November 28, 2008

SENDIRI..?? SIAP..!!

Hari ini semua orang sibuk, ga biasanya jalan keliling kampus sendirian kaya’ gini. Yang satu lagi uring-uringan masalah PA yang ditinggalin dosen pembimbingnya, 2 yang lain lagi ikut pelatihan di Pekanbaru, yang lain merajuk ga jelas cuman gara-gara masalah sepele.

Sendirian hari ini,

Ga enak memang rasanya, apalagi selama ini selalu bareng kalo kemana-mana. Cuman kayaknya mulai sekarang harus dibiasaain, mencoba jatuh hati pada kesendirian. Sampe nanti akhirnya saya bisa nemuin sapa orang yang emang bisa saya percayai.

Sekarang ini, hubungan relasi yang saya bangun hanya akan sekedar “seberapa besar manfaat yang bisa diperoleh dari dia untuk mencapai tujuan” cuman itu, ga kurang ga lebih. Selama dia masih bisa bermanfaat, berarti hubungan masih bisa dilanjutkan. Kalo udah ga’ lagi berarti saatnya disingkirkan, sebelum dia berbalik menyingkirkan saya.

Prinsip relasi yang buruk emang, tapi menumbuhkan persaudaraan memang bukan hal yang mudah. Kalo gagal, alih-alih menimbulkan kebaikan malah akan menimbulkan sebuah kejahatan. Sikap persaudaraan palsu, hanya akan membuat kita terperangkap pada permisifisme yang luar biasa. Akibatnya, kita bakalan cenderung toleran terhadap orang2 sekallipun ia melakukan sebuah kejahatan.

Yah, terserahlah orang mau nganggep gimana, satu hal yang pasti.

SULIT MEMANG MEMPERCAYAI ORANG..!!!

Ini yang Disebut Teman..!! (REAL TRAITOR)

Saya fikir selama ini orang di sekitar saya adalah sahabat,,
Saya fikir selama ini orang di sekitar saya kerabat,,
Saya fikir selama ini orang di sekitar saya sudah menjadi saudara,,
Tapi ternyata semuanya tak LEBIH dari teman biasa,,
Bahkan sebagian adalah pengkhianat sebenarnya,,

True Friend stab you in the front,,

Mereka yang memang teman sejati akan menikam dari depan,,
Saya fikir ini ada benarnya,,
Mereka yang memang teman sejati tak akan pernah mengkhianati,,
Saya fikir ini juga ada benarnya,,

Sekarang, mendapatkan teman sejati itu utopis,,
Di tengah kebusukan dunia seperti ini
Mendapatkan teman sejati itu tak lebih dari sekedar mimpi,,

Bagai pungguk merindukan bulan,,
Seperti itulah keadaannya,,
Sekarang, terserah anda, mau percaya saya atau tidak,,
Satu hal, jangan pernah terlalu mempercayai seseorang,,
Karena suatu saat ia bisa menusuk anda dari belakang,,
Mengkhianati anda,,

Bangunan relasi hanyalah sekedar simbiosis mutualisme,,
Ketika sudah tidak dapat menguntungkan lagi maka;
Pastikan ia memang sudah tidak berguna lagi,,
Lalu pastikan buang dia sejauh-jauhnya dari kehidupan anda,,
Sebelum, mengganggu , menjerumuskan, mengkhianati, meninggalkan
Dan bertransformasi menjadi pengkhianat yang sebenar-benarnya.

November 26, 2008

Bergerak Sekarang...!!!

A poem from the tomb at Westminster, England (1100 M)

Hasrat Untuk Berubah

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi inginmengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah.
Maka cita-cita itu pun agak kupersempit,,
Lalu kuputuskan hanya mengubah negeriku,

Namun tampaknya, hasrat itu[un tiada hasilnya.
Ketika usiaku telah semakin senja,
Dengan semangatku yang masih tersisa,
Kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
Orang-orang yang paling dekat denganku,
Celakanya, mereka pun tidak mau diubah.

Dan kini,
Sementara aku berbaring saat ajal menjelang,
Tiba-tiba kusadari:

“Andaikan yang pertama kali kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi aku pun mampu memperbaiki negeriku;
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia”

November 20, 2008

Negeri yang Penduduknya Selalu Bersyukur,,

untung cuman keserempet,,

untung cuman ini,,

untung cuman itu,,

kalimat ini sering sekali dikatakan oleh orang-orang yang baru ngalamin suatu kejadian buruk di negeri ini. Beberapa orang bilang kalo ini sesuatu yang kurang bagus. udah kena musibah masih aja bilang untung.

tapi saya punya persepsi laen tentang itu, dengan makin banyaknya orang yang bilang untung ketika kena musibah ini mengindikasikan kalo ternyata di negara ini penduduknya memang selalu bersyukur. kena musibah aja bersyukur apalagi dapet barokah.

Di negara yang memang sedang bangkrut dan senantiasa dilanda berbagai musibah ini, sikap seperti ini mutlak diperlukan. walopun mungkin ini hanya sekedar kamuflase untuk menghilangkan sedikit rasa sakit akibat musibah yang kita alamin. Yah, tak ubahnya obat bius waktu mau dioperasi.

Yah, tapi setidaknya denga sederet kebangkrutan yang kita alami masih ada yang patut kita banggakan. Bahwa penduduk di Negeri ni masih senantiasa bersyukur.

don't worry be happy..

November 18, 2008

Ritsleting dan Pencapaian Tujuan,,

Kejadian ini terjadi beberapa hari yang lalu, waktu itu saya lagi di bengkel ngerjain PA (Proyek Akhir, Alhamdulillah akhirnya selesai juga). Dari kejadian yang terlihat sepele ini saya ngambil sedikit pelajaran tentang pencapaian tujuan.

Jadi waktu itu ada beberapa temen saya juga yang lagi sibuk ngerjain PA-nya. Salah satu temen saat itu memakai celana jeans dengan ritsleting yang terbuka. Beberapa orang temen pun mulai ramai ada yang mengingatkan (memberitahu) sampai mengolok-olok.

Tapi temen saya tu tetep aja fokus dengan apa yang sedang dia kerjakan. Seolah ga peduli dengan ejekan teman2 di sekitarnya dia tetap dengan santai meneruskan PA-nya.

Hingga ketika itu saya berdua dengan dia, lantas saya tanya “kenapa ga dinaikkin sih ritsletingnya? Dengan santai dia menjawab “abis percuma dinaikkin, ntar juga turun lagi, daripada repot naikkin terus mending dibiarin. Toh pake celana pendek koq di dalem.”

Jawaban temen tersebut langsung membuat saya tersadar bahwa ternyata selama ini saya terlalu sibuk memikirkan hal yang remeh temeh. Melupakan tujuan besar sebenarnya. Terlalu fokus pada hal – hal yang memang tidak terlalu penting hingga akhirnya tenaga terkuras habis untuk memikirkan masalah tersebut, konsentrasi tercurahkan ke masalah yang sepele.

Kalau kata ustad Anis Matta, orang yang seperti itu seperti orang yang sedang dalam perjalanan tapi terlalu banyak waktu yang terbuang percuma dalam perjalanan tersebut. Ketika ada tabrakan di jalan ia berhenti sebentar untuk sekedar melihat padahal tabrakan tersebut tidak ada hubungannya dengan pencapaian tujuannya. Begitupun ketika sampai pada suatu tempat dengan pemandangan yang indah, ia berhenti pula hanya sekedar untuk mengaguminya. Hingga memang pada akhirnya ia sampai pada tujuan tapi dalam waktu yang sangat lama.

Dan ini memang banyak terjadi diantara kita, sibuk debat kusir tentang permasalahan yang tidak penting tapi melalaikan tugas, amanah serta tanggung jawab yang berada di pundak kita.

Saatnya berbuat, fokus dengan tujuan kita, tinggalkan hal-hal yang tidak penting karena dengan itulah kita kan terakselerasi dalam pencapaian tujuan.

Empati dan Kutukan Orang


Hidup di dunia memang tidak bisa sendirian. Diciptakan sebagai makhluk sosial membuat kita senantiasa memerlukan bantuan orang lain, bukan berarti bergantung pada orang lain tapi lebih kepada bantuan moril, motivasi dan semangat dari orang lain.

Dan tentu saja ketika hidup bersosial yang kita butuhkan adalah perasaan empati, yaitu bisa turut merasakan apa yang orang lain rasakan. Mampu menimbang perasaan orang lain dan memposisikan bagaimana perasaan kita sendiri jika di posisi orang tersebut.

Beberapa hari yang lalu saya baru mendapatkan sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya empati. Dalam sebuah seminar/pelatihan yang saya ikuti, ketika itu waktu coffe break pun tiba. Para peserta yang sedari tadi mendengarkan materi dipersilakan untuk mengambil makanan yang telah disediakan berupa; dua jenis kue, dan minuman; teh serta kopi.

Entah, karena semua belum sarapan atau memang menggemari kue yang disediakan, banyak peserta yang mengambil lebih dari porsi yang ditetapkan (porsinya 1 orang 2 kue). Dan bisa dipastikan, peserta di antrian terakhir kehabisan kue yang disediakan.

Kesempatan serta kebebasan yang diberikan kadang memang membuat kita tidak perduli dengan orang di sekitar kita. Empati yang seharusnya kita miliki hilang entah kemana. Dan tentunya ini yang paling berbahaya, karena dari sinilah kutukan orang akan menghujani kehidupan kita.

Ketidakpedulian kita akan menimbulkan kebencian orang-orang di sekitar, sumpah serapah tentunya akan mengiringi setiap kepergian kita. Bepergian dengan berbekal kutukan dan sumpah serapah sungguh berbahaya, kehidupan kita akan kehilangan hampir separuh berkahNya.

Sekarang yang harus kita sadari adalah bagaimana meningkatkan kepedulian, rasa empati kita pada sesama. Anggap orang-orang di sekitar kita adalah saudara, kemudian capailah tingkatan persaudaraan tertinggi. Itsar, mendahulukan kepentingan saudaranya melebihi kepentingan diri sendiri. Dan niscaya indahnya hidup akan kita dapatkan. Bukan sesuatu yang mudah tapi tidak mustahil juga dilakukan.

Kini, mungkin ada baiknya kita menghitung-hitung segala tindakan yang kita lakukan yang berisiko mengundang kutukan sesama.

November 14, 2008

Pindahin Ibukota Yuk...!!

Malam ini (13/11) tepatnya jam 11, ane masih belum bisa (baca: belum boleh) tidur karena harus ngabisin satu buku. Satu ilmu lagi ane dapetin ternyata membaca itu pekerjaan ato hobi otak kiri.

Iseng2 setelah penat membaca, ane meriksa jumlah bonus sms yang ane punya. Wah ternyata masih ada 78. sayang nih, harus segera diberdayakan. Dengan semangat akhirnya ane mengetikkan beberapa kata yang terangkai jadi 1 kalimat indah begini kira – kira bunyinya “apa tanggapan anda jika ibukota pindah, dari jakarta ke papua?”

Langsung aja ane sebarin ke temen2, dan tanggapan dari mereka pun bermacam2. mulai dari yang jawabnya serius sampe yang nyeleneh.

Kalo ane sih sebenernya sepakat kalo misalnya ibukota dipindah. Terkait masalah mau di papua ato dimana ya ga jadi masalah (di bengkong juga gpp) tapi yang penting jakarta harus segera diselamatkan dan ibukota harus segera dipindah.

Nah lo, menyelamatkan Jakarta dari apa? Mau ada perang?

Sekarang ini Jakarta udah parah banget keadaannya. Banjir dari tahun ke tahun semakin parah. Gundukan sampah dapat teronggok lama dan baru diangkat ketika presiden hendak meninjau. Mengurus sampah di Jakarta memang sama susahnya dengan mengurus negara.

Belum lagi penambahan jumlah penduduk yang ga terkendali. Secara mendapatkan KTP resmi relatif masih gampang. Ukuran pembuatan KTPnya bukan lagi jumlah penduduk dan luas wilayah, tapi sepanjang blangko masih dapat dicetak.

Ditambah lagi, ajang idol dan kompetisi sejenis yang menjanjikan jadi artis instan memperumit keadaan di Jakarta. Pusat pemerintahan melengkapi penderitaan yang dialami oleh Jakarta.

Itu baru sebagian, masih banyak lagi permasalahan lainnya. Dengan keadaan seperti ini Jakarta sudah ga bisa lagi disebut kota, ia tak ubahnya seperti kamp pengungsian yang berisikan berbagai jenis orang. Kota yang sangat heterogen memang.

Untuk itu dalam upaya menyelamatkan Jakarta, sudah saatnya menghentikan kekaguman kita padanya. Berhenti mensukseskan urbanisasi dengan menceritakan orang2 yang berhasil mengadu nasib disana kepada orang2 kampung.

Jakarta adalah kota yang sakit dengan bermacam kanker yang bersarang dalam tubuhnya. Ada baiknya kita turut mengobatinya dengan mengangkat kanker tersebut dari Jakarta. Salah satu caranya memindahkan ibukota ke Papua.

DICARI : MOTIVATOR..

Sebuah bangsa yang sedang mengalami krisis hanya memerlukan MOTIVASI untuk keluar dari krisis tersebut. Ini kata F.D Roosevelt, presiden Amerika yang berhasil mengeluarkan Amerika dari krisis ekonomi yang melanda hingga menjadi negara adidaya.

Jauh sebelum itu Rasulullah SAW. sudah menujukkan kepada kita bahwa dengan motivasi dan keteladanan beliau berhasil merubah jazirah Arab dari gelap gulita hingga diterangi cahaya. Menurut kabar ketika beliau meninggal beliau telah mewariskan sekitar 100 orang ulama disana. Jazirah arab tiba-tiba dipenuhi para pemikir besar, ilmuwan, ahli hukum, negarawan yang adil luar biasa, entrepreneur tangguh, panglima perang gagah yang membuat islam dapat menguasai peradaban saat itu.

Indonesia yang tengah ditimpa berbagai krisis saat ini perlu orang yang mampu memotivasi dan tindakannya dapat diteladani. Membuat orang2 tergerak untuk memperjuangkan hidupnya menuju kesejahteraan dan berlepas dari mode pasrah maksimal yang selama ini selalu dipertontonkan.

Beralih ke ruang lingkup yang lebih kecil. Kampus ane (Poltek ato UMRAH) juga perlu orang yang bisa memotivasi dan diteladani. Hingga akhirnya bisa memotong generasi pragmatis, oportunis dan orang2 penuh perhitungan yang destruktif.

Membuat kampus lebih dinamis. Budaya diskusi dan menulis dapat dihidupkan setelah sekian lama tidak pernah terjadi. Mahasiswanya mau bergerak dan jadi orang yang bisa lebih peduli serta punya empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya.

Saatnya ane, antum dan kita semua buat melakukan ini. Satu lagi proyek peradaban kita.

Razia Preman Dimana-mana..

Batam Pos kemaren isinya tentang penangkapan preman di Indonesia. Sekitar 3 ribuan orang ditangkapi karena disinyalir preman. Secara pribadi ane dukung apa yang dilakukan polisi tentang perang terhadap preman.

Di beberapa daerah juga ga kalah, razia preman dilakukan di pasar2. mereka yang tidak punya kartu identitas, bertato dan ciri2 preman lainnya ditangkapi ato dibawa ke kantor polisi hanya uuntuk sekedar dimintai keterangannya.

Penangkapan seorang kepala preman di Jakarta karena kasus pengeroyokan pengusaha makin menunjukkan keseriusan polisi memerangi premanisme. “kita ingin menunjukkan tidak ada preman yang kebal hukum” kata salah seorang pejabat polisi.

Ini yang kemudian perlu dipertanyakan!

Benarkah apa yang telah mereka lakukan sudah menunjukkan totalitas sikap perang terhadap premanisme?

Benarkah orang2 bertato dengan tampang sangar itu adalah preman yang kerjaannya cuman males2an dan mengintimidasi orang untuk dapet sedikit uang?

Di daerah Jawa sana ada seorang tukang becak yang badannya penuh tato, bertampang sangar tapi tetap memilih menjadi seorang pengayuh becak ketimbang preman.

Ato seperti yang teman ane ceritakan tentang seorang dengan tindik di telinga, baju seadanya, celana bolong disuruh jadi imam saat sholat maghrib di mushola mall karena orang2 berpakaian rapi serta necis lainnya tidak pada becus dan PD baca surat fatihah dan surat pendek lainnya yang dikeraskan.

Lantas kenapa mereka memilih berpenampilan seperti itu?

O, ini jelas karena manusia Indonesia membutuhkan hiburan akibat dikepung banyak tekanan. Karena tertekan oleh kemiskinan maka seseorang butuh menjadi seolah-olah kuat, keren dan jagoan. Tato dan pakaian nyeleneh itu hanya sebagai penentram saja, fungsinya sama seperti bedak yang mendadak membuat cantik cewek yang make’ dan lipstik yang bisa bikin bibir tiba2 jadi sensual.

Ane pikir tidak adil misalnya kalo polisi itu hanya merazia preman2 kecil di pasar, halte ato tempat umum lainnya tanpa merazia mereka, preman sebenarnya yang merugikan negeri ini lebih banyak ketimbang preman2 kelas teri itu. Preman yang lebih memilih dasi ketimbang tato untuk menunjukkan identitas kepremanannya.

Turut Berduka Cita,,

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Akhirnya berpulang juga Amrozi cs ke haribaanNya. Aksi pengeboman yang dilakukan 6 tahun silam di Bali adalah yang mengakibatkan dijatuhkannya eksekusi mati kepada mereka.

Tapi bagaimanapun mereka udah menorehkan diri dalam catatan sejarah. Coba perhatikan berita sebelum mereka dieksekusi. Pengamanan ditingkatin dimana-mana. Helipad disiapkan di kampung halaman mereka buat mengirimkan jasad mereka, sebuah akhir yang luar biasa. Setidaknya mereka berhasil membuat pemerintah, rakyat dan aparat bahkan dunia tersita perhatiannya kepada mereka sama ketika Bush yang hanya numpang tidur mampir di negeri yang membentang dari sabang sampe merauke ini.

Aksi pengeboman yang dilakukan oleh mereka merupakan satu lagi contoh kebaikan salah ruang di negegri ini. Kalo aksi itu dilakukan di palestina, afghanistan ato memang wilayah jihad lainnya itu sah-sah saja. Sekarang permasalahannya itu dilakukan di negeri yang aman yang kebutuhan jihadnya berbeda dengan daerah konflik.

Yah, beginilah negara ane. Begitu banyak orang baik bermukim disini, begitu banyak kegiatan tolong menolong. Tapi ada begitu banyak pula kebaikan yang salah ruang dan waktu. Ada bentuk kebaikan yang hanya menarik pelakunya menjadi tersangka secara rombongan. Jadi ada jenis kebaikan yang begitu membahayakan.

Aneh sekali negara ini, begitu banyak kebaikan yang bisa begitu membuahkan banyak kerusakan.

November 13, 2008

Janji...

kalau besok ga ujan ane janji bakal nambah postingan.

sekian dulu n terma kasih atas perhatiannya...

November 09, 2008

PEMBURU AKHIRAT,,

Penghujung malam. Sang khalifah, Ali Bin Abi Thalib, berdiri di tengah mihrabnya. Sendiri. Tangannya menengadah ke langit. Air matanya tumpah ruah. Lirih benar ketika do’anya memecah sunyi, “Tuhan, biarlah dunia ini hanya ada dalam genggaman tanganku. Jangan biarkan ia masuk ke dalam hatiku.”la sadar ia berada di puncak. Tapi juga di ujung waktunya. la hanya ingin menutup kitab kehidupannya dengan kebaikannya. la tidak ingin tergelincir di ujung jalan. Tapi godaan kekuasaan memang terlalu dahsyat untuk diremehkan.

Melawan dalam sunyi itu susah. Terlalu susah. Membangun dalam hening itu berat. Terlalu berat. Tapi meremehkan kekuasaan yang ada dalam genggaman tanganmu, meninggalkannya dengan sadar dan enteng, mungkin jauh lebih susah. Jauh lebih berat. Inilah syahwatnya syahwat. Inilah kunci dunia yang memberimu segalanya: kebesaran, kemegahan, kemudahan, popularitas, uang, seks. Semuanya. Itulah yang kamu bangun dari perlawanan berdarah-darah. Kerja panjang dalam hening dan sepi. Sekarang, ketika kamu sudah merebutnya, setelah semuanya ada dalam genggamanmu, kamu harus melepasnya, dengan sadar dan enteng, sambil tersenyum.Inilah sisi ketiga dari kepahlawanan seseorang yang diceritakan kekuasaan: kezuhudan. Kamu tidak melawan musuh disini. Kamu tidak bekerja keras disini. Kamu bahkan tidak berpikir disini. Kamu hanya melawan dirimu sendiri. Memikirkan nasibmu sendiri. Memilah keinginanmu sendiri: Apa yang kau cari sebenarnya? Inikah?

Kamu harus berhati-hati dengan penglihatanmu sendiri! Kamu mungkin salah lihat. Kamu mungkin tertipu. Kamu sedang berada di puncak. Tapi kamu juga sedang melangkah pada jengkal terakhir dari waktumu. Apa yang kamu lihat di sini bukanlah apa yang kamu cari. Ini hanya fatamorgana. Kamu harus melampauinya. Tujuanmu yang sebenarnya masih ada di ujungsana, di balik fatamorgana ini: akhirat.Hanya ketika seorang pahlawan menetapkan misi hidupnya sebagai pemburu akhirat, ia akan sanggup melampaui dunia: meremehkan kekuasaannya, meninggalkannya dengan sadar dan enteng. Itu sebabnya mereka tidak menikmatinya. Kekuasaan berubah jadi beban yang menyesakkan dada. Bukan kehormatan yang membuatnya bangga.

“Aku ingin melepas jabatan ini. Aku sudah bosan dengan rakyatku. Mungkin juga mereka sudah bosan denganku,” kata Umar bin Khattab suatu sa at di tengah masa khilafahnya.

Hanya ketika kamu menganggap kekuasaan sebagai beban kamu akan mencari celah untuk melepaskannya.

Hanya ketika beban pertanggung- jawaban menyiksa batinmu, merebut privasimu, membuatmu takut setiap saat, kamu tidak akan pernah bisa menikmati kekuasaan. Kamu pasti lebih suka meninggalkannya. Hanya ketika itu kamu jadi pahlawan.

November 05, 2008

Andai di Kampusku Setiap Hari Ada Pelajaran Agama,,

Mengamati semester baru ini ada sesuatu yang menarik. Untuk pelajaran agama Islam, seluruh mahasiswinya harus (ato emang malu, kurang tau) pake jilbab.

Paksaan emang kadang diperlukan untuk pembiasaan. Cuma agak aneh emang, kalo ini diterapin ke masyarakat awam yang emang beragam tingkat intelektualnya wajar, masalahnya ini mahasiswa yang secara intelektual merekalah anak muda yang punya kesempatan memperoleh pendidikan lebih tinggi dari masyarakat lainnya.

Hal yang sangat miris emang, karena ternyata kita lebih mentingin pandangan orang ke diri kita, lebih takut ancaman dan paksaan dari orang, lebih menuruti apa yang diinginkan orang daripada pandangan, ancaman serta perintah Alloh SWT. Sang Pemilik Jagad Semesta ini.

Fenomena yang banyak terjadi di sekitar kita, pakai baju taqwa ketika ada pengajian, nangis sesenggukan waktu denger tausiyah, tapi sesukanya lagi selepas keluar dari pengajian.

Pandangan orang jadi acuan, penampilan luar jadi ukuran.

”Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-shaf : 3)

Nah, kalo dah gini gawat nih. Dibenci ama pemilik semesta, pemberi rezeki n Yang Mengetahui segalanya. Mw jadi apa kita? Itu durhaka pangkat ~ namanya.

Yah, akhirnya kalo untuk berubah perlu ada paksaan ane Cuma berharap agar di kampus ane ada pelajaran agama setiap harinya.

Kancil Itu Sudah Tidak Relevan Lagi Bagi Bangsa Ini,,


Bagi seluruh orang tua, guru, fasilitator dan profesi lain yang berhubungan dengan anak2 jangan pernah lagi menceritakan dongeng ”Si Kancil MencuriTimun”. Karena dongeng itu udah ga relevan lagi untuk penanaman nilai ke anak2 penerus bangsa.

Dahulu, -kira – kira- dongeng tersebut diceritakan untuk membangkitkan keberanian dan kecerdikan kaum pribumi (yang lemah, kecil) melawan penjajah (yang jauh lebih kuat, berkuasa).

Nah, sekarang sudah berbeda zamannya. Cerita si kancil akan menanamkan nilai2 yag cenderung negatif di pikiran bawah sadar anak2 kita. Dalam cerita kancil selalu digambarkan sebagai hewan yang cerdas, lincah, sekaligus licik, amat pintar menipu dan mencuri serta selalu lihai berkelit dari hukuman.

Watak2 seperti ini yang nantinya membentuk anak2 kita ketika sudah dewasa kelak. Di mata mereka kancil adalah sosok yang menarik dan mengagumkan. Proses sosialisasi dan internalisasi nilai ”kancil” ini pada urutannya membentuk persepsi bahwa mencuri itu seni dan kepintaran yang merupakakn keunggulan seseorang.

Maka wajar saja jika sekarang ini pemimpin elit kita-ato bahkan kita juga-banyak yang senang mencuri, mencuri dengar, mencuri harta negara, mencuri jawaban orang, mencuri ide dsb. Diperparah lagi ketika muncul rasa bangga jika berhasil dan pandai berkelit seperti kancil dalam cerita yang dulu sering diceritakan. Karena itu perlu dipertimbangkan untuk mengubur dongeng anak2 seperti ”kancil sang pencuri”.

Selain dongeng kancil, ada baiknya juga menghindari dongeng2 tentang dunia gaib, semacam wangsit, kesaktian dan peri baik yang bisa mendatangkan kemudahan secara instan.

Ceritakanlah dongeng yang membangkitkan etos kerja keras dalam meraih sukses, karena 90% keberhasilan kita ditentukan oleh kerja keras sisanya tergantung keberuntungan dan kemurahan Alloh SWT,,

November 03, 2008

Lewis Hamilton Juara dunia Formula 1 terMUDA sepanjang sejarah

Satu lagi prestasi mengagumkan dicetak oleh pemuda dunia, Lewis Hamilton namanya. pembalap F1 dari Mc Laren ini sukses menjadi juara dunia termuda balapan paling bergengsi di bumi ini.

Lewis Hamilton harus menunggu hingga saat-saat terakhir untuk memastikan titel juara dunianya. Nyaris gagal, pembalap McLaren itu akhirnya finis kelima, posisi minimal yang ia butuhkan.

Balapan sepanjang 71 lap di Sirkuit Interlagos, Senin (3/11) dinihari WIB, itu dimenangi oleh pembalap Ferrari Felipe Massa. Menyusul di belakangnya, Fernando Alonso, dan Kimi Raikkonen.

Hamilton menempati peringkat kelima di belakang Sebastian Vettel. Hasil ini sudah cukup untuk mengantar pembalap McLaren itu menjadi juara dunia dengan 98 poin, sedangkan Massa meraup 97 angka.

nah, pemuda lagi kan..

besok penentuan apakah memang ini saatnya bagi pemuda, Pemilu Amerika akan segera menjawabnya. kemenangan milik kaum muda atau masih didominasi oleh mereka yang sudah tua.

Maju Terus Pantang Mundur,,

Berikut ini adalah tulisan dari Prie GS yang terangkum dalam bukunya “Nama Tuhan dalam Sebuah Kuis”, yang ane pikir seringkali terjadi ga hanya di tingka elit tapi juga di sekitar kita.

selamat membaca :

Meminta pejabat Indonesia menolak jabatan rangkap akan sama susahnya meminta mereka mundur dari jabatannya. Bukan Cuma karena mereka telah merasa menjabat adalah amant, tetapi juga karena mereka atau kita, telah terbiasa sanggup menjadi ahli dan dapat mengurus apa saja dalam waktu yang sama.

Itulah kenapa hanya dengan bekal satu jabatan, seseorang dapat menjadi ketua puluhan organisasi. Dengan bekal jabatan, seseorang akan langsung dapat menjadi penasihat, pelindung, sesepuh, staff ahli dan dewan kehormatan. Kemampuan kita dalam merangkap peran benar2 luar biasa. Dimana letak kunci keberhasilan itu semua? Apakah kita seorang superman hingga cuma dengan dua tangan dapat mengerjakan banyak hal dalam sekaali kerja?

Ternyata tidak. Kita sanggup merangkap begitu banyak pekerjaan karena sesungguhnya kita tak pernah benar2 bekerja. Jadi, seratus jabatan boleh dikelola karena bekerja untuk setengahnya saja sering tak ada. Banyak sedikitnya jabatan ternyata tidak berpengaruh pada tingkat kesibukan kita. Oleh karena itu, banyaknya pengurus, banyaknya orang yang merasa dapat mengurus, dapat berbanding lurus dengan banyaknya soal2 yang tak terurus. Ini benar2 tudingan paling nyata bagi mental sok dapat mengurus itu. Sekarang ini tak sulit mencari partai yang pecah. Pertanyaan kita sederhana, jika mengurus partai saja sudah susah apa jadinya jika mereka harus mengurus negara. Nasi sudah menjadi bubur. Pengurus partai itu sudah kepalang mengurus negara. Jadi, marilah kita sama2 menerima resikonya.

Kita selalu menyediakan pengurus di semua lini urusan. Pengurus ini malah sering demikian bengkak jumlahnya. Namun di setiap bagian yang ”terurus” itu pula ketidakterurusan tetap saja menjadi cerita. Ada menteri transportasi, tapi kecelakaan kereta tetap terjadi berulang kali. Ada menteri tenaga kerja tapi pengangguran tetap tinggi. Ada menteri kehutanan, tapi pembabatan hutan tetap dilakukan. Ada menteri lingkungan hiduptapi kerusakan lingkungan tetap menjadi-jadi, ada daerah resapan dibikin pemukiman, ada pantai penahan banjir disulap jadi perumahan. Ada menteri olahraga, tapi kekalahan selalu menjadi cerita biasa. Polisi selalu ditempatkan di jalan2, tapi pelanggaran jalan menjadi pemandangan sehari-hari.

Sekali lagi banyaknya pengurus ternyata sebanding dengan banyaknya soal yang tak terurus. Ini membuktikan bahwa kita Cuma dapat menjadi pengurus, tetapi tak benar2 sanggup mengurus. Kita Cuma dapat menjabat, tetapi kurang dapat benar2 menjalankan amanat. Akhirnya, menjabat Cuma menjadi semacam kegemaran ketimbang sebagai kewajiban. Seperti yang sering dislogankan ”Saya siap mundur” selalu akan diikuti oleh ”asal sesuai prosedur”. Kata ”Prosedur” itu akhirnya menjadi suaka, menjadi benteng yang aman yang sulit melacak kejujurannya. Faktanya, yang menonjoldari pejabat Indonesia selalu jumlah kekayaanya, mobilnya, rumah mewahnya. Yang menonjol dari wakil rakyat kita juga soal2 seperti mesin cuci, kenaikan gaji, studi banding ke luar negeri.

Meminta pejabat indonesia menolak jabatan rangkap adalah sesuatu yang berat karena kita memang telah terbiasa menjadi ahli apa saja. Kita sama sekali tidak malu ketika pada akhirnya kita toh tak mengerjakan apa2.

November 02, 2008

Putih, Hitam dan Kuning (remember it)

setelah lama mikir akhirnya ane mutusin dah saatnya mengganti template blog ane,,

untuk menghindari kejenuhan serta kemunduran produktivitas (apa c...??), maka hal yang penting dilakukan ialah dinamisasi..

untuk itu dengan merubah tampilan blog ini, ane harap dapat membangkitakan semangat baru dalam diri sehingga produktifitas bisa tetap terjaga..

Template baru, SEMANGAT BARU..!!!

ALLAHUAKBAR..!!!

November 01, 2008

MERENCANAKAN PROYEK PERADABAN SESUNGGUHNYA,,

Ga terasa udah semester 5, taon depan Insya Alloh udah diwisuda. Mw kemana dan ngapain setelah lulus kuliah nanti? Ada baiknya dirumusin dari sekarang, targetan apa aja yang akan dicapai dalam beberapa bulan ke depan.

  1. Sukses UTS
  2. ngirim tulisan (min.2) di bulan november
  3. selesaikan PA
  4. dapetin IP minimal 3,5 di semester 5
  5. menyelesaikan permasalahan dengan beberapa orang di sekitar
  6. transfer ilmu keorganisasian, kepenulisan, dan membuka pemikiran crew LPM yang baru
  7. mencari tempat magang yang cukup bebas
  8. mulai mengkonsep usaha kafe tenda yang akan dilakukan setelah lulus kuliah
  9. mencari kader baru penerus LPM
  10. Nyoblos di pemilu
  11. mempersiapkan buku TA
  12. fokus persiapan sidang
  13. sukses dalam sidang
  14. travelling keliling jawa sambil nunggu diwisuda
  15. wisuda dengan status cum laude-------------------------------------------- usia 21
  16. fokus dengan usaha kafe tenda
  17. aktif di organisasi kemasyarakatan
  18. mencari peluang menjadi wartawan/ penulis
  19. mencapai omset min. 5 juta sebulan----------------------------------------usia 22
  20. menikah di umur 23

kayaknya segini dulu targetan yang pengen ane capai, mohon dukungan, spirit, motivasi serta doa dari semuanya agar apa yang ditargetkan dapat tercapai...

AMIN....!!!