Desember 21, 2008

KENAPA SAYA TAK BISA SEPERTI MEREKA,,

Hidup tu cuman sekali, santai aja.
Nikmatin aja hidup ini, ga usah diambil pusing.
Kalo aku jalanin aja hidup ini.

Ini tipikal orang yang paling tidak saya sukai. Bagi mereka hidup itu selalu dihadapi dengan santai. Bagaimanapun sulitnya. Ketidaksukaan yang membuat saya iri teradap orang-orang semacam ini.

Rasa iri yang muncul karena sebuah pertanyaan “mengapa saya tidak bisa hidup sesantai mereka?”. Mengapa hidup saya selalu dipenuhi strategi dan berbagai macam permasalahan. Saya yang tak bisa kongkow bareng temen-temen, jalan ke mall tiap minggu, update lagu terbaru, pacaran dan hal lainnya yang biasa dilakukan anak muda.

Saya kerap disibukkan dengan berbagai persoalan kemasyarakatan yang seharusnya ditangani pemerintah. Kalo hal semacam ini diurus juga oleh kami lantas apa kerja mereka sebenarnya. Belum lagi masalah kebijakan yang selalu mengundang kontroversi, ah makin payah saja pemerintahku ini.

Rasa iri ini kemudian sering menjadi sebuah kekesalan karena ternyata apa yang sudah coba dilakukan untuk perbaikan tak kunjung sesuai dengan apa yang diharapkan. Ah, kadang ingin rasanya kembali seperti dulu. Hidup nyaman tanpa harus direcoki masalah yang sebenarnya bukan masalah saya. Fokus kuliah, IP tinggi, lulus cum laude, kerja di perusahaan asing, gaji dollar dan bentuk kenyamanan lainnya. Tak harus mengurusi aksi-aksi hingga harus meninggalkan kuliah, bakti sosial ke perkampungan yang tertinggal dan kesibukan lainnya.

Memang apa masalahnya kalau mereka yang di perkampungan itu menderita gizi buruk? Toh saya tidak dirugikan sama sekali, siapa mereka?

Memang apa masalahnya kalau saya tidak turun aksi untuk mengkritisi atau sekedar mengingatkan? Sekali lagi saya tak akan rugi.

Hidup saya bisa tetap nyaman sama seperti orang lainnya yang hidup dengan santai itu.

Tapi kemudian kalimat di sebuah buku yang saya baca menyadarkan saya “Leave the comfort zone” kalimat yang membuat saya berpikir bahwa kalau selama ini saya selalu hidup nyaman maka saya tak akan bisa berpikir, berbicara, menulis seperti ini. Kenyamanan hanya akan menyebabkan matinya kreativitas yang saya miliki dan terjebak dalam rutinitas yang monoton.

Bukankah untuk mendapatkan hasil yang baik, maka perlu menanam yang baik pula.

Hidup akan terasa datar tanpa tantangan. “kan masalah yang bikin hidup ini indah” ini kalimat yang saya dapatkan dari seorang teman. Ya, saya sepakat dengan statement ini. Anggap saja masalah yang selama ini merecoki kita adalah bukti sayang Alloh SWT kepada kita. Sama seperti perhatian orang tua yang senantiasa dilampiaskan dengan mengkritik, memarahi kita seperti itu pula Alloh memperhatikan kita.

Malah gawat kalau dalam hidup ini saya tak pernah mendapatkan masalah karena artinya Alloh tak lagi peduli dengan saya. Akhirnya saya hanya berharap biarlah masalah –masalah ini tetap senantiasa datang kepada saya.

Dan biarlah rasa iri saya terhadap mereka tetap ada karena itu naluri dasar manusia walaupun ternyata hal itu memang tak banyak manfaatnya.

ENGKU PUTRI, JAWABAN PERMASALAHAN,,

Akhirnya saya tahu apa yang saya inginkan kemarin (18/12). Setelah sekian lama merasa ada yang kurang, kemarin saya benar-benar mengerti apa yang sebenarnya saya butuhkan selama ini.

Engku Putri, tempat kumpul orang – orang yang pengen internetan secara gratis memberikan jawaban tentang itu kemarin. Pertama nyampe disana saya langsung coba melupakan seluruh apa yang membebani selama ini. Sms serta telepon yang tak kunjung henti berdering tak saya gubris. Kala itu saya tak ingin diganggu.

Setelah agak lama searching berita, datanglah seorang teman. Saya menghentikan aktivitas ngenet saya sejenak dan larut dalam obrolan dan canda tawa bersama teman saya tersebut. Banyak hal yang saya bicarakan mulai dari masalah yang serius tentang kampus, bisnis hingga bahan obrolan picisan yang tak bermutu sama sekali.

Tak lama kemudian, di sebelah saya datang lagi seorang pria, tak bisa dibilang muda tapi tak tepat juga kalau disebut tua, pria paruh baya itu tepatnya. Kami –saya dan teman- tetap asik ngobrol hingga tanpa diminta tiba-tiba pria di sebelah saya yang kemudian saya tahu bahwa dia seorang aktivis LSM ini ikut nimbrung dalam pembicaraan kami.

Seketika itu saya diam, karena dilihat dari pertanyaan yang dia lontarkan saya langsung tahu dia bukan orang biasa. Akhirnya teman saya dan pria tadi yang ngobrol sedangkan saya hanya diam mendengarkan. Beberapa menit kemudian teman saya ini pamit karena ada urusan lain.

Tinggal saya berdua –yang 1 bangku- dengan pria itu. Saya melanjutkan aktivitas ngenet saya kembali, hingga akhirnya dia minta di-copy-kan lagu karena tidak ada lagu di laptopnya. Saya pun memberikannya. Kalimat-kalimat berikutnya yang dia lontarkan kemudian membuat saya harus menghentikan kembali aktivitas ngenet yang baru saya mulai. Sejurus kemudian saya langsung larut dalam obrolan bersama pria tadi. Lebrata, akhirnya saya tahu namanya.

Berbagai macam hal pembicaraan terutama masalah lingkungan jadi bahan obrolan kami. Terkait masalah limbah B3 yang semakin memenuhi batam, hingga ikan di wilayah perairan batam yang sudah tak layak di konsumsi lagi karena tercemar merkuri dari perusahaan shipyard yang banyak di Batam.

Permasalahan pemimpin muda pun tak luput dari topik pembicaraan yang kami bicarakan. Kebijakan pemerintah yang tak kunjung mensejahterakan masyarakat dan lainnya.

Hingga akhirnya dia bertanya tentang cita-cita ke saya. Pertanyaan yang saya sambut dengan diam beberapa saat. “saya ga tahu mau jadi apa abis tamat kuliah ini” jawab saya setelah agak lama. Lalu diapun mulai bercerita tentang dirinya, yang kemudian membuat saya mendengarkan sambil terus berpikir.

Setelah dia selesai bercerita tentang dirinya, tanpa ragu, entah kenapa saya langsung menceritakan impian dan cita-cita yang selama ini selalu saya khayalkan. Rencana-rencana masa depan saya, serta berbagai permasalahan yang saya hadapi selama ini. Setelah selesai menceritakan semuanya ada perasaan aneh kemudian yang menyelimuti saya. Perasaan lega yang amat sangat. Semua permasalahan yang ada saat itu rasanya hilang seketika. Sesuatu yang kemudian membuat saya tersadar bahwa yang saya butuhkan selama ini adalah orang yang bisa mendengarkan saya.

Sesuatu yang hilang, yang tak lagi saya temukan.

Dan akhirnya, kumandang adzan maghrib dari masjid raya menandai bahwa pertemuan kami hari itu harus berpisah. saya pun segera merapikan laptop dan bergegas pergi dari tempat itu. Angin laut yang sedari tadi bertiup kencang mengiringi saya pergi sembari membawa terbang berbagai permasalahan yang tadi membelit.

- maaf tuk seluruh teman yang tak terangkat telepon dan tak terbalas smsnya, karena saat itu saya benar-benar tak ingin diganggu.

Desember 15, 2008

ngeblog lagi.. (untuk kesekian kalinya)

kembali ngeblog lagi.

bukan karena ga ada waktu tapi malah karena terlalu banyak waktu yang tersiakan. beberapa hari belakangan saya emang seperti kehilangan arah. bingung mau ngerjain apa. padahal begitu banyak tugas yang menumpuk di depan mata, tapi bingung harus memulai dari mana.

masalah itu kayaknya ga henti-hentinya datang dan kemudian menumpuk.

sekarang ini, ga ada lagi rasanya semangat buat kuliah. pengennya cepet2 aja tamat dari kampus ini. BOSAN. saya pikir inilah penyebabnya. ga ada lagi yang menarik di kampus itu. semuanya serba monoton. there's no challenge for me.

kadang saya berpikir, mau kemana ntar setelah tamat kuliah. jujur 3 semester ke belakang adalah semester (dalam hal akademik) terburuk buat saya. saya hanya benar2 mengerti mata kuliah yang diajarkan pada semester 1 dan 2 selebihnya, faktor keberuntungan yang membuat IP saya selalu di atas rata-rata.

semenjak saya menyadari bahwa ternyata saya tak seharusnya berada di dunia teknik ini. sesuatu yang sangat lambat saya sadari.

tapi biarlah, betapa banyak orang salah jurusan bahkan tidak berpendidikan yang lebih berhasil daripada mereka yang pintar secara akademis..

I hope, I can be like that..

Desember 08, 2008

mEMang Saya Peduli...

baca blog ini dan temukan keterkaitannya. ini berarti tentang dia dan aku. sudah saya duga memang, sejak awal saya berada di komunitas yang salah. tak seharusnya saya berada disini. saya yang tidak tahu diri, tidak tahu bagaimana mengukur diri sendiri. saya tidak seperti mereka, orang-orang luar biasa itu. Dan saat ini saya makin tak ingin meniru bagaimana mereka bersikap.

sudah banyak memang orang yang terputus dengan saya saat ini. tapi satu hal, MEMANG SAYA PEDULI!!

ada pepatah katanya "1000 orang teman itu kurang, tapi 1 musuh sudah terlalu banyak". saya fikir ini tepat, untuk orang-orang melankolis. tapi saya lebih suka hidup seperti ini. terima kasih buat pesannya, walau saya tak paham artinya.

yup, saya kehilangan makna persahabatan sejak saat itu. sejak orang yang saya percaya ternyata tak lebih dari seorang, ah sudahlah. semuanya sama saja. akhir desember ini saya pastikan juga sebagai akhir kebersamaan kita. takkan ada lagi saya di komunitas itu. buat apa terus berada disana kalau semua tidak bisa menerima.

visi, misi serta cita kita sekarang sudah tidaklah sama. bukankah komunitas terdiri dari orang2 yang punya kesamaan visi dan misi. kalau sudah tidak ada kesamaan lagi berarti tak ada gunanya lagi berada disana.

terserah mau beranggapan apa juga karena sekali lagi saya tak akan perduli.

maafkan saya kalau memang berpemikiran sempit, saya memang tidak bisa berpemikiran LUAAS seperti mereka.

terima kasih juga karena telah berkali-kali untuk coba mengerti saya, tapi sepertinya saya memang pribadi yang sulit dimengerti dan sayapun sulit tuk mengerti. jadi jangan pernah mengharapkan pengertian dari saya.

kesendirian hanya itu sahabat sejati,
ia tak akan pernah mengkhianati
walau kita kadang sering meninggalkannya sendiri,
tapi ketika sedang sepi
maka hanya dia yang akan setia menemani,,

terima kasih untuk semuanya, semangat, motivasi, nasehat, dan lain sebagainya selama ini.
senang bisa berkenalan dengan anda..


SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA

Desember 07, 2008

Idul Adha, Marah dan kita berbeda,,

Ya Alloh, ya Robb,,

baru sadar kalo ternyata besok hari raya idul adha, kumandang takbir ba'da shalat ashar di mesjid raya mengingatkan saya akan hal itu.

ampunilah hambaMu yang selalu alpa dalam mengingatmu ya Robb,,

-----------------------

beberapa hari ini sudah tidak terhitung banyaknya komplain, protes dan hal sejenisnya. baik secara tersurat, tersirat bahkan terang-terangan. sebelum meneruskan membaca tulisan ini saya ingin menegaskan bahwa saya tidak dalam keadaan sedang marah, labil dan atau hal - hal seperti itu.

jujur saya bukan orang yang bisa mengkomunikasikan segala sesuatu dengan baik, terbukti dengan berbagai orang yang selalu salah persepsi setelah berkomunikasi dengan saya. tapi saya tak hendak memperbaiki hal tersebut, biarlah ia menjadi ciri khas nantinya. sekallipun itu buruk.

jujur saya juga bukan orang yang bisa marah-marah secara oral, lalu mengajak berkelahi karena saya bukan orang yang pintar bersilat lidah atau berkelahi. saya akan lebih senang mengekspresikan kemarahan saya, kekecewaan saya dengan meninggalkan hal yang membuat saya marah tersebut atau menuliskannya.

Hal yang cukup merepotkan karena pada akhirnya kemarahan saya kadang tidak dibaca oleh orang yang ingin saya marahi, dan publikasinya hanya terbatas pada blog ini.

banyak hal yang membuat saya harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bisa tetap berpura-pura tidak marah belakangan ini. disamping karena beberapa oknum yang selalu menganggap apa yang dijalani ini mudah, golongan yang suka terlalu mendramatisir masalah, hingga orang yang selalu menganggap semua orang itu sama.

untuk kasus terakhir saya bisa menjadi sangat marah karenanya. mereka yang tidak mengenal bagaimana saya tiba-tiba sesukanya mendikte, menggurui atau sok menasehati, membandingkan-bandingkan dengan orang lain. jelas hal ini bisa membuat saya sangat tersinggung, bukankah setiap orang diciptakan dengan karakter yang berbeda-beda. hal yang membuat kita punya tanggung jawab dan peran yang berbeda seperti yang diterangkan dalam surat at-taghabun ayat 16.

ya, setiap orang memnag diciptakan berbeda-beda, hal yang membuat DIA memang pantas disembah oleh setiap makhlukNya. aneh sekali orang-orang yang selalu menganggap semua orang harus sama.

Desember 03, 2008

TOLONG DEFINISIKAN...!!

Apa bedanya AMANAH dengan PERINTAH...?

KEMACETAN ITU...

Jalanan negeri ini menyimpan banyak cerita dan julukan. Dari kuburan masal hingga tempat menggantungkan hidup. Sebuah kondisi yang menarik memang, negeri yang bangkrut karena salah urus ini menyimpan berbagai keunikannya sendiri. Di saat banyak rakyat miskin yang pusing harus makan apa besok, deretan mobil mewah, motor serta kendaraan lain yang sudah tidak layak jalan masih antri memenuhi jalan raya hingga menyebabkan kemacetan. Ironis karena ternyata di tengah kemiskinan itu jumlah konsumsi kita akan kendaraaan tetaplah tinggi.

Bicara tentang kemacetan, ada 3 hal penyebabnya. Pertama, jumlah kendaraan yang membengkak, kedua rendahnya kedisiplinan dan ketiga pejabat lewat.

Kemacetan karena sebab yang ketiga sebenarnya tidak perlu terjadi kalau para pejabat itu memang peduli dengan rakyatnya. Mereka tidak perlu arogan meminta didahulukan lewat hingga mengorbankan kepentingan rakyatnya seperti karyawan, mahasiswa ataupun pelajar. Tindakan seperti ini jelas memperlihatkan sebuah implementasi dari kata zhalim.

Dibandingkan pejabat itu tentulah kepentingan rakyat lebih penting. Karyawan kantoran itu bisa terlambat ke kantor karena kemacetan tersebut hingga harus mendapatkan hukuman berupa pemotongan gaji, Surat peringatan atau mungkin pemecatan mungkin - Saya tidak akan membahas mahasiswa karena saat ini saya sedang apatis dengan yang namanya mahasiswa –

Kemudian pelajar, akibat kemacetan itu tentunya mereka akan mengalami permasalahan serupa yaitu terlambat. Lebih parah lagi kalau yang menjadi korban adalah pelajar SD yang kecil-kecil, sedang semangat menuntut ilmu dan patuh sekali kepada gurunya. Terlambat bagi mereka bisa merupakan suatu musibah, mereka bisa menangis meraung-raung hanya karena takut berdiri di depan kelas atau membacakan ikrar tidak akan terlambat di depan kelas. Anak-anak yang mulai belajar rasa malu. Rasa yang bahkan hampir dilupakan oleh para orang tua mereka bahkan mungkin oleh pejabat tadi.

Bagaimanapun, rakyat harus didahulukan kepentingannya karena peran dan fungsi pejabat tersebut sejatinya adalah melayani rakyat. Dilihat dari urgensi tentulah karyawan dan pelajar tadi berhak didahulukan dibanding pejabat itu. Karena mereka berada di pihak yang lemah dan takut. Pihak yang melulu akan terkena hukuman. Sedangkan pejabat itu dia lebih punya hak untuk menghukum dan ditakuti oleh bawahannya sehingga tidak ada alasan untuk terburu-buru.

KENAPA MEREKA TIDAK MAU...?

Pada suatu hari di sebuah negara antah berantah, sebuah kebijakan baru dikeluarkan. Semua orang yang berpangkat wakil dinaikkan pangkatnya. Wakil perdana menteri jadi perdana menteri, wakil gubernur jadi gubernur, wakil walikota jadi walikota, wakil direktur jadi direktur dan seterusnya dan seterusnya. Yang penting dalam kebijakan ini adalah tidak adanya penggusuran posisi. Seandainya ada tumpang-tindih posisi semuanya bisa diatur berdasarkan pembagian tugas. Bila ada pembengkakan anggaran semua akan ditanggung oleh negara. Setelah mantap, program ini diajukan ke DPR untuk mendapatkan persetujuan mereka. Ternyata seluruh anggota DPR menolak. Bahkan menolak dengan sangat keras. Alasannya, program ini menyengsarakan anggota DPR. Mereka tidak mau berubah status dari WAKIL RAKYAT menjadi RAKYAT.

MEMPERTANYAKAN SEMANGAT..


Semangat selalu muncul di awal, berkali-kali hal ini saya alami. Ketika merintis pertama kali, rasa semangat pasti akan membuncah hingga melebihi batasnya. Semuanya bergerak, semuanya berfikir dan semuanya adalah saudara sepenanggungan.

Lambat laun, semuanya hilang. Ketika kesuksesan membentang, kemalasan dan ego pribadi mulai muncul perlahan tapi pasti. Tiba-tiba semuanya merasa dirinyalah yang paling benar, tiba-tiba semua merasa dirinya yang paling berat tugasnya, tiba-tiba semua merasa dirinya yang paling berat beban hidupnya.

Mulai bergerak sendiri-sendiri dan meninggalkan kelompok. Merasa menang karena telah keluar dan meninggalkan kelompok. Sebagian sibuk mengurusi urusan hariannya sebagian lagi alasan klise menjaga idealisme.

Kokoh di eksternal tapi rapuh di internal. Ini yang kerap terjadi biasanya.

Kemudian saat berhadapan dengan tribulasi, baru semangat itu muncul kembali. Tiba-tiba semuanya mendadak menjadi saudara kembali. Saling memberi perhatian, nasihat dan sebagainya. Tapi terlambat karena semangat yang murni itu sejatinya memang sudah tidak dimiliki. Ketika tribulasi itu terjadi maka satu saja semangat yang paling dominan muncul disana

Semangat saling menyalahkan...

(sebuah catatan pengalaman pribadi)

Desember 01, 2008

Kita Memang Senang Melihat Orang Menderita,,


Fenomena reality show saat ini sedang menjamur di dunia pertelevisian. Tiap sore pasti ada saja acara seperti itu dengan format berbeda-beda tapi itulah yang membuatnya jadi menarik. Mulai dari yang nyelidikin pacarnya, nyomblangin orang, ngejelasin status, ngerjain orang dan lain sebagainya.

Khusus untuk yang kegiatan nyelidikin orang dan ngerjain orang pake hidden camera, kita akan melihat bahwa ternyata diri kita memang senang melihat penderitaan orang lain. tindakan yang dialami target waktu mereka rekam secara diam2 acapkali membuat kita terhibur, tertawa tak peduli hal tersebut menyiksa, mempermalukan mereka.

Kita senang melihat penderitaan orang lain, penderitaan yang dialami orang merupakan suatu hiburan yang sangat menarik bagi kita. Sarana untuk melepas stress setelah seharian dihimpit beban kerja.

Ini juga kemudian yang ditangkap oleh para komedian di negeri ini. Mereka rela mempermalukan diri mereka, menganiaya diri sendiri mungkin untuk menambah fansnya. Dan memang tepat karena seperti itulah mental kita, bahagia di atas penderitaan orang lain.

Karena itu tak heran kalau di negara yang bangkrut ini, tetap banyak orang kaya serta pejabat yang tega mengkorupsi uang negara. Di tengah kemiskinan rakyat yang semakin menjadi tetep saja ada pesta yang berlangsung berhari-hari.

Mungkin bukan hal yang aneh pula jika di kemudian hari, tabrakan, mobil nyungsep, dan anak busung lapar menjadi bahan tertawaan di negeri ini.

NGARET...!!!


On time jam 8 ya..?
Afwan y kayaknya telat nih..
Gimana dah mulai acaranya? Sori telat..
Alah paling ngaret, biasa Indonesia..

Susah memang sepertinya orang – orang di negara ini untuk menghargai waktu. Sekalipun dia aktivis yang terlihat keren dan selalu meneriakkan protes serta menuntut perbaikan. Ada saja alasan untuk tidak datang atau terlambat dalam sebuah rapat.

Diadakan jam 8 datang jam 9, kalo diadakan jam 9 datangnya jam 10. selalu beranggapan “ah, paling yang lain belum ngumpul.” Gimana mau ngumpul kalau setiap individu berpikiran seperti ini.

Ini yang saya alami 2 hari ini. Pelatihan itu dan rapat hari ini membuktikan bahwa negara ini memang senang dengan predikatnya sebagai negara berkembang. Tidak ada upaya nyata untuk menjadi negara maju.

Semua elemen di negara ini memang tidak menginginkan hal itu terjadi. Dan parahnya virus ini juga ternyata menjangkiti para aktivisnya (di Batam khususnya, wallahualam kalau di luar Batam).

Wacana tentang upaya menuju negara maju hanyalah sekedar lips service tanpa ada upaya nyata. Menjadi otokritik kepada kita semua –khususnya para aktivis- yang selalu menggembar-gemborkan perubahan, bercita-cita melakukan perbaikan, dan menjadi seorang negarawan.

Jepang, negara yang pernah menjajah bangsa ini. Sekarang menjadi negara yang leading dalam teknologi. Semua orang mengenal jepang sebagai tempat dilahirkannya teknolog baru. Dan duniapun mengakui itu. Jauh sebelum itu, mereka pernah mengalami keterpurukan karena 2 kotanya di luluh lantakkan oleh Amerika.

Putus asakah mereka? Tidak! Aspek pendidikan jadi perhatian utama, kedisiplinan mereka bangun dalam setiap diri mereka, menghargai waktu merupakan hal yang utama. Hasilnya, lihat sekarang bagaimana mereka.

Negeri ini, yang –katanya- banyak orang ingin melakukan perubahan malah makin kacau saja setiap harinya. Wakil rakyatnya enggan hadir rapat kalau tidak menyangkut proyek, ormas agamanya sibuk berdebat hal yang tidak penting yang menggiring ke perpecahan umat, rakyat biasa terjebak dalam rutinitas sehingga mati kreatifitasnya, mahasiswanya sibuk memikirkan dirinya sendiri (Self Oriented –SO-) dan melupakan fungsi moralnya.

Bagaimana bisa melakukan perubahan kalau totalitas tidak diadakan? Bagaimana mungkin melakukan perubahan kalau pengorbanan tidak mau dilakukan?
Mengoleksi berjuta alasan menjadi watak setiap orang di negeri ini.

Akankah negara ini menjadi negara yang berisikan para PECUNDANG?

Remaja... Berat emang godaannya..


Salah satu golongan orang yang akan mendapatkan air dan tempat berteduh di padang mahsyar nanti diantaranya adalah remaja yang taat beragama dan pemimpin yang adil. Tinggi sekali tingkat derajat remaja yang taat beragama di sisi Alloh SWT. Luar biasa kan!!

Kenapa remaja yang taat beragama derajatnya akan diangkat ke langit lebih tinggi? Alasannya cukup sederhana, karena untuk taat beragama itu berat dan menjadi remaja juga merupakan fase terberat dalam perjalanan manusia.maka dari itu kalo ada remaja yang lolos dari 2 ujian ini, logis saja kalau dia bermutu tinggi.

Menjadi manusia itu sudah berat, tapi menjadi remaja 2 kali lipat beratnya. Padahal biasanya persoalannya datang dari internal diri. Kena teror jerawat saja sudah setengah mati repotnya, dia bisa tidak mau keluar rumah, membatalkan kencan atau mungkin minta dioperasi segala.

Itu baru jerawat, belum gigi. Gigi yang agak maju harus dipasangi kawat, sehingga mulut yang tadinya susah mingkem akan makin susah mingkem. Malah udah jadi tren sekarang bahkan buat yang giginya baik2 aja. Itulah kenapa kawat gigi dipasangi mutiara, timah, batu akik, ato mungkin batu kali.

Lepas dari masalah jerawat dan gigi, kita masuk ke masalah tampang. Ada remaja yang tampangnya biasa2 aja, ketika kumpul dengan orang jelek dia terlihat tampan dan ketika kumpul dengan orang tampan kelihatan jeleknya. Remaja seperti ini akan terus bergulat denga perasaan suka dan benci, ketika merasa tampan ia senang sampai lupa diri ketika merasa jelek bawaannya langsung pengen bunuh diri.

Nah itu remaja tanggung, bagaimana dengan remaja yang emang jelek. Ini lebih parah lagi dia bisa kemana-mana sambil nentheng tali karena saking putus asanya. Cermin menjadi musuh abadi, baginya hidup harus segera diakhiri.

Dari remaja yang emang jelek kita beralih ke remaja yang keren total. Inipun sama saja. Kelihatannya emang hidupnya mudah, tapi bahaya mengintai dimana-mana. Karena saking kerennya ia ditawari pacaran dimana-mana, akibatnya banyak yang harus kawin muda bahkan di beberapa kasus ada yang sudah hamil duluan tanpa diketahui siapa pasangan resminya. Hidup baginya selesai seketika. Energiny sudah habis di depan menghadapi begitu banyaknya bahaya.
Jadi, berat memang menjadi remaja. Hal-hal sepele bisa jadi persolan hidup dan mati. Makanya bagi mereka yang lolos dalam ujian itu juga diberikan ganjaran serta derajat yang tinggi dari sang pemilik semesta ini.