gaya komunikasi kita maka akan semakin tipis rasa curiga orang lain terhadap kita.

dan ane rasa gaya komunikasi yang telah ane miliki saat ini masih belum bagus, perlu belajar lagi emang dengan orang2 yang emang expert di bidang kaya' gini. rajin2 baca buku tentang public speaking juga perlu kayuaknya c.

ps: buat sugi buruan beli buku Public Speakingnya - CBS, biar ane bisa segera pinjem. :p

keluar juga SP itu

sejak awal ane yakin, tinggal tunggu waktu hingga akhirnya SP itu keluar. dan kemarin hal itu bener2 terjadi, bertempat di bengkel ane disidang ama temen2 satu tim ane bikin PA (Proyek Akhir).

ada perasaan ga enak dan rasa bersalah emang, ga seharusnya ane lepas tanggung jawab kaya' gitu. manajemen waktu yang kurang baik menjadi kendala yang kerap ane hadapi. padahal klo dipikir dan direnungi banyak waktu ane yang terbuang percuma, tidur2an, nonton tv dan males2an ga jelas. semua hal tidak produktif sering ane lakukan.

terlalu sering menunda2 pekerjaan, kayaknya ini yang mulai harus dibenahi.

baiklah, mulai sekarang, hari baru, semangat baru, schedule baru dan bersiap untuk menjadi orang yang baru.

n 1 hal lagi,,

thanks bwt temen2 PA ane yang masih mw ngingetin dan perhatian ama ane,,

jazakallah,,

Diskusi lagi, diskusi terus,,

malam itu setelah makan di rumah, ane langsung cabut ke rumah MR bwt sekedar mampir doang (boonk padahal dah ada janji ama temen mw ngobrol ama dy)

dengan mengendarai AStrea Grand taon 94 tanpa helm pula (jangan ditiru) ane pun langsung melaju menuju rumah MR.

sesampainya disana, dy (MR n temen ane) udah ngobrol dengan sangat8x serius banget. dan beberapa saat kemudian ane udah nimbrung ngobrol bareng mereka. setelah beberapa saat ngobrol ga terasa waktu isya dah masuk, akhirnya kami pun memPENDING (bahasa apa ini??) acara ngobrol kami tersebut.

setelah selesai sholat isya, obrolan tersebut kami lanjutkan kembali. banyak hal yang kami bicarakan, misal; pengalaman MR, tentang Gerakan dan Agenda2 yang harus dilakukan selama seminggu ini.

sebenernya, ane ngerasa kayaknya ada yang ga beres ama otak ane. soalnya biasanya kalo setelah ngobrol kaya gitu tugas dan beban ane akan makin bertambah tapi entah kenapa ada yang hilang kalo ga ada interaksi ato tugas dari MR ane tersebut.

kalo udah lama ga ngobrol2 gtu lagi kayaknya ada gear2 di otak yang macet yang bikin ane ga bisa mikir.

dan untuk minggu ini seabrek agenda udah nunggu untuk diselesein...

Oktober 19, 2008

Anggota Baru, Harapan Baru…

ini mereka :


Baru beberapa bulan lalu kepikiran mendirikan organisasi ini (LPM.red) adalah sebuah kesalahan. Dengan personel seadanya dan tingkat kesadaran akan tugas serta tanggung jawab yang rendah juga kesibukan yang tinggi di lembaganya masing-masing, kerja di situ ga’ lebih dari kerja rodi waktu jaman londo dulu.

Sampe kemaren sempat punya niat buat ngebubarin aja nih organisasi daripada kerjanya gini2 terus.

Tapi akhirnya mutusin ga jadi karena ane nganggap ini sebagai ujian dan tantangan bwt ane. Dan ane yakin ini semua pasti bisa ane hadapi karena janjiNya di Al baqarah : 286 cukup menjelaskan itu semua.

Akhirnya organisasi itu pun ga jadi ane bubarin..

Waktu terus berjalan sampe akhirnya mahasiswa baru (UMRAH atopun POLTEK sama aj, bagi ane mereka mutiara2 baru bwt nerusin organisasi ini) datang. Dan mulailah LPM (dengan tetap semangat kerja rodi) memulai untuk merekrut mereka. 2 kali waktu presentasi organisasi yang diberikan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya (walopun presentasi ke2 ancur banget).

Selang beberapa waktu setelah selesai OSPEK+Matrikulasi dan mulai belajar biasa, LPM mulai membuka rekrutmen. Tetap dengan rasa optimis yang hanya 47% gerilya mulai dilakukan.

Hingga batas terakhir waktu pendaftaran, tercatat hanya sekitar belasan orang yang ikut. Yah, lumayanlah. Mudah2an militan semua.

Pertemuan pertama ane dengan anggota baru adalah waktu halal bi halal n temu ramah LPM. Dari sekitar 23 orang yang kemudian terlist (ternyata ada yang nyerahin formulir setelah waktu pendaftaran abis, dah kayak caleg aja) hadir 13 orang, lebih dari setengah hal yang cukup bikin ane seneng.

Pertemuan selanjutnya ane adain pas acara ultahnya Mamah Ika, sekaligus tawaran nonton gratis D’BANANA CABARET N CULTURE SHOW. Di situ hadir 17 orang, ada peningkatan dari pertemuan pertama. Ini makin bikin rasa optimis ane bertambah. Nih organisasi masih punya harapan untuk tetap exist di kampus dengan kegiatan dan kontribusi yang jelas bwt kampus (ga sekedar exist tanpa ada kegiatan yang jelas).

Selanjutnya, pertemuan ketiga membuat ane yakin mereka bisa ane lepas Desember nanti. Hadir 20 orang di pertemuan itu mereka tetep semangat ngikutin kegiatan biarpun acaranya ngaret banget (janjinya jam 10, mulainya jam 1 siang). Dengan cuaca yang memang sebenernya bisa dibilang ga mendukung (hujan) mereka tetep bela2in dateng pembuktian militansi yang luar biasa.

Hari itu dengan rasa optimis yang sangat 888x besar ane yakin organisasi ini bakalan bisa tetep nerusin apa yang memang jadi tujuan awal pembentukannya.

Potensi luar biasa, semangat, muda, militan dan mental2 pemenang tergabung menjadi satu paket di anggota baru LPM saat ini. Apa yang mereka lakukan siang tadi (tetap datang walau hujan) membuktikan kalo mereka emang serius gabung di sini. Dengan tidak menjadikan hujan sebagai alasan mereka udah buktiin kalo mereka adalah para PEMENANG, karena ALASAN hanya digunakan oleh mereka para PECUNDANG.

Oktober 13, 2008

Gramedia + Murabbi = Wisata Buku,,

Hari ini dapet satu aktivitas lagi yang (mungkin ato harus??) jadi aktivitas rutinan. Bermula dari ketemuan ama murabbi untuk ngurus satu keperluan, aktivitas itupun kemudian dilakukan.

”Wisata buku yuk”, ajak murabbi ane

Berhubung emang ga ada agenda lagi, ketimbang langsung pulang n ga ada yang bisa dikerjain di rumah ane pun mengiyakan ajakan itu,,

Kemudian kami nentuin tujuan Mega mall ato BCS (Batam City Square.red), berhubung koleksi buku lebih lengkap di BCS dengan Gramedianya akhirnya kami mutusin berangkat ke BCS.

Sesampai disana dengan tetap membawa tas tanpa menitipkan terlebih dahulu (maklum isinya barang teramat berharga) kami pun mulai aktivitas wisata buku perdana (buat ane) tersebut.

”biasanya kalo kesini antum kemana dulu”, ucap murabbi
”yah, paling liat novel ato komik, baru liat yang laen” ucap ane
”kalo ane liat itu (sambil nunjuk ke arah buku2 sosial, hukum n politik),yuk” ajaknya

Ane pun ngikutin dia ke arah rak buku politik (maklum murabbi ane orang hukum, jadi nih rak kayaknya emang pas banget bwt dia). Sesampai disana ane mulai lihat2 mana kira2 buku yang menarik. Sampai akhirnya ane dikasih beberapa referensi buku bagus ama murabbi ane, judulnya ane lupa tapi tu buku ceritanya tentang daerah gorontalo yang nulis gubernurnya.

Disitu diceritain tentang bagaimana proses pembangunan di Gorontalo yang dilakukan oleh gubernurnya (sapa namanya ya??!!??. Fadhel Muhammad kayaknya,, Pelajaran 1: catet poin2 penting yang kira2 dibutuhkan biar ga lupa). Dari Gorontalo yang tidak punya potensi apa2 hingga menjadi gorontalo yang memiliki surplus jagung dengan kualitas terbaik se-Asia. Menekan angka pengangguran dari 70% hingga 30% (luar biasa y)

Jadi gubernur tersebut berhasil mensinergikan pemerintah, swasta, dan masyarakat dengan sangat baik. Dia ga mengerjakan proyek yang hanya menguntungkan dirinya aja tapi melihat apa yang kira2 dibutuhkan oleh masyarakat (beda banget dengan di KEPRI ini), ketika pemerintah tidak sanggup melakukan proyek itu maka proyek tersebut dilempar ke swasta tapi tetap proyek yang dikerjakan oleh pihak swasta tersebut untuk kepentingan masyarakat juga.

Dan ada beberapa buku lagi yang direferensikan bagus untuk dibaca, untuk referensi membuat tulisan. Kayaknya mulai sekarang harus giat nyisihin duit buat lebih meng-INTENS-kan membaca.

Mulai INVESTASI BUKU SEKARANG!!!

Oktober 12, 2008

About Laskar Pelangi,,



nih film keren banget (menurut aku), kalo ntar DVDnya udah keluar wajib+musti+kudu beli trus adain bedah nih film ama temen2 yg laen,,

film ini meskipun ceritanya agak beda dikit dengan novel tapi secara keseluruhan bisa dibilang bagus. setidaknya lebih bagus dari film2 indonesia lainnya yang isi ceritanya cuman tentang cinta dan setan2 dan dunia mistis yang ga jelas,,

film ini tetap bercerita tentang cinta tapi dikemas dalam kemasan yang berbeda, di film ini diceritakan tentang kecintaan pak Harfan dan bu Mus pada murid2nya, pada sekolahnya dan pada profesinya sebagai seorang pengajar (hal yang sangat jarang ditemui pada guru saat ini).
tentang lintang seorang anak nelayan miskin, mahar seorang dengan bakat seni yang luar biasa dan 8 teman lainnya dengan bakatnya masing2 yang cinta dan haus akan ilmu pengetahuan (hal yang juga jarang ditemui saat ini)

terjebak dalam dunia hedonisme dan pragmatis menyebabkan guru2 kita saat ini hanya menganggap mengajar hanyalah bagian dari sebuah kewajiban, tidak ada kecintaaan terhadap profesi itu sama sekali, hingga akhirnya ketika ditawari kerjaan dengan gaji yang lebih tinggi mereka ga akan pikir 2 kali untuk meninggalkan profesi awalnya menjadi guru.

atau hanya mengejar status PNS agar ketika tua nanti kehidupannya terjamin dengan adanya uang pensiun tiap bulan (bener2 pragmatis).

Murid dan pemudanya lebih suka hura2 dan menghabiskan waktunya untuk kegiatan kontraproduktif saat sebenarnya kewajiban besar ada di pundak mereka. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya, banyak dari mereka yang terlalu takut bermimpi sehingga sering mengambil jalan pintas dan aman buat diri mereka sendiri, ga berani ngambil resiko karena kecintaannya yang begitu sangat pada hal2 yang sifatnya fana dan sementara ini.

kembali ke film laskar pelangi (yang udah aku tonton 2 kali ini), film yang banyak mengeksplorasi keindahan alam pulau belitong ini aku pikir layak dikategorikan sebagai film terbaik tahun ini, cuman sayang banget kalo liat berita tadi pagi ternyata masyarakat belitong sendiri belum bisa menikmati film ini sampai saat ini karena disana ga ada bioskop,,

yah mudah2an aja d DVDnya cepetan keluar,,

dan satu pesen lagi : jangan membajak dan beli bajakan,,

klo mw download soundtracknya disini aja

Pulau Sambu+Lebaran+Pemotivasian = Semangat Baru


ini poto narsisnya ;


Lebaran kali ini sepi, temen2 semua pada mudik. tinggallah di batam sendiri berkarat di rumah nungguin tamu,,

tapi biarpun gitu banyak cerita menarik dan seru di lebaran kali ini,,

ini salah satunya ;

tanggal 6 Oktober kemaren, aku dan temen2 KAMMI ngadain acara halal bi halal. tempatnya di pulau sambu (ini kali pertama) agak gimana juga c waktu mau kesana, abis kata orang ga boleh sembarangan masuk kesana. tapi ternyata, akh biasa aja, masuk boleh2 aja cuman pesennya ga boleh buang sampah sembarangan aja emang.

pas pertama kali nginjekin kaki disana, subhanallah,,
tempatnya bagus banget, asri, jauh dari hiruk pikuk, polusi dan kekacauan lainnya di Kota Batam.

disana acara hala bi halal diisi dengan pemotivasian, menata ulang semangat yang disampaikan (dengan sangat luar biasa) dari dr. Alf.

dalam motivasi yang diberikannya dr. alf mengingatkan kembali tentang tujuan awal kita dalam hidup ini karena apa yang kita lakukan berawal dari niat, tujuan awal kalo kita lupa akan hal itu sudah jelas akan terjadi disorientasi dalam hidup kita,,

kalo udah gitu target2 yang udah kita rencanakan sejak awal juga udah pasti ga bakal tercapai, stuck dan akhirnya kita cuman jadi pecundang klo terus terpuruk dalam kekecewaan. Selain itu kurangnya rasa tanggung jawab terhadap amanah yang kita emban juga merupakn faktor yang menghambat kesuksesan kita, seringkali kita menyalahkan orang lain atau Bahkan Allah Swt. ketika mengalami kegagalan. Instropeksi diri, re-arrange rencana dan kemudian bangkit itu ciri pemenang sejati.

dan akhirnya satu hal, potensi yang kita miliki sangatlah besar hanya saja kadang kita membatasi potensi tersebut hingga akhirnya kita cuman jadi manusia dengan "m" kecil tanpa pernah menjadi Manusia dengan "M" besar.

hidup cuman sekali tentunya kita ga pengen keberadaan kita di dunia ini hanya menjadi sekedar pelengkap kuantitas manusia di dunia ini, biografi kita hanya tertulis 3 baris (nama, tgl lahir, tgl wafat) tanpa ada kontribusi apapun yang bisa kita berikan untuk orang-orang di sekitar kita,,

mari mulai menjadi orang yang menebar manfaat sebanyak-banyaknya karena bukankah manusia yang paling baik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang2 di sekitarnya.

dan setelah motivasi serta diskusi panjang dengan dr. alf akhirnya acara pun selesai, kami pulang tepat ba'da ashar dengan semangat dan motivasi baru menjalani dakwah ini.

Akhirnya,,

akhirnya Posting Kembali,,

sebelumnya pengen ngucapin

MINAL AIDIN WAL FA IDZIN

MOHON MAAP LAHIR & BATHIN

baru sempet sekarang soalnya kemaren2 ada masalah dengan wireless di laptop umat ini,,

dan akhirnya dengan kembali fitrinya kita (semoga) mari menata kembali semangat, visi, misi hidup ini untuk mengakselerasi proyek peradaban ini,,